- Aceng Juanda, mantan pemain Persib Bandung, mengenang perjalanan timnya di Liga Indonesia VII tahun 2001.
- Aceng menuturkan, awalnya Persib mendapatkan cibiran karena nyaris terdegradasi pada musim sebelumnya.
- Namun berkat perjuangan gigih pelatih dan pemain, Persib berhasil lolos ke babak 8 besar.
SKOR.id - Mantan pemain Persib Bandung, Aceng Juanda, menceritakan perjuangan timnya yang dicibir hingga lolos ke babak delapan besar Liga Indonesia 2001.
Liga Indonesia VII/2001 tidak akan pernah dilupakan Aceng Juanda. Pemain serbabisa Persib Bandung itu bisa mengantarkan Maung Bandung lolos babak 8 besar.
"Ini lompatan prestasi yang luar biasa. Sepak terjang Persib saat itu membalikkan prediksi banyak orang," kata Aceng Juanda kepada Skor.id, Kamis (30/4/2020).
"Kita bisa membungkam mulut-mulut orang yang melecehkan Persib. Kita buktikan tanpa support mereka, Persib bisa berlari kencang," kata pria yang bisa bermain di bek sayap, bek tengah dan gelandang bertahan.
Berita Memori Ligina Lainnya: Memori Ligina: Dominasi Pelita Jaya Atas Persib Dihentikan Gol Munir
Ketika liga VII bergulir banyak yang mencibirnya. Bahkan pengurus Persib pun tidak yakin tim yang diarsiteki Indra Thohir bisa lolos babak reguler.
Maklum, musim sebelumnya Pangeran Biru yang dilatih Suryamin nyaris degradasi. Anak-anak Persib dinilai sulit bersaing dengan rival-rivalnya.
Selain itu, Thohir hanya merekrut pemain-pemain kurang terkenal seperti Abdus Sobur, Luis Simoes dan Nana Setia.
Thohir juga kembali mendatangkan Yusuf Bachtiar yang sudah lama absen membela Persib.
Tapi Thohir bergeming, ia tetap pada keputusannya. Dia menyakini pemain rekrutannya sesuai dengan kebutuhan tim untuk bersaing dengan tim rival.
"Setiap saat kami dibakar motivasinya oleh Pak Thohir. Kami diajak bangkit dan membuktikan Persib mamapu tampil kompetitif dan bersaing dengan rival," kata Aceng.
Hal itu terbukti, Maung Bandung terus mengaum dalam setiap pertandingan. Rival dibuat repot menghentikan sepak terjang anak-anak Kota Kembang.
"Lawan sering kelabakan menghadapi serangan dan permainan kencang Persib. Bahkan kami konsisten di lima besar," Aceng menuturkan.
Pangeran Biru pun lolos ke babak 8 besar. Mereka nangkring di peringkat ketiga dengan catatan 15 kali menang, dua imbang, dan sembilan kali kalah.
"Di situ para pencibir jadi berbalik mendukung kami. Mereka respek dan makin total mendukung perjuangan kami," ucap Aceng.
Kemudian berlayarlah Pangeran Biru ke babak 8 besar di Stadion Teladan, Medan. Berada di Grup A, Persib bersaing dengan Persebaya Surabaya, Barito Putera, dan tuan rumah PSMS Medan.
Di laga perdana Persib menekuk Barito 2-1 lewat gol Mulyana dan Yaris Riyadi. Sayang di laga kedua, Persib takluk 0-1 dari PSMS.
Pada laga penentuan, Persebaya lebih beruntung. Bajul Ijo dapat golden goal di babak tambahan waktu lewat sontekan Reinald Pieters pada menit ke-115.
Berita Persib Lainnya: Loyalitas Dadang Hidayat, 11 Musim Berseragam Persib dan 5 Tahun Jadi Cadangan
"Sayang kami terjungkal oleh Persebaya di laga penentuan. Kalau saja lolos ke semifinal, enggak bisa dibayangkan bagaimana meriahnya Bandung dan Jakarta oleh bobotoh," kata Aceng.
"Kalau ke semifinal, berarti kali kedua Persib ke Senayan lagi setelah juara Liga Indonesia pertama. Berarti era kebangkitan Persib telah kembali," Aceng menutup ceritanya.