- Aceng Juanda menyebut Liga Indonesia 2001 menjadi momen indah dalam kariernya.
- Pada musim tersebut Persib tampil giras kendati harus tersingkir di babak 8 besar.
- Aceng Juanda tampil apik pada laga Persib vs Persija dengan menghentikan pergerakan Luciano Leandro.
SKOR.id - Legenda Persib Bandung, Aceng Juanda, menceritakan pertandingan melawan Persija Jakarta di mana dirinya tampil apik dan membuat tim lain kepincut.
Liga Indonesia VII/2001 prestasi Persib Bandung mulai bersemi lagi. Pada musim-musim sebelumnya, Pangeran Biru kerap membuat bobotoh berduka.
"Di musim itu, kami selalu tampil kesetanan. Ibarat kata, bola ke langit pun tetap kami kejar," kata Aceng Juanda kepada Skor.id, Minggu (3/5/2020).
Berita Persib Lainnya: Petinggi Persib Jamin Gaji dan Kontrak Pemain Aman
"Kami semua pemain petarung. Yang harus bisa membuktikan kualitas teknik untuk angkat pamor dan reputasi Persib," pemain serbabisa Persib menambahkan.
Adalah pelatih kepala Indra Thohir yang kembali menyemai bahagia. Lewat tangan dingin dan pendekatan psikologisnya, motivasi pemain Persib selalu terbakar.
bahkan banyak serdadu tuanya seperti Yusuf Bachtiar, Nandang Kurnaedi, dan Anwar Sanusi mampu tampil menawan jadi penyangga pemain muda.
Buntutnya, Persib tampil cukup kompetitif. Lolos ke babak 8 besar setelah finis di peringkat tiga wilayah Barat dengan catatan 15 kali menang, 2 imbang, dan 9 kalah.
"Sayang kami gagal di 8 besar. Hingga impian menuju Senayan kandas. Menyakitkan memang gagal di fase menentukan," ujar Aceng.
"Jujur, itu prestasi terbaik saya selama membela Maung Bandung. Enggak pernah nyangka bisa lolos babak regular, karena semua laga sangat berat," pemain bertahan Maung Bandung itu menambahkan.
Di musim itu juga, tepatnya saat Persib menjamu Persija Jakarta di Stadion Siliwangi, Mingggu (11/2/2001), Aceng mendapat momentum terhebat dalam kariernya. Dia dianggap main bagus meski Persib takluk 0-1 dari rivalnya.
"Saya tampil lugas. Banyak mementahkan bola bahaya lawan. Bisa jadi katalisator tim dan penyeimbang permainan," kata Aceng yang bermain sama baiknya di gelandang atau bek sayap itu.
Kata pelatih, sambung Aceng, dia bisa mematikan pergerakkan Luciano Leandro. Dia membuat pemain Brasil itu kesulitan bikin manuver berbahaya ke lini pertahanan Persib.
"Dari laga itu pula saya dapat kepercayaan penuh untuk mengawal Maung Bandung di laga- laga berikutnya. Biasanya saya masuk dari bench," Aceng mengungkapkan.
Yang lebih membahagiakan Aceng, mulai banyak tawaran datang padanya usai kompetisi. Persija, Persikota Tangerang, dan PSS Sleman tertarik menggunakan servisnya.
"Kalau dari kubu Persija, keinginan merekrut saya karena lugas dan keras. Bisa mematikan Leandro juga jadi alasan ketertarikan mereka," Aceng bertutur.
Berita Persib Lainnya: Ofisial Persib Sedih Melihat Mes Kosong Tanpa Aktivitas
Tapi akhirnya Aceng memilih PSS. Bukan karena tidak ingin menyakiti bobotoh atau penasaran belum bisa mengalahkan Macan Kemayoran.
"Tapi karena manajemen PSS intens mendekatinya. Mereka sudah memantau saya sejak kompetisi digulirkan," ucap Aceng mengakhiri ceritanya.
View this post on InstagramSelamat hari kebebasan pers dunia, 3 Mei 2020. #HariKebebasanPers #Pers #SkorIndonesia #SkorId