- Peran Ratu Tisha Destria pada AFF dan AFC dinilai Hifni Hasan sudah tidak berguna dan PSSI harus bertindak.
- Hifni Hasan menilai bahwa persyaratan menjadi Komite Eksekutif (Exco) AFF dan AFC itu harus ada surat dukungan atau rekomendasi dari PSSI.
- Ratu Tisha Destria memang mempunyai jabatan lain, yaitu menjadi Wakil Presiden AFF dan juga anggota komite kompetisi AFC.
SKOR.id - Banyak pertanyaan yang muncul, setelah Ratu Tisha Destria mengundurkan dirinya sebagai Sekretaris Jenderal PSSI. Bagaimana karier selanjutnya?
Namun, Ratu Tisha Destria masih akan berkecimpung di lingkup sepak bola karena jadi bagian dari AFF dan AFC.
Ya, diketahui Ratu Tisha Destria memang mempunyai jabatan lain. Dia menjadi Wakil Presiden AFF dan juga anggota komite kompetisi AFC.
Terkait jabatan mantan Sekjen PSSI tersebut, Hifni Hasan pun bersuara agar federasi bergerak.
Berita PSSI Lain: FIFA Memberi Bantuan ke PSSI Sebesar 500 Ribu Dolar Amerika
Mantan Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ini mengatakan, bahwa seharusnya PSSI menyiapkan penggantinya. Terlebih kini, Ratu Tisha sudah tidak menjadi bagian dari PSSI.
"Ratu Tisha jangan merasa dirinya paling berjasa terhadap sepak bola Indonesia," ujar Hifni Hasan.
Baca Juga: APSSI Ajak Perangi Corona dengan Video Kisah Inspiratif Yunan Helmi
"Perlu diketahui, program kepelatihan dan berputarnya rantai kompetisi sepak bola amatir itu karena adanya PSSI dan bukan peran personil Ratu Tisha," kata Hifni Hasan tegas.
"Jadi, pak Iwan Bule (sapaan akrab Mochamad Iriawan) tidak ada salahnya jika mencopot Ratu Tisha yang mencoba mempertahankan posisi di AFF dan AFC," ujarnya.
Menurut Hifni Hasan, posisi Ratu Tisha yang menjabat sebagai Wakil Presiden AFF bukan melalui pemilihan, begitu juga dengan anggota Komite Kompetisi AFC.
"Semua jabatan yang diduduki Ratu Tisha itu berkat peran Joko Driyono," tutur Hifni Hasan menjelaskan.
"Padahal, mengacu pada statuta PSSI bahwa jabatan di AFF dan AFC itu menjadi wewenang Ketua Umum PSSI dan Komite Eksekutif (Exco) PSSI serta bukan sekjen menunjuk diri sendiri."
Baca Juga: Kompetisi Ditangguhkan, Film Kartun Obat Boring Pemain Naturalisasi Persebaya
Hifni Hasan juga mengatakan, senior Ratu Tisha atau Sekjen PSSI beberapa tahun lalu, Nugraha Besoes sangat menghargai Statuta PSSI.
"Ratu Tisha itu sudah menabrak aturan statuta PSSI. Dulu, Nugraha Besoes saat menjabat sebagai Sekjen PSSI saja sangat menghargai statuta," ujar Hifni Hasan.
"Maka dari itu, nama Dali Taher, salah satu anggota komite eksekutif (Exco) dimunculkan sebagai Anggota Dewan Etik FIFA."
"Keputusan mengangkat Dali Taher itu juga melalui rapat Exco PSSI," Hifni menambahkan.
Jadi, Hifni beranggapan mundurnya Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI, secara otomatis tidak bisa lagi bercokol di AFF dan AFC.
Baca Juga: Liga Korea 2020 Mulai Dua Minggu Lagi dengan Status Pintu Tertutup
PSSI pun memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencopot nama Ratu Tisha di AFF dan AFC.
Perlu diketahui, bahwa persyaratan menjadi Exco atau member AFF dan AFC itu harus ada surat dukungan atau rekomendasi dari PSSI.
Sebelumnya, Hifni Hasan mengaku sempat menghubungi langsung Wakil Presiden AFF, Pangeran Sufri Bolkiah yang juga Presiden National Olympic Committee (NOC) Brunei Darussalam.
"Pangeran Sufri Bolkiah yang saya kenal saat menjabat Sekjen KOI itu menjelaskan bahwa PSSI boleh menulis surat ke AFF dan AFF," tutur Hifni.
"Itu bisa dilakukan PSSI untuk menggantikan posisi Ratu Tisha jika dinilai keberadaannya tidak mendatangkan kebaikan untuk sepak bola Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong Berencana Bawa Timnas Indonesia Latihan di Korea Selatan