- Arema FC harus bayar denda yang dijatuhkan Komdis PSSI karena ulah suporternya.
- Tak hanya itu, dua pelatih Arema FC juga mendapatkan teguran keras dari Komdis PSSI.
- Hal tak enak yang didapatkan Arema FC saat kompetisi berhenti ini, diharapkan jadi momentum perbaikan bagi semua komponen Singo Edan.
SKOR.id - Komite Disiplin (Komdis) PSSI belum lama ini merilis hasil sidang yang dilakukan pada 13 Maret 2020 dan Arema FC salah satu yang kena sanksi berupa denda dan teguran.
Ada delapan poin sanksi yang dijatuhkan kepada lima klub berbeda. Arema FC jadi tim dengan sanksi terbanyak yakni empat hukuman.
Dua di antaranya ditujukan kepada pelatih Roberto Mario Carlos Gomez dan asisten pelatih Charis Yulianto.
Keduanya mendapat hukuman berupa teguran keras dari Komdis PSSI. Hukuman itu atas tindakan keduanya melancarkan protes berlebihan kepada wasit cadangan.
Mereka melakukan itu saat Arema bertandang ke markas Tira Persikabo pada pekan pertama Liga 1 2020, Senin (2/3/2020).
Baca Juga: Hasil Sidang Komdis PSSI 13 Maret 2020, Pelatih Arema FC Ditegur
Sementara itu, dua sanksi lainnya berupa denda masing-masing senilai Rp 50 juta akibat lima kartu kuning yang didapat pemain Arema dalam satu laga.
Baca Juga: Operator Liga Malaysia Potong Gaji Karyawan, Ini Besaran Persentasenya
Sanksi itu juga diberikan karena adanya tindakan pelemparan botol ke dalam lapangan saat Arema menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 8 Maret 2020.
Bagi kubu Arema, semua ini menjadi pelajaran berharga. Lewat akun Instagram resmi klub, tim berjulukan Singo Edan berharap ke depan mereka menjadi lebih baik.
Empat sanksi tersebut menjadi bahan instrospeksi bagi Arema ketika kompetisi Liga 1 2020 kembali digulirkan.
Terlebih saat ini, semua aktivitas sepak bola dihentikan akibat merebaknya virus Corona di Tanah Air.
Baca Juga: 6 Pemain Asing Liga Indonesia dari Negara Anggota CONCACAF
"Semoga hal ini menjadi instrospeksi bersama di saat sepak bola diliburkan seperti saat ini," tulis dalam unggahan Arema di Instagram.
"Ayo jangan menyerah untuk berbenah, tidak ada kata terlambat untuk berubah."