- Bek Arema FC, Johan Alfarizi, memilih menepi di gunung Kawi selama libur kompetisi.
- Tempat tinggal keluarga istri Johan Alfarizi memang terletak di bawah gunung Kawi.
- Udara yang sejuk dan suasana yang sepi membuat Johan Alfarizi merasa betah di rumah.
SKOR.id - Jadwal pendahuluan di kalender, awal puasa Ramadhan 2020 atau 1441 Hijriah akan jatuh pada Jumat (24/4/2020).
Adapun pemerintah, melalui Kementerian Agama, akan menetapkan awal atau 1 Ramadhan 1441 H setelah menggelar sidang isbat pada Kamis, 23 April 2020.
Namun hal itu tak terlalu dipusingkan bek kiri Arema FC, Johan Ahmad Alfarizi, yang memilih menyepi di pelosok desa selama jeda Liga 1 2020 dan jelang datangnya bulan puasa.
Baca Juga: Arema FC Revisi Jadwal Latihan Tim untuk Keempat Kalinya
“Ya soal puasa saya ikuti isbat dari pemerintah saja, meski di kalender tertulis tanggal 24 April, tidak masalah," kata Alafarizi kepada Skor.id, Sabtu (11/4/2020).
"Sejak tim libur pada 16 Maret dan selama bulan puasa nanti, saya sekeluarga lebih memilih tetap tinggal di rumah keluarga istri di Wonoasari, Malang," katanya.
Menurut bek kiri Singo Edan, julukan Arema, ini kampungnya nyaman dan sepi, serta udara sejuk antara 15 sampai 17 derajat celsius karena tepat di kaki Gunung Kawi.
"Selama wabah virus corona yang terjadi, justru di sini menjadi tempat yang bagus untuk stay home di desa saja," kata Alfarizi.
"Saya bisa jalan-jalan sama dua anak-anak saya dan latihan ringan tiap pagi dan sore sendirian dengan udara sejuk. Tidak ada banyak orang, karena sepi,” ia menambahkan.
Pemain kelahiran Sumberpucung, Kabupaten Malang, 25 Mei 1990 ini memilih "bersemedi" di kawasan kaki Gunung Kawi, demi kebaikan diri dan keluarga.
Di kawasan gunung setinggi 2551 meter dari atas permukaan air laut itulah, pemain bernomor punggung 87 tersebut, ia menyepi di kediaman keluarga besar sang istri.
“Tidak ada persiapaan khusus untuk bulan puasa saya, istri, dan anak-anak. Ya seperti tahun-tahun tahun sebelumnya," ucap Alfarizie.
"Kalau puasa saya sekeluarga selalu di tinggal di kawasan Gunung Kawi, saat tidak ada jadwal latihan atau pertandingan," ia menambahkan.
Baca Juga: Pengakuan Iwan Budianto soal Bedol Desa Arema ke Persik pada 2003
Mennurutnya, suasana yang nyaman, karena lebih khusuk dan bisa lebih dekat dengan anak-anak dan istri. Belanja kebutuhan dapur pun diakuinya tidak sulit.
"Di sini gudangnya sayu mayur dan peternakan ayam, sapi, dan juga ikan. Jadi selama libur dan puasa nanti, saya nggak kemana-mana," ia menjelaskan.