- Arema FC sudah berkiprah 31 musim dalam kompetisi sejak berdiri pada 11 Agustus 1987.
- Dari 31 musim tersebut, Arema FC sudah melakoni 868 pertandingan dan melesakkan 1.182 gol.
- Dari 31 musim tersebut, Arema FC meraih tiga gelar juara, yakni pada 1993, 2004, dan 2010.
SKOR.id - Liga 1 2020 ini menjadi musim ke-31 Arema FC berkompetisi, sejak era Galatama (1987-1994), dan Liga Indonesia (1994-2020).
Atau total sudah 33 tahun sejak didirikan pada 11 Agustus 1987 oleh (alm) Brigjen TNI (Purn) Acub Zaenal dan putra sulungnya, (alm) Ir Lucky Andrianda Zainal.
Mengikuti 31 musim kompetisi reguler domestik di Tanah Air, Arema menorehkan sekali juara Galatama XII 1992-1993, juara Divisi 1 2004, dan juara ISL 2009-2010.
Baca Juga: Lockdown Story: Johan Alfarizi Menepi di Gunung Kawi
“Arema pertama kali mengikuti Galatama musim ke-12 tahun 1987-1988. Sebagai pendatang baru kami ada di urutan keenam dari 14 klub," kata Yohanes Geohera.
"Waktu itu saya sebagai gelandang serang dan Arema mencetak gol pertama lewat tendangan bang Mecky Tata dari umpan saya," ia menambahkan.
Gelandang Arema era 1980-an asal Nusa Tenggara Timur ini bercerita kepada Skor.id tentang musim yang membuatnya tak pernah lupa.
"Dalam laga melawan Makassar Utama kami imbang 1-1 di Makassar pada tanggal 9 Oktober 1987. Itu kiprah pertama Arema di Galatama,” ucap Yohanes.
Sepanjang 31 musim kompetisi, Roberto Mario Carlos Gomez menjadi pelatih ke-23 Arema. Rinciannya 16 pelatih lokal dan tujuh pelatih asing.
Tujuh pelatih asing itu berasal dari Australia, Belanda, Republik Cek, Bosnia dan Herzegovina, Austria, Slovenia, serta kini Argentina.
Adapun pelatih lokal yang memberikan gelar juara kompetisi hanya Gusnul Yakin, yang menggantikan seniornya Muhammad Basri.
Gelar juara itu tercipta dalam ajang Galatama 1992-1993. Saat itu Gusnul dibantu asisten merangkap pemain, Mahdi "Meok" Haris.
Kiper Arema saat itu adalah Nanang Hidayat dan Muhammad Andi Sukriyan. Termasuk Trio Papua; Stefanus Korwa, Dominggus Nowenik, dan Mecky Tata.
Ada pula Kuncoro, Aji Santoso, Maryanto, Singgih Pitono, dan Joko Susilo. Menariknya, saat itu Arema juara tanpa diperkuat satu pun pemain asing.
Arema juga merebut gelar juara Divisi 1 2004, lewat racikan pelatih oldcrack Benny "Bendol" Dollo, setelah menggasak PSDS Deli Serdang dengan skor 1-0.
Gol tunggal laga itu dilesakkan Marthen Tao pada menit ke-119 atau saat extra time. Juga ada peran besar kiper Kurnia Sandy dan kuartet Brasil.
Kuartet yang dimaksud adalah Claudio de Jesus, Joao Carlos Quinto Dos Santos, Rivaldo Costa Amaral Filho, dan Junior Lima Filho.
Era Indonesia Super League, pada musim 2009/2010, tinta emas juara hanya bisa ditorehkan pelatih asal Belanda, Robert Rene Alberts.
Ketika itu Rene Alberts didukung Joko Susilo, Liestiadi, dan petaih kiper Dwi Sasmianto. Ada pula kuartet asing yang perannya sangat vital.
Kuartet yang dimaksud adalag Pierre Djaka Njanka-Beyaka (Kamerun), Roman Chmelo (Slovakia), dan Esteban Javier Guillen Tejera (Uruguay), dan Noh Alam Shah (Singapura).
Sejak Galatama musim 1987-1988 hingga Liga 1 2020, dari catatan Skor.id, Arema total melakoni 868 laga menorehkan hasil fantastis.
Baca Juga: Pengakuan Iwan Budianto soal Bedol Desa Arema ke Persik pada 2003
Fantastis yang dimaksud adalah meraih 395 kemenangan, seri 227 kali, dan kalah 246 kali. Selisih gol terekam data juga mentereng.
Arema melesakkan 1.182 gol dan kemasukan 858 gol atau surplus 324 gol. Dari total 868 laga, Arema melakoni 78.150 menit (plus extra time 2x15 ISL musim 2014).
Rekam Jejak Arema FC 1987-2020
- Total laga: 868 laga
- Menit main: 78.150 menit
- Menang: 395
- Seri: 227
- Kalah: 246
- Memasukan: 1.182
- Kemasukan: 858
- Poin: 1.108 poin
- Pencetak gol pertama: Mecky Tata (9 Oktober 1987)
- Pencetak gol ke-1.182 : Elias Patricio Alderete (8 maret 2020)
- Kiper kebobolan pertama: Donny Lattuperisa (4 Oktober 1987)
- Kiper kebobolan gol ke-858: Teguh Amrinudin (14 Maret 2020)
- Laga pertama: 4 Oktober 1987 (Arema Malang 0-1 Perkesa Mataram)
- Laga ke-868: 14 Maret 2020 (PSIS 2-0 Arema FC)
Rincian per Kompetisi
- Liga 1 2020: 3
- Liga 1 2019: 34
- Liga 1 2018: 34
- Liga 1 2017: 34
- TSC A 2016: 34
- ISL 2015: 2
- ISL 2008-2014: 187
- Ligina 1994-2007: 349
- Galatama 1987-1994: 191