- Pasca-Liga Indonesia "angkatan" pertama, muncul Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL).
- ISL dan IPL adalah era Liga Indonesia level atas pada musim 2008-2009 sampai 2015.
- Liga Indonesia era ISL dan IPL mayoritas terlaksana satu wilayah.
SKOR.id - Edisi Liga Indonesia era Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL) masih banyak pemain asing mendominasi bintang klub Tanah Air.
Era ini dimulai pada musim 2008-2009 sampai 2015. Namun pada 2012 dan 2013, ada dualisme kompetisi akibat dualisme kepengurusan PSSI.
Kompetisi selain ISL ada juga IPL. Namun dari musim 2008-2009 hingga 2015, mayoritas kompetisi memakai satu wilayah.
Baca Juga: 11 Komposisi Pemain Asing Klub Juara Liga Indonesia dari 1994 sampai 2007
Format dua wilayah dipakai musim 2014. Sedangkan musim 2015, kompetisi kembali satu yaitu ISL dan gagal selesai karena PSSI dibekukan FIFA.
Sebelumnya pada 2013, IPL hanya terlaksana setengah putaran karena ISL kembali jadi kasta teratas Liga Indonesia.
Baca Juga: Septian David Maulana Lakukan 5 Hal untuk Isi Libur, Salah Satu ''Terhubung'' dengan Raffi Ahmad
Ada play-off empat tim teratas dan final IPL 2013 mempertemukan Semen Padang kontra Pro Duta. Namun, itu gagal terlaksana karena bukan lagi prioritas PSSI.
Skor.id merangkum komposisi pemain asing juara Liga Indonesia edisi ISL dan IPL:
Persipura Jayapura - Juara ISL 2008-2009
Pada 17 Mei 2009, Persipura menang 3-1 atas tamunya Persija Jakarta di Stadion Mandala. Kemenangan itu membuat Persipura jadi juara pada edisi pertama ISL.
Sempat dilatih Raja Isa dari Malaysia pada awal musim, Persipura membuat perubahan pada Agustus 2008. Jacksen F Tiago jadi arsitek anyar skuad Mutiara Hitam.
Persipura pun juara bersama Jacksen dan Boaz Solossa jadi top skor ISL 2008-2009 dengan 28 gol. Namun, Boaz "berbagi" gelar dengan Cristian Gonzales.
Kala itu, Persipura juara dengan nilai 80 atau 16 poin di atas saudara mudanya, Persiwa Wamena, pada posisi kedua.
Baca Juga: Soal Potong Gaji, Klub Malaysia Diminta Bayar Utang Dulu ke Pemain
Musim 2008-2009, Persipura memakai lima pemain asing. Di belakang ada Victor Igbonefo dan Bio Pauline Pierre, mereka dari Nigeria serta Kamerun.
Lalu, mereka mempertahankan gelandang asal Brasil, David da Rocha. Lini depan ada duo Alberto "Beto" Goncalves (Brasil) serta Ernest Jeremiah (Nigeria).
Igbonefo, Bio, dan Beto Goncalves pada masa depan menjadi pemain naturalisasi Indonesia dan dipanggil timnas Indonesia.
Arema Indonesia - Juara ISL 2009-2010
Untuk kali pertama pada era Liga Indonesia, Arema Indonesia (sebelumnya Arema Malang) jadi juara. Sebelumnya, mereka jadi juara pada era Galatama musim 1992.
Pada ISL 2010, Arema dilatih Robert Rene Alberts dan jadi juara dengan poin akhir 73 atau enam angka di atas pesaing terdekatnya, Persipura.
Baca Juga: Seluruh Pemain Dua Klub Liga Malaysia 2020 Ini Sepakat Gajinya Dipotong
Arema Indonesia memiliki lima pemain asing pada musim itu. Ada bek asal Kamerun, Pierre Njanka, yang pernah membela negaranya pada Piala Dunia 1998 dan 2002.
Mereka memiliki duo Singapura, winger M Ridhuan dan striker Noh Alam Shah. Arema juga memiliki dua gelandang, Roman Chamelo (Slovakia) dan Esteban Guillen (Uruguay).
Persipura - Juara ISL 2010-2011
Status juara direbut Arema pada ISL edisi kedua, Persipura seolah tak terima dan kembali berjaya ada musim 2010-2011.
Masih ditangani Jacksen F Tiago, Persipura sukses jadi juara dengan poin akhir 60 atau delapan angka di atas Arema, yang kali ini jadi tim peringkat dua.
Saat itu, Boaz Solossa kembali menjadi top scorer dengan catatan 22 gol. Pada musim ini, Persipura memiliki empat pemain asing.
Baca Juga: Soal Potong Gaji, Federasi Sepak Bola Malaysia Intip Keputusan PSSI
Para pemain asing itu adalah Victor Igbonefo (Nigeria) dan Bio Pauline Pierre (Kamerun) untuk lini belakang plus kiper Yo Jae-hoon.
Tiga nama itu akhirnya berstatus WNI setelah dinaturalisasi dan Bio serta Victor sempat dipanggil timnas Indonesia.
Musim itu, Persipura juga memiliki pemain tengah asing yang elegan atas nama Zah Rahan Krangar dari Liberia.
Sriwijaya FC - Juara ISL 2011-2012
Musim tersebut, sepak bola Indonesia mulai gonjang-ganjing. Namun, ISL sebagai kasta teratas Liga Indonesia tetap jalan.
ISL musim ini kehilangan empat tim yaitu Persijap Jepara, Persiraja Banda Aceh, Semen Padang FC, dan Persiba Bantul. Mereka bergabung dengan IPL.
Lalu, Persiram Raja Ampat, PSAP Sigli, PSMS Medan, dan Gresik United jadi penggantinya.
Sriwijaya FC jadi juara dengan nilai 79 di atas Persipura yang mengumpulkan poin 68.
Baca Juga: Kampungnya Steril dari Covid-19, Irfan Jaya Bebas Main Bola dan Bersepeda
Dilatih Kas Hartadi, Sriwijaya FC memiliki empat pemain asing. ISL 2011-2012 memakai komposisi pemain asing 2 Asia dan 3 bebas.
Dua pemain asing Asia milik Sriwijaya FC adalah gelandang Lim Joon-sik (Korea) dan Jaime Coyne (Australia).
Tiga pilar impor non-Asia adalah striker Keith Kayamba Gumbs (St Kitt Nevis), bek tengah Thierry Gathuessy (Kamerun), dan penyerang Hilton Moreira (Brasil).
Semen Padang - Juara IPL 2011-2012
IPL edisi pertama dijuarai Semen Padang dan ini kompetisi resmi kasta tertinggi dari PSSI (federasi yang diakui FIFA).
Semen Padang ditangani Nilmaizar dan memaksimalkan empat kuota pemain asing dengan komposisi satu Asia dan tiga bebas.
Satu pemain paspor negara Asia milik Semen Padang saat itu adalah gelandang Yoo Hyun-koo dari Korea.
Baca Juga: Latihan Tim Junior Persija Jakarta ala Totenham Hotspur di Tengah Wabah Corona
Tiga pilar impor lainnya adalah Esteban Vizcarra, gelandang asal Argentina; bek tengah David Pagbe (Kamerun); serta striker Edward Wilson Junior (Liberia).
Persipura - Juara ISL 2013
ISL musim 2013 kembali dikuasai Persipura yang jadi juara dengan nilai 82 atau jauh unggul di atas tim peringkat dua Arema yang punya nilai 66.
Jacksen F Tiago masih membesut skuad Mutiara Hitam dan Boaz Solossa dengan 25 gol jadi top skor ISL 2013.
Kala itu, lima kuota pemain asing dengan komposisi dua Asia dan tiga bebas diterapkan pada ISL.
Kekuatan asing Persipura adalah bek Kamerun, Bio Paulin, gelandang Zah Rahan (Liberia), dan bek asal Brasil, Otávio Dutra.
Baca Juga: Hal Ini Bisa Bikin Olivier Giroud Gagal ke Inter Milan
Ada juga duo Korea, kiper Yoo Jae-Hoon dan gelandang Lim Joon-Sik. Bio, Otavio, dan Yoo akhirnya mendapatkan status WNI pada masa depan.
Bahkan, Bio dan Otavio dipanggil timnas Indonesia pada edisi berbeda.
Persib Bandung - Juara ISL 2014
ISL musim 2014 dibagi dua wilayah karena diikuti 22 tim. Jumlah itu mengakomodasi empat klub IPL musim 2013.
Empat tim itu adalah Semen Padang, PSM Makassar, Persiba Bantul, dan Persijap Jepara.
Persib jadi juara setelah menang atas Persipura pada partai final di Palembang. Laga normal berakhir 2-2 dan Persib menang 5-3 saat adu penalti.
Kuota pemain impor musim 2014 adalah empat asing dengan rincian tiga bebas dan satu asal negara Asia.
Baca Juga: Pantau dari Jauh, Bojan Hodak Pertanyakan Sikap PSSI dalam Mengambil Keputusan
Persib hanya memakai tiga pemain asing saja tanpa pilar impor asal Asia. Pelatih Djadjang Nurdjaman pun memaksimalkan amunisi impor Maung Bandung dengan baik.
Mereka adalah Vladimir Vujovic, bek tengah dari Montengero, lalu duo Mali atas nama gelandang Makan Konate dan striker Djibril Coulibaly.