- PSSI terima keluhan klub soal besaran denda dari Komdis PSSI pada 2019.
- Ketua Umum PSSI memberi bocoran akan ada perombakan struktur yudisial.
- Mochamad Iriawan sambut gembira dilanjutkannya Satgas Antimafia Bola.
SKOR.id - Keluhan klub-klub kontestan Liga 1 dan Liga 2, soal besarnya denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, diterima dan akan dibahas oleh PSSI dalam kongres, hari ini.
Seperti diketahui, saat ini PSSI tengah menggelar kongres tahunan di Bali, dengan agenda evaluasi kinerja 2019, juga pengesahan struktur kabinet kerja yang baru.
Salah satu agenda yang bakal diumumkan dan dinanti klub, tak lain susunan Komdis. Pasalnya, mereka ingin ada kebijakan soal denda dan sanksi.
Dalam kajian klub, Komdis PSSI kerap tidak adil dalam memberi keputusan. Ada klub yang mendapat denda dan sanksi besar sedangkan klub lain tidak, padahal pelanggarannya sama.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pastikan keluhan klub akan ditindaklanjuti. Bahkan, Iriawan memberi bocoran, akan ada orang baru dalam Komdis.
Baca Juga: Turnamen Pramusim Piala Presiden 2020 Dipastikan Tidak Digelar
"Besok (hari ini) kan ada yudisial. Jadi, akan diputuskan. Kemungkinan besar ada. Tergantung teman-teman voters. Kalau kritikan harus ditindaklanjuti sama pengurus," kata Iriawan.
"Nanti termasuk evaluasi terbaru. Komdis yang dilakukan kemarin ada hal-hal khusus atau tidak, itu kami dalami nanti," lelaki yang biasa disapa Iwan Bule itu menjelaskan.
Iriawan pun menanggapi rencana polisi melanjutkan kinerja Satuan Tugas Antimafia Sepak Bola. Menurutnya hal tersebut jadi langkah positif dari Kapolri.
Hanya, Iwan berharap Satgas Antimafia Bola bisa membongkar kasus besar. Bukan hanya kasus kecil yang penanganannya berlarut-larut, seperti kasus Joko Driyono.
Baca Juga: Kontestan Liga 1 Keluhkan Denda Komdis PSSI
"Kalau berkaitan suap mungkin. Kalau keteledoran ya disiplin saja. Nanti kalau ada kaitan itu pasti satgas berbuat lah. Saya juga senang satgas," katanya.
"Kemarin Kemenpora sampaikan Kapolri dan Satgas jangan berhenti. Satgas tetap ada untuk mengawal sepak bola Indonesia. Kami menaruh harapan ke Satgas," ia menambahkan.