- Derby della Madonnina merupakan derbi Kota Milan yang mempertemukan Inter Milan dan AC Milan.
- Tidak hanya di level senior, laga derbi ini berjalan panas dan menarik pada level junior.
- Para pemain muda merasakan tekanan hebat pada laga Derby della Madonnina.
SKOR.id - Derby della Madonnina merupakan derbi yang mempertemukan dua klub Kota Milan, Inter Milan dan AC Milan.
Dalam sejarah Liga Italia, laga ini merupakan salah satu derbi terbesar, selain Derby della Capitale (AS Roma vs Lazio) dan Derby della Mole (Juventus vs Torino).
Hal itu membuat para pemain dari kedua tim memiliki tekanan besar saat tampil pada laga Derby della Madonnina.
Tidak hanya para pemain senior, pemain-pemain junior juga sudah merasakan ketegangan saat menjalani laga derbi tersebut.
Berita Inter Milan lainnya: Dream Chasers Inter Milan: Tekanan Sebagai Juara Bertahan
Dalam program original Mola TV berjudul Dream Chasers Inter episode pertama, diceritakan pengalaman para pemain muda Inter Milan menjalani Derby della Madonnina.
Laga itu menjadi pertemuan kedua Inter Milan dengan AC Milan pada kompetisi Primavera 2017-2018.
Pada pertemuan pertama yang terjadi pada pekan kedua, Inter Milan secara perkasa mengempaskan AC Milan dengan skor 3-0 lewat hat-trick Jens Odgaard.
Akan tetapi, pertemuan kedua ini jelas berbeda.
Sang pencetak hat-trick pertemuan pertama, Odgaard, tidak bermain lantaran mengalami cedera.
"Saya tahu pertandingan ini berbeda dibandingkan laga pertama melawan AC Milan," kata pelatih Primavera Inter Milan, Stefano Vecchi.
"AC Milan berkembang dan memenangi banyak laga. Laga nanti pasti akan lebih sulit," lanjut Vecchi.
Beberapa hari sebelum pertandingan, Inter Milan mempersiapkan tim dengan serius.
"Sehari sebelum laga, kami menonton video untuk menganalisis tim lawan dan para pemainnya," ujar asisten pelatih, Pierluigi Brivio.
Meski hanya level junior, namun Inter Milan memiliki tim analisis yang lengkap.
Tugas memantau video pertandingan para rival menjadi pekerjaan sehari-hari, Stefano Castellani.
"Saya menganalisis pertandingan di Primavera. Saya merangkum aksi tim lawan dalam video berdurasi 8-10 menit," kata Castellani.
Tim analisis kemudian memberikan informasi kepada pelatih agar berguna dalam menentukan strategi timnya.
Dengan berbekal laporan tersebut, Inter Milan menerapkan formasi 4-3-2-1 untuk laga penting kontra rival sekotanya.
Facundo Colidio bakal menggantikan peran Odgaard di lini depan Inter Milan.
Pertandingan ketat
Saat laga dimulai, para pemain muda Inter Milan mengalami gugup sehingga strategi permainan tidak berjalan sesuai rencana.
Para pemain Inter Milan kesulitan menjaga penyerang AC Milan, Frank Tsadjout.
"Dia memiliki teknik baik. Posturnya 190 cm dan berbadan besar. Sungguh sulit menahannya," kata bek sekaligus kapten Primavera Inter Milan, Manuel Lombardoni.
Benar saja, Tsadjout membuka keunggulan AC Milan terlebih dahulu pada laga derbi kompetisi Primavera pada menit ke-29.
Inter Milan yang tertinggal 0-1 pada babak pertama, mulai menunjukkan permainan baik setelah turun minum.
Upaya keras Primavera Inter Milan akhirnya menemui hasil saat sontekan Matteo Rover menggetarkan jala lawan pada menit ke-90+1.
Berita Inter Milan lainnya: Legenda Inter Milan Bicara soal Lautaro Martinez dan Bursa Transfer
Namun sayangnya, skor imbang tidak bertahan lama karena dua menit berselang, Primavera AC Milan mengubah skor menjadi 2-1.
Bek Primavera Inter Milan, Davide Bettella, secara tidak sengaja mencetak gol bunuh diri yang membuat laga berakhir 2-1 untuk kemenangan lawan.
Kekecewaan menghampir para pemain muda Inter Milan.
"Tadinya sudah seri, tiba-tiba semenit kemudian kami kalah. Ini seperti lelucon," ujar Nicolo Zaniolo, yang saat ini sudah pindah ke AS Roma.
Para pembaca bisa menyaksikan keseruan Derby della Madonnina level junior dalam tayangan Dream Chasers Inter.