- Satu klub Liga Singapura memutuskan tak memotong gaji pemain dan staf pelatih mereka.
- Kontestan Liga Singapura ini enggan mengikuti jejak sejumlah klub lain memotong gaji pemain, termasuk sejumlah tim besar asal Eropa.
- Saat ini, Liga Singapura musim 2020 juga ditangguhkan karena pandemi Covid-19.
SKOR.id - Sejumlah klub Liga Singapura atau Singapore Premier League (SPL) 2020 mempertimbangkan untuk melakukan pemotongan gaji pemain sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya selama pandemi corona.
Namun, satu klub Liga Singapura, Lion City Sailors telah berjanji itu tidak akan mempertimbangkan langkah seperti itu.
Dalam sebuah surat yang dikirim ke klub ini dan dirilis oleh The Straits Times pada Jumat (3/4/2020), Chairman Lion City Sailors, Forrest Li meyakinkan mereka bahwa tidak akan ada pengurangan gaji untuk pemain, pelatih, atau staf tim.
Baca Juga: Liga Singapura 2020 Akhirnya Ditangguhkan karena Corona Makin Mengkhawatirkan
Milarder sekaligus pendiri perusahaan internet Sea ini menambahkan, bahwa mereka juga tidak ada rencana untuk memecat karyawan klubnya.
The Sailors adalah klub sepak bola pertama Singapura yang diprivatisasi setelah Li mengambil alih kepemilikan klub SPL, Home United pada Februari 2020.
Baca Juga: Operator Liga Malaysia Potong Gaji Karyawan, Ini Besaran Persentasenya
Klub ini juga mendatangkan pemain-pemain lokal papan atas Negeri Singa seperti kiper Hassan Sunny, gelandang Shahdan Sulaiman, dan pemain depan Gabriel Quak untuk menjadi ujung tombak merebut gelar juara SPL 2020.
Li mencatatkan dalam surat itu: "Salah satu tujuan mendasar kami untuk Lion City Sailors adalah bahwa klub ini akan menetapkan tolok ukur untuk sepak bola profesional di Singapura dengan menyediakan sebuah platform penting."
"Di mana, para pemain dan pelatih dapat mengejar impian sepak bola mereka. Sementara itu, pada saat yang sama membangun kesuksesan karier dan mendukung keluarga mereka."
Menurut Li, kebijakan pemotongan gaji pada titik ini akan sepenuhnya bertentangan dengan visi mereka. The Sailors pun tidak akan mempertimbangkan keputusan seperti itu.
Baca Juga: 6 Pemain Asing Liga Indonesia dari Negara Anggota CONCACAF
"Komitmen ini sangat penting bagi kami. Karena, kami ingin memastikan bahwa setiap pemain dan pelatih tim ini dapat tetap fokus sepenuhnya pada kebugaran dan kesehatan mereka selama waktu ini tanpa khawatir tentang gangguan di luar lapangan," ujar Li.
Berbeda dengan lima klub SPL lokal lainnya dan tim asal Jepang, Albirex Niigata, The Sailors memilih untuk tidak menerima uang dari penghasilan judi jackpot saat kompetisi diganggu corona ini.
The Sailors juga memilih untuk tidak menerima subsidi dari Tote Board, yang disalurkan oleh Sport Singapura untuk mengimbangi biaya operasional klub.
Klub-klub lain sangat bergantung pada dua sumber pendapatan ini untuk menutupi biaya operasional mereka.
Baca Juga: Federasi Sepak Bola Malaysia Potong Gaji Karyawan karena Pandemi Covid-19
Jadi, mereka telah dipaksa untuk mengencangkan ikat pinggang setelah pengumuman Departemen Kesehatan pada langkah-langkah yang ditingkatkan untuk memerangi virus Covid-19, 24 Maret 2020.
Dalam suratnya, Li juga menyatakan harapannya bahwa para pemainnya akan kembali beraksi ketika liga dimulai kembali. SPL 2020 ditangguhkan mulai 24 Maret 2020.
Li Mendorong pemain untuk tetap menjaga kebugaran dan program pelatihan khusus yang dikembangkan oleh pelatih The Sailors, Aurelio Vidmar dan tim stafnya. Dia juga meminta pemainnya untuk secara aktif mendukung satu sama lain dengan sering mengecek satu sama lain.
Pemain The Sailors juga diminta tetap terlibat dalam sebuah tim meski berlatih terpisah karena langkah-langkah menjauhkan mereka dari interaksi sosial di tempat umum.
Baca Juga: Soal Potong Gaji, Klub Malaysia Diminta Bayar Utang Dulu ke Pemain
"Tim-tim hebat ditempa dalam keadaan yang paling menantang. Ketika liga dimulai lagi, mari kita bertarung dan siap untuk menunjukkan karakter sebenarnya dari tim ini," tutur Li mantap.
The Sailors berada di urutan kedelapan dari sembilan tim SPL pada klasemen sementara Liga Singapura 2020.
Mereka main dua kali dengan hasil satu kali imbang dan satu kekalahan. Mereka tertinggal delapan poin di belakang pemimpin klasemen sementara, Tampines Rovers, yang sudah empat kali main.
Baca Juga: Gaji Pelatih Timnas Thailand dan Stafnya Resmi Dipotong FAT