- Para pemain klub Liga Singapura 2020 siap untuk kembali ke lapangan meskipun ada kekhawatiran tentang penyebaran virus corona.
- Amunisi tim Liga Singapura atau Singapore Premier League (SPL) sangat ingin kembali bekerja.
- Dengan fasilitas olahraga di negara ini dibuka kembali dalam tahap 2 dari aturan lockdown, Liga Singapura 2020 bisa lanjut lagi.
SKOR.id - Singapore Premier League (SPL) atau Liga Singapura bisa jadi satu-satunya kompetisi olahraga profesional di Negeri Singa yang dapat melanjutkan permainan bulan depan.
Sebelumnya, Liga Singapura 2020 telah ditangguhkan sejak 24 Maret tahun ini. Meski beberapa pemain di Liga Inggris secara terbuka menyuarakan keprihatinan tentang kembali ke pelatihan dan bermain, beda dengan sebagian besar pemain SPL.
Sejumlah pemain tim peserta Liga Singapura 2020 mengatakan kepada The Straits Times bahwa mereka tidak akan ragu untuk kembali beraksi jika diizinkan.
Liga Filipina Siap Mulai, Ada Kabar Tak Enak dari Sepak Bola Negara Ituhttps://t.co/9QstZIhawr— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 7, 2020
Para pemain biasanya menghabiskan sekitar dua jam menjalani latihan setiap sesi, dengan jumlah sampai 30 orang dalam satu tim termasuk staf pelatih.
Namun, dimulainya kembali aktivitas dengan aturan pembatasan jarak sosial, latihan akan terbatas pada kelompok kecil yang terdiri dari lima pemain.
Lalu, ada aturan 'tidak ada kontak antar pemain' dan diterapkan pada awalnya, seperti apa yang dilakukan pada liga-liga top Eropa seperti Bundesliga dan Premier League di Inggris.
Gelandang Lion City Sailors FC Shahdan Sulaiman, yang memiliki dua putra berusia tujuh dan empat tahun mengatakan, dia yakin bahwa pihak berwenang hanya akan mengizinkan SPL untuk melanjutkan kompetisi setelah keadaan benar-benar aman.
"Kami tidak mungkin tinggal di rumah sampai vaksin ditemukan," kata Shahdan, pemain berusia 32 tahun itu.
"Ini tanggung jawab kami untuk mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan, baik itu di rumah atau ketika kami berada di luar," ujarnya.
"Bermain sepak bola adalah mata pencaharian kami, dan saya yakin (otoritas) akan menaruh banyak pemikiran sebelum mereka mengizinkan liga berlanjut."
Pelatih Geylang International, Mohd Noor Ali, setuju. Ali yang tinggal bersama sang istri berusia 45 tahun, empat anak, dan ibu mertuanya yang beruumur 71 tahun, mengatakan tanggung jawab pribadi akan menjadi kunci untuk dimulainya kembali SPL 2020 dengan aman.
"Ini adalah pilihan setiap individu (untuk kembali atau tidak)," kata mantan pemain timnas Singapura itu.
"Sedangkan saya akan kembali ke lapangan setelah semuanya baik-baik saja dan akan terus mengikuti panduan yang diberikan pemerintah kepada kami."
"Jika kami melakukan hal-hal dengan cara yang benar, semoga semuanya baik-baik saja," tutur Ali.
Kapten Tanjong Pagar United, Faritz Hameed, yang memiliki dua anak perempuan berusia satu dan empat tahun, mengatakan dia tidak khawatir untuk kembali berlatih dan bermain.
Namun, dia menambahkan kalau memahami kegelisahan para pemain di Inggris, karena risiko infeksi di sana lebih tinggi.
Penyerang Lion City, Gabriel Quak, ayah dari dua anak kecil, mengatakan bahwa ia khawatir akan kemungkinan gelombang kedua infeksi virus ini di Singapura.
"Sistem perawatan kesehatan di sini adalah yang terbaik di dunia, tapi tentu saja saya khawatir, karena (virus) menyebar dengan sangat cepat," kata pesepak bola 29 tahun ini.
"Akan dibutuhkan upaya yang kohesif bagi kita semua untuk aman, karena dengan hanya satu orang yang tidak bertanggung jawab, situasinya dapat memburuk."
Sementara itu, dia siap untuk kembali ke lapangan, Quak mengakui bahwa menjadi ayah telah mengubah pandangannya.
"Anda tidak dapat memaksa siapapun (untuk kembali bermain) karena itu adalah pilihan pribadi. Mereka mungkin memiliki anggota keluarga yang rentan," kata Quak.
"Semua orang berada dalam situasi yang berbeda. Misalnya, jika saya lajang, saya akan lebih berani," tuturnya.
"Para pemain harus berbicara dengan manajemen klubnya untuk memberi tahu tentang situasi (rumah) mereka dan melihat bagaimana mereka dapat mencoba mengelolanya. Yang penting adalah berkomunikasi dengan klub Anda."
Pelatih Hougang United Clement Teo yakin para pemain SPL "sudah ''gatal'' untuk kembali beraksi dan tidak berharap ada pemain yang memiliki masalah dengan bermain lagi.
Namun dia menambahkan: "Saya sepenuhnya memahami keprihatinan mereka (jika mereka menolak). Secara alami, kita semua ingin melindungi keluarga dan orang-orang yang kita cintai."
Berita Liga Singapura Lainnya: Juara Bertahan Liga Singapura Dilarang Tambah Pemain Asing
Berita Liga Singapura Lainnya: Potong Satu Putaran, Opsi Jika Liga Singapura 2020 Berputar Lagi