- IBL 2020 ditangguhkan, pemilik Louvre Surabaya Erick Herlangga tak ingin memotong gaji para pemainnya.
- Erick Herlangga lebih memilih untuk memberlakukan penyesuaian kontrak.
- Pandemi virus corona di Indonesia membuat jalannya IBL 2020 terganggu.
SKOR.id – Pandemi global virus corona, yang juga melanda Tanah Air, membuat Indonesian Basketball League (IBL) terpaksa harus dihentikan sementara.
Penangguhan kompetisi bola basket nasional ini pun berdampak kepada sejumlah tim peserta. Mereka mau tak mau mesti beradaptasi.
Salah satunya Louvre Surabaya. Agar bisa tetap mempertahankan kesejahteraan para pemainnya, pihak klub berencana melakukan penyesuaian kontrak.
Baca Juga: Tiga Kota Jadi Kandidat Tuan Rumah Play-off IBL 2020
Hal itu diungkapkan oleh pemilik Louvre Surabaya, Erick Herlangga dalam sesi konferensi pers yang digelar secara virtual pada Senin (13/4/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Erick Herlangga mengungkapkan bahwa manajemen Louvre akan memberlakukan penyesuaian kontrak untuk para pemainnya.
“Kompetisi ditangguhkan, jadi saya berikan opsi ke mereka bahwa tidak ada pemotongan gaji, melainkan penyesuaian kontrak,” tutur Erick Herlangga.
“Misal kontrak harusnya berakhir November, kalau nanti (rencananya) mulai September, kami pindahkan kontrak 3 bulan ini,” ia menjelaskan.
Erick Herlangga menambahkan bahwa penangguhan kompetisi musim ini tidak diprediksi sebelumnya. Karena itu, manejemen Louvre ingin mengambil jalan terbaik.
“Ini kan force majeure, tidak ada kegiatan di April, Mei, Juni. Jadi para pemain tidak diberikan gaji, melainkan kami pindahkan gajinya,” kata Erick.
Lebih lanjut, Erick Herlangga menuturkan bahwa keputusan pemotongan gaji dirasa tidak adil. Karena bayaran para pemain Louvre Surabaya bervariasi.
Baca Juga: Dilanjut September, IBL 2020 Langsung Play-off
“Opsi memotong gaji juga tidak mudah. Misal, si A gaji 50 juta, kami potong 50 persen, jadi 25 juta. Tapi, si B gaji 5 juta, dipotong dengan persentase sama, jadi 2,5 juta,” ujarnya.
“Apakah itu adil? Jadi saya sih tetap inginnya penyesuaian kontrak, jadi tak ada pemotongan gaji. Kontrak delay tiga bulan (selama IBL ditangguhkan),” Erick menuturkan.
Tak satu pun kompetisi olahraga berjalan karena wabah Covid-19 yang disebabkan virus corona membuat setiap tim yang menaungi atletnya harus mengambil keputusan sulit.
Termasuk klub-klub olahraga di Indonesia, yang sebagian memutuskan untuk memotong gaji para atletnya sementara waktu hingga pandemi reda.