- Klub pendatang baru, Louvre Surabaya siap menjadi tuan rumah lanjutan IBL 2020.
- Louvre, yang terafiliasi dengan grup industri perhotelan, Louvre Hotel Group, siap berikan promo di Hotel Tulip kepada klub-klub peserta.
- Namun status Surabaya sebagai episentrum baru penyebaran Covid-19 bisa menghambat keinginan Louvre.
SKOR.id – Manajemen Indonesian Basketball League (IBL) akan menggelar lanjutan IBL 2020 di satu tempat.
Nantinya, ada satu klub yang akan ditunjuk menjadi tuan rumah babak play-off, September mendatang.
Louvre Surabaya, seabagai salah satu peserta mengaku sangat siap untuk menjadi tuan rumah play-off.
Bahkan, mereka akan menyediakan penginapan yang memadai bagi klub-klub peserta IBL 2020 di Hotel Golden Tulip, Surabaya.
Berita Olahraga Lainnya: Peter Sagan Absen di Sejumlah Ajang demi Fokus ke Giro d'Italia
CEO Louvre, Erick Herlangga, mengatakan, setiap klub bisa menikmati bayar lima kamar gratis lima kamar dari Louvre di Hotel Golden Tulip.
Sebagai catatan, Louvre adalah klub yang dimiliki oleh pemain industri perhotelan, Louvre Hotel Group. Grup ini sendiri adalah pemilik Hotel Golden Tulip, Surabaya,
“Kami sudah menyiapkan program bayar lima kamar hotel gratis lima kamar, menginap di Hotel Golden Tulip," ucap Erick Herlangga, Jumat (29/5/20).
"Tentu, Hotel Golden Tulip bakal memberikan pelayanan secara maksimal.”
Masalahnya, keinginan Louvre menjadi tuan rumah bisa jadi terbentur status Surabaya yang saat ini menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19.
Belum ada yang dapat memprediksi bagaimana kondisi Kota Pahlawan pada September nanti.
Louvre merupakan klub debutan di IBL. Tapi mereka langsung bisa mengimbagi kekuatan tradisional seperti Pelita Jaya Bakrie Jakarta dan Satria Muda Pertamina Jakarta.
Dengan dukungan dana kuat, mereka bisa mendatangkan pemain-pemain berpengalaman seperti Daniel Wenas, Wendha Wijaya, Galank Gunawan, dan Dimaz Muharri.
Punya kesempatan mengambil pemain paling awal di IBL Draft, mereka mendatangkan tiga pemain asing berkualitas: Savon Goodman, Martavious Irving, dan Michael Kolawole.
Pada babak play-off, Louvre menempati unggulan keempat. Ini membuat mereka langsung tampil di babak delapan besar.
Berita IBL Lainnya: Dior Lowhorn Tak Sabar Berduel dengan Optimus Prime
Idealnya NSH Jakarta yang menjadi tuan rumah play-off karena mereka unggulan pertama. Tapi, Manajer NSH, Yusuf Arlan Ruslim, mengaku pihaknya tidak sanggup.
“Kami tak sanggup jadi penyelenggara postseason karena tidak memiliki arena sendiri. Jadi memang sebaiknya klub lain yang menjadi tuan rumah,” Arlan menuturkan.
Direktur Utama (Dirut) IBL, Junas Miradiarsyah, mengatakan, sampai sekarang pihaknya masih menggodok penyelenggaraan lanjutan IBL.
Untuk format, IBL memang sudah memastikannya. Namun, mereka harus membahas masalah pemain asing, penetapan venue, serta sponsor.
Penerapan New Normal di lingkungan olahraga Indonesia membuat lanjutan IBL kemungkinan digelar tanpa penonton. Hal ini tentu akan berdampak kepada sponsor.
“Sampai sekarang, kami masih menunggu arahan pemerintah tentang penerapan New Normal ini,” ucap Junas Miradiarsyah.