- Istilah cedera arm pump akhir-akhir ini makin sering didengar.
- Masalah saraf ini membuat pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, gagal memenangi MotoGP Spanyol 2021.
- Cedera arm pump muncul karena penggunaan tangan untuk pekerjaan khusus yang berlebihan.
SKOR.id - Arm pump masih menjadi momok yang menghantui para pembalap MotoGP. Belakangan, makin banyak rider yang dikabarkan menderita cedera ini.
Kasus paling heboh terjadi pada MotoGP Spanyol 2021 akhir pekan lalu. Fabio Quartararo yang tengah memimpin balapan tiba-tiba tampil loyo dan berujung finis ke-13.
Pembalap Monster Energy Yamaha itu didiagnosis menderita cedera arm pump yang membuat lengannya tidak dapat menjalankan fungsi dengan maksimal.
Apa sebenarnya cedera arm pump itu? Apa hal yang menjadi penyebab utamanya? Lantas, bagaimana penanganan atas cedera ini?
Dalam istilah medis, cedera arm pump dikenal dengan sebutan chronic exertional compartment syndrome (CECS) atau dalam kasus yang lebih serius disebut acute compartment syndrome (ACS).
Arm pump disebabkan penggunaan tangan yang berlebihan dalam satu pekerjaan khusus. Bagi pembalap MotoGP dan motocross, kendala kerap dirasakan di area lengan bawah.
Salah satu tanda arm pump adalah timbulnya nyeri hebat dalam beberapa menit setelah berkendara.
Gejala ini biasanya mereda sekitar 20 menit setelah aktivitas berhenti, tanpa efek jangka panjang bagi tubuh.
Arm pump terjadi akibat otot yang mengencang sehingga menyempitkan aliran darah. Penyempitan inilah yang menyebabkan rasa sakit hebat atau juga mati rasa.
Kondisi ini jelas tidak pernah diharapkan pembalap yang selalu menggeber motor dalam kecepatan tinggi.
You had to feel for an emotional @FabioQ20 today as arm pump cost him a shot at victory! ????
We hope to see him back fighting fit on home soil at Le Mans! ????#SpanishGP ???????? pic.twitter.com/xpDDvthJHS— MotoGP™???? (@MotoGP) May 2, 2021
Mengenai penanganannya, arm pump bisa diatasi dengan melakukan operasi yang dinamai fasciotomy.
Dalam operasi tersebut, sebuah celah dibuat di membran fascia untuk mengurangi tekanan dalam pembuluh darah.
Jika upaya tersebut tak berhasil, tindakan lain yang bisa dilakukan adalah pengangkatan seluruh lapisan.
Salah satu pembalap yang pernah mendapat tindakan tersebut adalah Cal Crutchlow, yang akhirnya membuatnya sulit putih hingga memutuskan pensiun.
Quartararo sebenarnya pernah menjalani operasi fasciotomy pada 2019. Namun, porsi latihan yang terlalu berat diduga menyebabkan celah buatan itu telah rusak.
Seperti diketahui, para pembalap biasa melakoni latihan dengan motocross untuk melatih fisik yang kadang justru lebih melelahkan dibandingkan MotoGP.
Operasi fasciotomy juga tidak murah. Rumah sakit ternama di Spanyol, Universari Quiron Dexeus, mematok harga 8.000 euro atau sekitar Rp139 juta untuk satu lengan.
Beberapa pembalap tersohor pernah menjalani operasi fasciotomy. Beberapa di antaranya adalah Dani Pedrosa, Casey Stoner, hingga Jorge Lorenzo.
Quartararo bukan satu-satunya pembalap yang harus bergulat dengan masalah arm pump pada MotoGP Spanyol 2021.
Aleix Espargaro (Aprilia) dan Stefan Bradl (Honda) juga harus mengalami masalah yang sama.
Bedanya, gejala arm pump yang dirasakan Aleix Espargaro dan Stefan Bradl tak seberat yang dirasakan oleh Fabio Quartararo.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita MotoGP lainnya:
Tim VR46 Dikabarkan akan Tampil dan Bersaing di MotoGP 2022
Masih Terpuruk di MotoGP 2021, Valentino Rossi Belum Menyerah
Cedera Arm Pump, Penyebab Fabio Quartararo Gagal Juara di MotoGP Spanyol 2021