- Manajer Joan Mir, Paco Sanchez, menceritakan kisah awal perjalanan karier sang klien di ajang balap motor dunia.
- Paco Sanchez mengatakan bahwa tidak ada satu pun tim Moto2 dan Moto3 yang sudi menggunakan jasa Joan Mir pada musim 2015.
- Kegigihan dan talenta yang terus diasah membuat Joan Mir sukses membuktikan diri di ajang MotoGP.
SKOR.id - Manajer Joan Mir, Paco Sanchez, menceritakan kisah pahit perjalanan awal sang klien ketika merintis karier sebagai pembalap motor tujuh tahun silam.
Paco Sanchez menemukan talenta Joan Mir pada musim gugur 2013 dan saat itu langsung mendaftarkan sang pembalap ke ajang Rookies Cup.
"Saat itu, ada seorang teman yang menelpon dan bilang ada talenta muda yang ingin mendaftar ke Rookies Cup," Paco Sanzhez mengenang momen itu.
Saya pun lanjut menelpon Alberto Puig yang saat itu bertanggung jawab mengurus seleksi talenta anyar," kata pria asal Spanyol ini kepada Speedweek.
Saat itu, Sanchez maupun Alberto Puig menyadari bahwa Joan Mir adalah bakal calon pembalap hebat di masa depan.
Namun, jalan terjal harus dihadapi Joan Mir untuk membuktikan diri layak tampil di ajang balap motor dunia seperti MotoGP.
Setelah menyelesaikan Rookies Cup 2014, tidak ada satu pun tim kelas Moto3 yang berminat menggunakan jasa Mir.
"Saya mendatangi setiap tim Moto3 dan Moto2 untuk mencarikan satu tempat untuk Joan. Namun tidak ada satu pun yang mau menerimanya," kata Sanchez.
"Bahkan tidak ada satu pun tim yang berminat untuk menggunakan jasanya di ajang Supersport World Cup."
Meski begitu, Mir akhirnya bisa mentas di kelas Moto3 pada musim 2015. Kala itu, Sanhez membiayai sang klien agar bisa tampil di tim paling miskin di kelas Moto3.
Dengan kondisi terbatas, Mir pun tak memiliki banyak pilihan. Bahkan ia bersaing di Moto3 2015 dengan mengendarai motor berspesifikasi untuk musim 2012.
Menariknya, Joan Mir justru mampu tampil impresif dengan memenangi dua seri perdana musim itu. Performa itulah yang membuatnya mulai dilirik.
"Saya pun mulai yakin dengan kecepatan yang dimilikinya. Pada 2016, Joan dikontrak Leopard-KTM dan memenangi GP Austria serta beberapa podium lainnya," kata Sanchez.
Setelah melalui masa kelam tersebut, Mir berhasil memenangi juara dunia Moto3 2017 dengan torehan 10 podium utama dari 18 seri pada musim itu.
Kesuksesan berlanjut di kelas Moto2 ketika Mir yang memperkuat Marc VDS berhasil finis ketiga di Sirkuit Le Mans pada GP Prancis 2018.
Sejak saat itu, pintu menuju panggung MotoGP makin terbuka untuk Mir dan tawaran mulai datang dari pabrikan besar seperti Ducati, Honda, dan Suzuki.
Pada tahun kedua mencicipi kelas primer, Joan Mir kini menjadi kandidat terkuat juara dunia MotoGP 2020.
Memperkuat Suzuki Ecstar, Joan Mir telah mengoleksi 137 poin dan untuk sementara memuncaki klasemen kejuaraan dunia pembalap.
Kini, musim tinggal menyisakan tiga seri dan peluang Joan Mir untuk menjadi juara dunia MotoGP untuk kali pertama akan terwujud.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Jepang Uji Coba Alat Pencegah Virus Covid-19 di Stadion Yokohama https://t.co/tnlZW7bRfb— SKOR Indonesia (@skorindonesia) November 1, 2020
Berita MotoGP Lainnya:
Joan Mir Ogah Ubah Strategi demi Meminimalisasi Kesalahan
Update Klasemen MotoGP 2020: Joan Mir Perlebar Jarak dengan Fabio Quartararo