- Kemenangan Fabio Quartararo pada balapan perdana MotoGP 2020 menjadi penegasan bahwa dirinya adalah jagoan baru masa depan.
- Quartararo bakal menggoyang dominasi Marc Marquez yang dalam lima tahun terakhir seolah tak tersaingi.
- Musim depan Fabio Quartararo mulai membela tim pabrikan Yamaha.
SKOR.id - Bersiaplah untuk melihat kepiawaian Fabio Quartararo di lintasan MotoGP lebih sering mulai musim 2020 ini.
Kemenangan perdana Quartararo pada balapan pembuka MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez untuk GP Spanyol, Minggu (19/7/2020), menjadi penegasan.
Pembalap Prancis ini akhirnya bisa menempati podium pertama setelah berkali-kali hanya nyaris. Sepanjang paruh terakhir MotoGP 2019, Quartararo hanya finis maksimal di posisi dua.
Pada MotoGP 2019, pembalap 21 tahun ini lima kali menjadi runner up. Satu-satunya pembalap yang bisa mengunggulinya dalam lima kesempatan itu adalah juara dunia Marc Marquez.
Pertarungan sengit Marquez dengan Quartararo dalam MotoGP 2019 terjadi di GP Catalunya, GP San Marino, GP Thailand, GP Jepang, dan GP Valencia.
Ketika itu, Quartararo gagal finis pertama hanya karena Marquez adalah pembalap berpengalaman dengan motor yang relatif sangat prima.
Pembalap Repsol Honda ini adalah pemegang delapan gelar juara dunia ajang balap MotoGP. Tentu saja jam terbangnya lebih lama dari Quartararo dan usianya enam tahun lebih tua.
Bahkan Marquez berpeluang menyamai rekor legenda MotoGP, Valentino Rossi, yang sembilan kali juara dunia di kelas teratas.
Persoalannya, Marquez terancam mengakhiri musim 2020 lebih dini. Kecelakaan yang menimpanya saat sedang mengejar Quartararo di lintasan Jerez menyebabkan cedera parah.
Insiden highside crash yang membuat Marquez terguling berkali-kali hingga ke area gravel di tikungan keempat Sirkuit Jerez saat lomba menyisakan empat putaran mematahkan tulang humerus di lengan kanannya.
Pembalap Spanyol ini akan menjalani operasi di Barcelona, Spanyol, Selasa (21/7/2020). Pemulihan cedera seperti ini biasanya makan waktu empat-lima bulan.
Jika itu terjadi, praktis Marquez bakal absen hingga akhir musim. Artinya, Fabio Quartararo bisa melaju relatif mulus di persaingan papan atas.
Namun begitu, peluang Quartararo menjadi "dewa" baru MotoGP bukan cuma karena Marquez bakal absen sepanjang musim.
Selain catatan paruh terakhir musim 2019, potensi Quartararo terlihat saat menundukkan Maverick Vinales (Monters Energy Yamaha) dan Andrea Dovizioso (Ducati).
Fabio Quartararo finis terdepan dengan keunggulan waktu 4 detik dari Vinales dan 5 detik dari Dovizioso.
Bahkan Vinales dan Dovizioso tak mampu menempel Quartararo sepanjang lomba. Justru keduanya disalip Marquez yang merangkak naik dari posisi ke-18 akibat hampir jatuh pada awal balapan.
Bagi MotoGP, keberadaan Quartararo di jajaran pembalap papan atas menjadi sebuah oase. Sejak era kehebatan Valentino Rossi, yang kemudian diambil alih Marc Marquez, sempat ada kekosongan.
Jorge Lorenzo, Vinales, dan bahkan Dovizioso yang digadang-gadang bakal menggoyang dominasi Marquez ternyata tidak konsisten.
Empat hari lalu atau sebelum GP Spanyol digelar, MotoGP menyebut Quartararo sebagai masa depan yang sudah tiba. Alasannya, rekor demi rekor yang dipecahkannya.
Misalnya peraih pole position termuda dalam umur 20 tahun 14 hari, memecahkan rekor lawas yang dicatat Marquez di Jerez.
Quartararo juga disebut beruntung karena direkrut tim satelit SRT Petronas Yamaha. Pembalap berdarah Italia itu menunggangi motor Yamaha M1 yang dikenal paling jinak di ajang MotoGP.
Seperti juga senior senegaranya, Johann Zarco, pada 2017, gaya membalap Quartararo yang tenang dan pergerakan tubuh yang luwes menjadi sempurna untuk memacu M1.
Bahkan di Jerez, dua pembalap utama Yamaha seperti Vinales dan Rossi gagal mengoptimalkan M1. Termasuk rekan setim Quartararo, Franco Morbidelli.
Apalagi Quartararo nyaris tak pernah mengubah setting Yamaha M1-nya sejak dari sesi tes. Padahal setting-an itu diakui para mekanik Yamaha punya top speed yang kurang kencang.
Namun, Quartararo punya jawaban untuk mengatasinya. Pertama, manajemen ban.
Kedua, adalah gaya membalapnya. Ini disampaikan Team Coordinator SRT Petronas Yamaha, Johan Stigefelt.
"Dia mengubah gaya (membalapnya). Pada dasarnya, kami tidak menyentuh motornya sama sekali.
"Motornya masih tetap sama seperti tiga balapan terdahulu, cuma ada perubahan kecil. Anda tak akan percaya. Saat ini dia menikmati hasil kerja kerasnya," Stigefelt menjelaskan.
Tahun lalu, Quartararo mengatakan bahwa dirinya berada di antara Marquez yang agresif dan Lorenzo yang relatif tenang.
"Gaya membalap saya mirip Lorenzo; tenang, halus, presisi, dan konsisten. Saya bisa agresif jika memang dibutuhkan," ujarnya kepada Cycle World, 12 September 2019.
Itulah modal Fabio Quartararo untuk merajai MotoGP masa depan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, sementara ini memuncaki klasemen MotoGP 2020. Fabio Quartarao sukses memaksimalkan start dari pole position pada balapan kali ini. Sementara itu, Valentino Rossi dan Marc Marquez gagal menyelesaikan balapan pada MotoGP Spanyol 2020. pic.twitter.com/bOwg2sq63V— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 19, 2020
Berita Fabio Quartararo Lainnya:
Juara MotoGP Spanyol 2020, Fabio Quartararo Ulangi Sejarah Lebih dari 20 Tahun Silam