- Lewis Hamilton kecewa koleganya di F1 tak bersuara melihat kematian George Floyd.
- Juara dunia F1 enam kali itu merasa sendirian saat mengutuk tragedi yang menimpa warga kulit hitam di AS itu.
- Lewis Hamilton merupakan pembalap F1 yang dikenal vokal dalam menyikapi isu rasialisme dan sosial.
SKOR.id - Juara dunia Formula 1 (F1) Lewis Hamilton geram dengan kematian warga kulit hitam di Minneapolis, Minnesota, George Floyd akibat tindakan represif polisi.
Sebab, itu membuktikan masih ada diskriminasi rasial di dunia. Lewis Hamilton pun mengaku marah besar dengan rekan-rekannya sesama pembalap F1 akibat kasus ini.
Pasalnya, tidak ada satu pun pembalap di ajang balap jet darat tersebut yang bersuara menentang kekerasan yang diterima George Floyd dan berujung kematian.
Berita George Floyd Lainnya: Dennis Rodman: Penjarahan Cederai Esensi Demonstrasi Kematian George Floyd
Lewis Hamilton berharap seluruh koleganya turut mengutuk insiden kematian George Floyd yang meregang nyawa akibat dibunuh polisi Minneapolis Derek Chauvin, 25 Mei 2020.
Bagi pembalap tim Mercedes AMG Petronas itu, ini sebuah tragedi kemanusiaan yang sangat menyakitkan. Apalagi, sebelum meninggal, George Floyd tersiksa karena dicekik selama hampir sembilan menit.
"Saya melihat Anda semua diam. Beberapa di antara kalian merupakan bintang besar di F1, namun Anda cuek saja dengan ketidakadilan ini," ucap Lewis Hamilton, Senin (1/6/2020).
F1 memang olahraga yang didominasi orang kulit putih. Ada beberapa yang berdarah latin. Hanya Lewis Hamilton, pembalap kulit hitam yang berada di kokpit jet darat.
Melihat fakta ini dan diamnya semua pembalap F1 kecuali dirinya, Hamilton merasa berdiri sendiri menyuarakan diskriminasi rasial yang menimpa George Floyd.
Juara dunia Formula 1 enam kali tersebut hanya berharap pembalap-pembalap lain mau tergerak untuk vokal menggunakan suaranya dalam memerangi rasialisme.
"Industri yang saya geluti saat ini memang didominasi kulit putih. Dan kini mereka diam saja dengan tragedi (George Floyd) ini sehingga saya merasa berdiri sendiri," kata Hamilton.
"Semua pembalap F1 tahu jika kejadian ini nyata. Namun mereka justru tidak berada di samping kami yang menentang diskriminasi rasial ini. Ketahuilah, saya tahu siapa anda semua."
Berita George Floyd Lainnya: Kasus George Floyd, Michael Jordan Minta Masyarakat Terus Suarakan Keadilan
Lewis Hamilton memang dikenal sebagai pembalap yang vokal menyikapi masalah-masalah sosial. Ia selalu menggunakan suaranya untuk membela apa yang diyakininya.
Pria 35 tahun itu pun menyerukan agar para penguasa di seluruh dunia lebih keras menindak rasialisme. Sebab, ini merupakan masalah yang harus dimusnahkan dari bumi ini.
"Tidak akan ada kedamaian sebelum pemimpin-pemimpin kita mau dan berani melakukan perubahan," ujar Lewis Hamilton.
"Rasialisme bukan hanya masalah Amerika Serikat saja, tetapi juga problem bagi Inggris, Spanyol, Italia, dan negara-negara lainnya," sang pembalap menegaskan.