SKOR.id – Pencinta musik dunia tentunya tidak asing dengan sosok Vanessa-Mae. Ia dikenal sebagai pemain biola virtuoso yang sukses dengan pendapatan jutaan dolar AS.Tapi mungkin banyak yang belum tahu bahwa dia juga penggemar olahraga ski. Wanita kelahiran Singapura, 27 Oktober 1978, ini bahkan sangat serius menekuni olahraga tersebut.&nbsp;Hingga mengantarkannya menjadi seorang Olimpian (mantan atlet Olimpiade) yang pernah berlaga di cabang ski Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia, pada 2014.&nbsp;Tepatnya pada usia 35 tahun, Vanessa, yang menekuni olahraga ski sejak usia empat tahun, memutuskan meninggalkan karier musiknya.Ia kemudian tampil sebagai atlet dengan nama Vanessa Vanakorn. Sebuah nama berbau Thailand yang ia dapatkan dari sang ayah, Vorapong Vanakorn, yang memang asal Thailand.Vanessa ikut ambil bagian dalam cabang slalom raksasa di Olimpiade Sochi 2014 sebagai salah satu dari dua wakil Thailand.&nbsp;Dari 67 kontestan yang berhasil mencapai akhir kursus, Vanessa hanya berada di urutan terakhir, sekitar 50 detik di belakang peraih medali emas, Tina Maze, asal Slovenia.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/QfLQw4ZTc1k?si=bFBtAJCpAo6pcyVr" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Bukan hasil yang bagus memang, namun dunia musik tetap memuji pencapaiannya untuk mencapai Olimpiade.Namun, itu bukanlah akhir dari cerita.&nbsp;Belakangan pada tahun yang sama, Federasi Ski Internasional (FIS) melarangnya berkompetisi selama empat tahun.Mereka menyimpulkan bahwa Vanessa bersama dua atlet lainnya yakni Federica Selva dari San Marino, dan Ieva Januskeviciute dari Lituania seharusnya tidak lolos ke Olimpiade Sochi 2014.&nbsp;Vanessa-Mae mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada 4 Desember 2014 terhadap Panel Dengar Pendapat FIS dan Dewan FIS.Enam bulan kemudian, Pengadilan CAS menyatakan bahwa hasil kualifikasinya cacat.Pihak pengadilan mengatakan tidak ada bukti langsung bahwa dirinya terlibat dalam pelanggaran tersebut dan mencabut larangan itu.&nbsp;Meskipun Vanessa-Mae berhasil membatalkan larangan race FIS dalam banding CAS, masih ada keraguan mengenai status race-nya di Olimpiade Musim Dingin 2014.&nbsp;Namun, pada Januari 2016 media mengumumkan bahwa Komite Olimpiade Internasional telah mengonfirmasi Vanessa-Mae dapat disebut sebagai atlet Olimpiade.Pada tahun yang sama pula, Vanessa-Mae menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik terhadap FIS, di mana FIS melakukan "pembayaran yang sesuai", yang jumlahnya tidak diungkapkan.FIS mengeluarkan permintaan maaf penuh atas klaimnya mengenai pengaturan ras, dan menyatakan:"Nyonya Vanakorn dan rombongannya sama sekali tidak memperbaiki, merancang, atau secara tidak patut memengaruhi hasil, kemajuan, perilaku, atau aspek lain apa pun dari balapan yang disetujui FIS ."<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/B2AfJGYHSDJ"></oembed></figure>Vanessa-Mae kemudian kembali bermain ski pada tahun 2017, untuk mencoba lolos ke Olimpiade Musim Dingin 2018.Namun ia terpaksa mengundurkan diri dari kompetisi karena mengalami cedera bahu pada Januari 2018.Dengan pengunduran dirinya, penempatan untuk Thailand diberikan kepada Alexia Arisarah Schenkel yang berusia 21 tahun.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/mmWtL6RMV5c?si=8BWUmS7nu5odarNI" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Federasi Ski Internasional sempat memberikan sanksi skors 4 tahun kepada Vanessa-Mae.

Music

Vanessa-Mae, Violist yang Pernah Jadi Kontestan Olimpiade Musim Dingin 2014

SKOR.id – Olahraga ski identik dengan musim dingin. Maka itu, olahraga ini cukup akrab di kalangan warga Eropa dan Amerika Utara serta wilayah lain yang mengalami musim salju.Untuk menahan hawa dingin, para pemain ski kerap menggunakan masker ski, pelindung wajah khusus yang dibuat dari bahan yang bisa menghangatkan seluruh kepala.Namun ternyata, penggunaan masker ski tersebut kerap disalahgunakan oleh para pelaku kejahatan di Philadelphia, Amerika Serikat.&nbsp;Sehingga, pemerintah kota dan parlemen setempat baru-baru ini terpaksa mengambil tindakan tegas.Dewan Kota Philadelphia memutuskan melarang penggunaan masker ski di beberapa tempat umum, dan peraturan ini mulai berlaku sejak pertengahan Desember 2023.Dilansir dari CNN, dewan mengesahkan undang-undang yang melarang balaclava di gedung-gedung milik kota, taman umum, sekolah, dan angkutan umum dengan suara 13-2.RUU tersebut merupakan upaya untuk mengurangi kejahatan di kota Philadelphia, kata dewan tersebut. Wali Kota Jim Kenney menandatangani undang-undang itu.&nbsp;Siapa pun yang kedapatan mengenakan masker ski di salah satu ruang publik yang terdaftar akan didenda 250 dolar AS (Rp3,8 juta).Bahkan, bisa meningkat hingga 2.000 dolar AS (Rp30 jutaan) jika mereka memakainya saat melakukan kejahatan.“Kota Philadelphia telah dikepung oleh individu-individu yang menggunakan masker ski untuk melakukan kejahatan,” kata anggota dewan Anthony Phillips.&nbsp;“Hal ini tidak hanya terjadi pada generasi muda, namun juga generasi muda yang telah menjadikan hal ini sebagai tindakan khusus untuk dilakukan,” ia menambahkan.&nbsp;“Departemen Kepolisian Philadelphia tidak dapat membedakan siapa yang merupakan penjahat dan bukan penjahat.”“Sehingga menyulitkan untuk kejahatan yang harus diselesaikan di Philadelphia," ujar Phillips.Penolakan MasyarakatSeperti dilansir The Philadelphia Inquirer, RUU tersebut awalnya mendapat tentangan dari warga dan pembela hak-hak sipil.&nbsp;Aktivis Jetson Cruz mengatakan hal itu akan memberikan izin kepada petugas polisi untuk secara tidak adil menargetkan anak-anak muda yang mendukung masker ski sebagai mode."Hal ini menimbulkan beberapa kekhawatiran serius secara konstitusional," kata pengacara senior ACLU dari Pennsylvania, Steve Loney.&nbsp;“Kami telah melihat situasi di mana pengetahuan bahwa penutup wajah dilarang di suatu tempat masih dapat menghambat aktivitas Amandemen Pertama.”Dalam tweet&nbsp;yang dibagikan minggu lalu, anggota dewan Kendra Brooks menulis, "Hari ini saya memberikan suara menentang rancangan undang-undang yang melarang masker ski di ruang publik.”&nbsp;“Dengan hati nurani saya tidak dapat memilih untuk lebih mengkriminalisasi generasi muda kulit hitam dan coklat di kota kami."Anggota American Civil Liberties Union of Pennsylvania, Solomon Furious Worlds, mengatakan RUU tersebut tidak berdampak pada kejahatan di kota tersebut.“Dan akan menargetkan pemuda kulit berwarna secara tidak proporsional," kata Worlds.&nbsp;Jika kota ingin mengurangi kejahatan, tambahnya, mereka harus memprioritaskan layanan kesehatan mental, perumahan, dan perawatan anak.&nbsp;“Ini adalah hal-hal yang sebenarnya dapat mencegah aktivitas kriminal,” kata Worlds."Peraturan ini secara khusus dibuat untuk mencoba dan memberi wewenang kepada polisi Philadelphia mengizinkan penghentian yang melanggar hukum dan inkonstitusional."<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Wfsc5uQT8C4?si=TFp1JAPlp2hLXQa_" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Masker ski kerap disalahgunakan oleh para pelaku kriminal di Philadelphia. 

All Culture

Penggunaan Masker untuk Olahraga Ski Resmi Dilarang di Philadelphia

SKOR.id&nbsp;–&nbsp; Yniq Eyewear dan organisasi nirlaba, Lindsey Vonn Foundation bermitra untuk memproduksi kacamata ski merek bersama edisi terbatas.Melalui kolaborasi ini, Yayasan Lindsey Vonn bermaksud memenuhi misinya dalam memberdayakan anak perempuan di komunitas yang kurang terlayani melalui kegiatan atletik. Sementara, produsen kacamata berupaya membantu kinerja para pemain ski.“Kemitraan ini mewujudkan segala sesuatu yang diperjuangkan Yniq—mendobrak batasan, merayakan individualitas, dan berjuang untuk hal yang luar biasa,” kata Lindsey Vonn, peraih medali emas Olimpiade dan pemilik Yniq, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Complex.&nbsp;“Sebagai atlet yang hampir menghabiskan seluruh hidup untuk ski, saya telah melihat secara langsung kekuatan transformatif dari Yniq untuk olahraga dan bimbingan.&nbsp;“Melalui Lindsey Vonn Foundation, kami memberdayakan anak-anak perempuan dari komunitas yang kurang terlayani untuk bermimpi besar dan mencapai potensi penuh mereka.&nbsp;“Itulah sebabnya setiap kacamata yang terjual nantinya akan berkontribusi langsung pada program dan beasiswa, memberikan anak perempuan alat yang mereka perlukan untuk mencapai impian mereka.”Google ski Yniq ini sudah tersedia sejak 15 Desember 2023 lalu dan bisa dibeli secara daring di sejumlah pengecer. Termasuk di situs web resmi <a href="https://yniq.se/products/lindsey-vonn-foundation-limited-edition-glacial-blue">Yniq</a>.Hanya dibuat 150 pasang di seluruh dunia, kacamata khusus ski dengan nama merek Lindsey Vonn Foundation Limited Edition Model Nine ini dilepas dengan harga 740 euro (sekira Rp12,55 juta).&nbsp;Model Nine adalah kacamata ski untuk mereka yang memiliki nyali untuk tampil berani, mengundang mereka untuk merangkul semangat unik di gunung.&nbsp;Model Nine juga mengadopsi sistem lensa ganda dengan teknologi magnetis yang memungkinkan Anda menukar lensa dengan mudah dan beradaptasi dengan berbagai kondisi cuaca.Yniq adalah merek artisanal yang didirikan di Stockholm, Swedia, dengan ambisi untuk mendefinisikan kembali kacamata performa sebagai karya seni yang dapat dikenakan.&nbsp;Kacamata Yniq mewujudkan filosofi merangkul konvensi yang luar biasa, menantang, dan individualitas yang menginspirasi. Kami merancang setiap produk sebagai perayaan keunikan.Mengusung filosofi Live The Extraordiary&nbsp;(Jalani yang Luar Biasa), Yniq mengajak pemakainya untuk mendefinisikan kembali batasan dan membenamkan diri dalam keajaiban hidup.&nbsp;Produk-produk Yniq diklaim melambangkan penolakan terhadap kesesuaian dan merayakan keindahan individualitas, membuka jalan menuju kejelasan, gaya, dan kebebasan.&nbsp;Pada tahun 2019, Lindsey Vonn bergabung dengan Yniq. Pengalaman, keahlian, dan torehan Vonn – di antaranya emas cabang olahraga ski Olimpiade Vancouver 2010 (nomor downhill) dan Kejuaraan Dunia Ski 2009 (2, downhill&nbsp;dan super-G) – sangat membantu Yniq dalam mengembangkan produk.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/jf7cmCW0YHU?si=wLHzsg4VYgTTqA-r" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Merek kacamata dan yayasan itu dijalankan oleh peraih medali emas Olimpiade Lindsey Vonn.

Fashion

Yniq dan Lindsey Vonn Foundation Buat Goggle Ski Edisi Terbatas

SKOR.id – Merek fashion Jerman Hugo Boss atau biasa disingkat BOSS telah mengambil alih tahun 2023 dengan mempertimbangkan perubahan pada produknya.&nbsp;Pameran Milan Fashion Week 2023 membawa BOSS ke jalur baru, membuka gerbang ke Techtopia Intelligence Lab miliknya yang ditenagai oleh robot Sophia.&nbsp;BOSS memulai tahun 2023 dengan Perfect Moment, merek pakaian ski terkemuka. Mereka kembali ke lintasan ski es untuk kolaborasi kedua yang baru-baru ini dirilis.Bagi yang belum familiar, Perfect Moment memang biasa melayani siapa saja yang benar-benar ingin bermain ski dengan penuh gaya.Bergerak di bawah arahan kreatif Jane Gottschalk, merek kultus Perfect Moment telah melengkapi para slalomer (Nick Jonas, Putri Beatrice dan lain-lain) di seluruh dunia dengan pakaian ski yang menyenangkan namun fungsional.&nbsp;Mereka bahkan bermitra dengan merek DL1961 untuk menciptakan denim yang layak untuk digunakan di lereng.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Czd9VynojbJ"></oembed></figure>Kali ini BOSS x Perfect Moment berkompetisi dalam olahraga musim dingin, mengungkap jajaran sophomore mereka dalam Piala Dunia Ski Alpine (Alpine Ski World Cup) 2023-2024.&nbsp;Koleksi skiwear ini bisa digunakan untuk semua orang, menjunjung estetika halus BOSS baik ketika sedang bermain ski gunung es ataupun sekadar berjalan-jalan saat musim salju.&nbsp;Bentuk dan fungsinya kini makin meningkat sehingga menjadi bernuansa premium, melengkapi tampilan para atlet untuk race berikutnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CzgAFQPOwWa"></oembed></figure>Koleksi pakaian ini bertransisi dengan mudah dari aktivitas lereng ke aktivitas apres-ski.Lihatlah jaket duvet metalik dengan tudung bermotif, berpadu serasi dengan pakaian rajut bergambar, bawahan, dan banyak lagi.Logo kolaboratif terdapat pada pakaian luar dengan model pipped, sedangkan setelan puffed membuat pemakainya tetap nyaman dan hangat.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Czji5xTrCXo"></oembed></figure>Skiwear yang pas bentuknya melengkapi koleksinya dengan teknologi isolasi untuk kondisi luar ruangan yang ekstrem pada musim dingin.Namun pusat perhatian tertuju pada perpaduan bentuk dan fungsi untuk berkendara di jalur bersalju.&nbsp;Misalnya, ada kaus dengan lapisan dasar yang terbuat dari kain termal yang menyerap kelembaban. Ini setidaknya akan memberi Anda beberapa poin gaya dalam pertandingan ski.&nbsp;Lebih baik lagi, semua item dalam kolaborasi baru ini dapat dikenakan sendiri, bahkan saat bepergian.Simak lebih dekat koleksi BOSS x Perfect Moment edisi kedua ini pada foto di atas. Koleksi ini sudah tersedia di toko dan online melalui akun resmi BOSS.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/98G6kW2MG1U?si=P8QbS24DEF5d2lVi" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

BOSS x Perfect Moment ungkap line-up skiwear mereka dalam Alpine Ski World Cup 2023-2024. 

BOSS x Perfect Moment Merilis Outfit untuk Atlet Ski dalam Kolaborasi Kedua

SKOR.id – Berada di bawah label L’Action berperforma tinggi, K-Way memperkenalkan koleksi pakaian ski baru yang memanfaatkan warisan alam luar ruangannya.Fondasi dari koleksi ini diletakkan awal tahun ini di pameran FW23 (fall-winter 2023) di mana merek tersebut meninjau kembali arsipnya melalui koleksi masa lalu dan masa depan.&nbsp;Rangkaian ski terbarunya memadukan gaya dan performa berkualitas tinggi untuk menghadirkan pakaian siap pakai serbaguna yang dirancang untuk digunakan di dalam dan di luar lereng.&nbsp;Produk baru ini mencakup seragam ski dari ujung kepala hingga ujung kaki yang terdiri dari jaket, celana panjang yang serasi, lapisan bulu kutub, dan kacamata.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cz6B8WSIi_y"></oembed></figure>Jaket dan celana panjang yang tahan lama ini dibuat dari kain kepar tiga lapis yang memberikan kualitas tahan angin dan kedap air.&nbsp;Saat dipadukan dengan lapisan bulu yang serasi, pakaian berpotongan rapi ini menyatu untuk memberikan nuansa kontemporer sekaligus menawarkan fungsionalitas teknis penuh.Bagian yang menonjol termasuk jumper berkerudung yang terbuat dari bulu domba dan detail saku tahan air serta tenunan dalam warna biru, merah, dan putih dari lini olahraga musim dingin untuk menciptakan nuansa kohesif di seluruh koleksi.&nbsp;Dalam siluet serupa, merek ini juga membuat jaket penahan angin teknis yang dilengkapi tudung terstruktur untuk menutupi sisi wajah. Setiap bagian dari koleksi ini dapat dikenakan bersama-sama untuk fungsionalitas dan tampilan gaya hidup sehari-hari.Untuk melihat lebih dekat dan detail, Anda bisa melihat dan sekaligus berbelanja K-Way Ski Collection di situs web mereka sekarang.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cz_lLk2od_3"></oembed></figure>K-Way adalah perusahaan produsen pakaian yang didirikan di Paris, Prancis, pada 1965 oleh Leon-Claude Duhamel. Pada suatu hari hujan, Duhamel yang kala itu menjadi pengecer pakaian, mengamati orang-orang bergegas lewat dengan pakaian basah kuyup, dengan payung yang tidak nyaman di tangan mereka.&nbsp;Dia pun memiliki ide: menciptakan benda tahan air yang bisa dibawa kemana-mana, tapi bukan payung atau jas hujan. Oleh karena itu lahirlah jaket revolusioner: ringan, nyaman dan benar-benar tahan air, yang dapat dilipat dalam tas pinggul kecil.Sukses besar pada tahun pertama produksinya, K-Way kini dikenal sebagai produsen jaket tahan air dengan keunggulan: klasik, modern, berteknologi, fungsional, dan berwarna mencolok.&nbsp;Koleksi K-Way meliputi jaket dengan ritsleting tertutup panas, yang dapat dilipat dalam tas kecil dan terbuat dari bahan tahan air, tahan angin, hangat dan menyerap keringat, serta pakaian dan aksesori modis, yang memiliki karakteristik kepraktisan yang sama dan tentu saja fungsionalitas.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/mcamvXpXz0g?si=ck5Y_XWd9EKJ_c_S" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

K-Way kembali munculkan koleksi pakaian untuk olahraga ekstrem. 

K-Way Padukan Warisan dan Teknologi dalam Koleksi Pakaian Ski

SKOR.id – The North Face bekerja sama dengan Legs of Steel, dengan dukungan produser eksekutif Phil Young, membuat film dokumenter yang menceritakan kisah inspiratif pemain ski terkenal Dennis Ranalter, yang diberi judul Descendance.D-Ran, begitu Dennis Ranalter dikenal luas, dipuja karena kepercayaan dirinya saat melibas lereng ekstrem bersalju. Gaya freeski dan kemampuannya untuk menggabungkan berbagai disiplin olahraga ekstrem untuk menghasilkan trik-trik hebat, telah mendapat pujian di dunia olahraga musim dingin.&nbsp;Dibesarkan di pedesaan, kota pegunungan di Austria, warisan ganda D-Ran selalu menjadi titik perbedaan sepanjang tahun-tahun pertumbuhannya.&nbsp;Sebagai satu-satunya orang kulit hitam di kotanya, dan juga di daerah lereng pegunungan, ia juga mengalami banyak ketidakadilan. Perasaan menjadi “orang buangan” pun tidak berubah ketika mengambil bagian dalam – dan mendominasi – olahraga yang pada dasarnya biasa dilakukan oleh orang-orang berkulit putih.&nbsp;Film dokumenter ini mengeksplorasi perjalanan penemuan jati diri Ranalter dan bagaimana ia berhasil menavigasi perjuangan identitas masa kecilnya untuk menjadi pemain ski freeride termasyhur seperti sekarang ini.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cokcpa9ILhR"></oembed></figure>Selain menampilkan kisah langsung dari orang-orang terdekatnya, film ini juga mengikuti perjalanan emosional D-Ran ke Ghana — rumah ayahnya — untuk pertama kalinya, menyoroti kekuatan keluarga dan bagaimana mengunjungi akar leluhur mampu mengubah dampak pada perspektif (sudut pandang) seseorang.&nbsp;Difilmkan selama dua tahun, Descendance bercerita tentang pengalaman orang kulit hitam di Eropa dan juga tentang kehidupan Ranalter. Meskipun mengeksplorasi topik ras, sejarah, dan mendobrak hambatan dalam dunia olahraga, film ini juga menyentuh pelarian abadi yang ditemukan di alam terbuka.&nbsp;Memperingati perilisan film tersebut, Hypebeast telah bekerja sama dengan The North Face untuk mengadakan pemutaran eksklusif film dokumenter tersebut di London, Inggris, bulan depan.&nbsp;Selain itu ada juga diskusi panel yang dipandu oleh Peigh Asante dari Swim Dem Crew dan menampilkan Dennis Ranalter, Phil Young serta Zaineb Abelque dan Evie Muir dari kolektif luar ruangan Athene Club dan Peaks of Colour.Untuk mendapat kesempatan melihat Descendance terlebih dahulu, Anda bisa memesan tiket di Eventbrite, di sini. Untuk informasi lebih lanjut tentang The North Face dan peluncuran merek mendatang, kunjungi situs webnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zCxah01hzuQ?si=ZQDr7L2vWXYxIsrO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Latest Articles - Ski

Vanessa-Mae, Violist yang Pernah Jadi Kontestan Olimpiade Musim Dingin 2014

Penggunaan Masker untuk Olahraga Ski Resmi Dilarang di Philadelphia

Yniq dan Lindsey Vonn Foundation Buat Goggle Ski Edisi Terbatas

BOSS x Perfect Moment Merilis Outfit untuk Atlet Ski dalam Kolaborasi Kedua

K-Way Padukan Warisan dan Teknologi dalam Koleksi Pakaian Ski

Descendance, Film Dokumenter D-Ran dari The North Face