SKOR.id - Perjalanan tim bulu tangkis Indonesia di Piala Sudirman 2025 terhenti di semifinal. Meski sudah berjuang, mereka gagal lewati Korea Selatan.Ya, pertandingan di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, Cina, pada Sabtu (3/5/2025) tersebut memang luar biasa sengit. Lima duel digelar, skornya pun tipis 2-3.Indonesia menurunkan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti pada match pertama. Sayang, mereka tumbang dua gim langsung,10-21, 15-21, oleh Seo Seung-jae/Chae Yu-jung.Tim pelatih sudah melakukan rotasi, namun ganda campuran Indonesia kembali menelan kekalahan untuk kali keempat beruntun.Untungnya, Alwi Farhan mampu menyamakan kedudukan di sektor tunggal putra. Ini memang titik lemah Korea Selatan, dan Alwi dengan meyakinkan menang 16-21, 21-8, 21-8 atas Cho Geon-yeop."Alhamdulillah sangat bersyukur dan senang bisa kembali menyumbang poin untuk Indonesia. Pastinya ini pengalaman yang sangat berharga," kata Alwi."Kunci kemenangan saya adalah bisa mengembalikan semangat dan daya juang di lapangan sebagai modal untuk bangkit dan keluar dari tekanan," tambahnya.Selanjutnya, giliran Putri Kusuma Wardani menghadapi An Se-young di tunggal putri. Meski banyak yang mengharapkannya membuat kejutan, PKW memang masih kalah kualitas dibanding peringkat satu dunia tersebut.Sempat merepotkan pada gim pertama, Putri Kusuma Wardani menyerah 18-21, 12-21."Pengalaman yang sangat luar biasa di turnamen ini untuk saya, apalagi bisa bertemu An Se-young setelah sekian lama. Saya banyak belajar soal konsistensi dari dia," ujar Putri.Berada di ujung tanduk, tapi Indonesia tak menyerah begitu saja. Ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana lagi-lagi mampu memaksakan skor imbang.Lewat pertarungan tiga gim yang menegangkan lawan Kim Won-ho/Seo Seung-jae, mereka mampu unggul 21-18, 13-21, 25-23."Support dari teman-teman di belakang sangat berpengaruh bagi kami. Daya juangnya jadi berbeda, fighting spirit-nya, kami jadi percaya Indonesia bisa menyamakan skor," ujar Bagas.Sayang, pada partai penentuan, di nomor ganda putri, Indonesia sudah mencapai batas.&nbsp;Amallia Cahaya Pratiwi/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang menjadi harapan terakhir tak mampu mengalahkan pasangan nomor tiga dunia Baek Ha-na/Lee So-hee. Tiga gim berjuang, mereka takluk 10-21, 21-18, 15-21.Fadia tampak emosional usai laga, terpukul usai menelan dua kekalahan di hari yang sama.Namun, sesungguhnya skuad Indonesia di Piala Sudirman 2025 bisa pulang dengan kepala tegak. Performa mereka sepanjang turnamen sangat hebat, meski kehilangan banyak pilar.Diragukan lolos dari fase grup yang berisikan India dan Denmark, Jonatan Christie dan kawan-kawan justru dominan menyapu tiga kemenangan.Thailand pun mereka habisi dengan menyakinkan di perempat final, memastikan medali perunggu pertama di Piala Sudirman sejak 2019.Meski kembali gagal ke final - terakhir pada 2007 - perjuangan mereka bakal banyak mendapat apresiasi dari penggemar di tanah air.&nbsp;Adapun Korea Selatan akan menghadapi Cina di partai puncak, Minggu (4/5/2025). Sang tuan rumah lolos usai membabat Jepang 3-0.Mereka mencari gelar keempat beruntun, atau yang ke-14 secara keseluruhan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ebmE091Y2VE?si=fisgCUFF0cVjkykB" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tim bulu tangkis Indonesia belum berhasil mencapai final Piala Sudirman 2025 usai disingkirkan Korea Selatan, Sabtu (3/5/2025).

Badminton

Piala Sudirman 2025: Kandas di Semifinal, Indonesia Bawa Pulang Medali Perunggu

SKOR.id - Tim bulu tangkis Indonesia melanjutkan performa gemilang di Piala Sudirman 2025, menundukkan Thailand untuk melaju ke semifinal.Pada babak perempat final yang berlangsung di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, Cina, Jumat (2/5/2025) sore WIB, Jonatan Christie dan kawan-kawan berhasil menang telak 4-1.Indonesia sejatinya tidak memulai dengan baik. Ganda campuran Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja tumbang 10-21, 15-21 dari Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran.Ini kali ketiga beruntun ganda campuran Indonesia gagal menyumbang poin."Memang ada tekanan yang kami rasakan karena saya belum sumbang poin untuk tim dan Rinov belum tampil maksimal dari awal sampai hari ini. Itu berpengaruh dengan performa kami di lapangan," ujar Gloria.Untungnya, Putri Kusuma Wardani mampu menyamakan kedudukan lewat nomor tunggal putri.&nbsp;Menghadapi Pornpawee Chochuwong yang belum pernah dikalahkannya dalam delapan pertemuan, Putri malah tampil apik dan unggul dua gim langsung 21-18, 21-14.Momentum kemudian berubah ketika sang kapten Jonatan Christie menaklukkan tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn, 21-9, 22-20. Indonesia berbalik unggul dan kini cuma butuh satu kemenangan untuk mengunci tiket semifinal."Tidak mudah, kami sempat kalah di ganda campuran, tapi saya salut kepada perjuangan Rinov/Gloria. Apresiasi terbesar saya adalah kemenangan Putri Kusuma Wardani, saya lihat rekor pertemuan dia dengan Pornpawee 0-8, lalu masuk lapangan dengan kondisi tim tertinggal, saya sebagai kapten dan semua tim pasti bangga dengan dia," katanya.&nbsp;"Perjuangan dia untuk mau menang sangat luar biasa, dia menunjukkan bahwa beregu ini bukan hanya untuk dia, tapi seluruh tim," tambah pebulu tangki yang akrab disapa Jojo ini.Pada laga penentuan, ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti mampu meredam tekanan dan menang atas Jhenicha Sudjaipraparat/Sapsiree Taerattanachai 21-14, 21-18.Mengingat Indonesia sudah mencapai tiga kemenangan lebih dulu dalam format best of five, mereka berhak melaju tanpa perlu memainkan duel terakhir."Ada rasa sedikit tegang saat masuk lapangan, tapi tim sedang unggul 2-1 jadi kami mau berusaha semaksimal mungkin. Kami tidak mau menyia-nyiakan pengorbanan teman-teman yang lain yang sudah berjuang," kata Lanny.Pada semifinal Piala Sudirman 2025, Indonesia akan berhadapan dengan Korea Selatan. Raksasa Asia Timur itu melaju setelah mengalahkan Denmark dengan skor serupa 3-1.Pertandingan Indonesia melawan Korea Selatan bakal dihelat Sabtu (3/5/2025) di Fenghuang Gymnasium pada pukul 16.30 WIB.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ebmE091Y2VE?si=1KUh7DXiqgcertjE" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tim bulu tangkis Indonesia melanjutkan performa gemilang di Piala Sudirman 2025, menundukkan Thailand untuk melaju ke semifinal.

Kalahkan Thailand, Indonesia Tantang Korsel di Semifinal Piala Sudirman 2025

SKOR.id - Petualangan Megawati Hangestri di Liga Voli Korea Selatan sepertinya sudah berakhir. Dia dikabarkan menolak perpanjangan kontrak dari Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks.Megawati dan Red Sparks sudah bahu-membahu dalam dua musim terakhir V-League, kombinasi yang sukses menyita perhatian.Pada musim pertamanya, 2023-2024, Megawati Hangestri mencatatkan 736 poin, tertinggi di skuad Red Sparks dan peringkat ketujuh secara keseluruhan di liga.Dia juga membantu Red Sparks lolos ke play-off V-League untuk kali pertama dalam tujuh tahun.&nbsp;Pevoli asal Jember, Jawa TImur, ini kian menggila di musim berikutnya, alias V-League 2024-2025 yang baru saja rampung.Sumbangan poinnya melonjak ke angka 802, hanya kalah dari Gyselle Silva (GS Caltex) dan Viktoriia Danchak (IBK Altos). Megawati memimpin overall attack dengan rasio sukses 48,06 persen.Performa ini membawa Red Sparks ke final V-League pertama dalam 13 tahun. Sayang, mereka harus puas menjadi runner-up setelah bertarung sengit dengan sang juara, Pink Spiders.&nbsp;Terus meningkat, musim ketiga tampak menjanjikan. Namun, Megawati Hangestri mengatakan cukup sudah.&nbsp;Meski ada tawaran kontrak baru dari Red Sparks, anggota Timnas Voli Indonesia itu terpaksa menampik.Menurut sang agen, Megawati ingin pulang ke tanah air untuk merawat ibunya yang sakit."Mega senang dengan dua tahun yang dihabiskannya bersama Red Sparks dan siap memperbarui kerja sama. Tapi, baktinya kepada orang tua, yakni sang ibu yang tidak dalam kondisi baik, membuatnya tak lanjut di V-League," ujar sang agen, dikutip dari Yonhap News.&nbsp;Seperti diketahui, ayah Megawati meninggal pada 2023. Jadi, menghabiskan lebih banyak waktu bersama sang ibu, yang punya problem kesehatan, adalah keputusan yang bisa dipahami.&nbsp;Kubu Red Sparks tampaknya juga mengonfirmasi kabar ini. Mereka mengaku akan sangat kehilangan pemain hebat, hangat, dan berdedikasi macam Megawati."Kami dukung petualangan baru Mega dan berharap bisa bekerja sama lagi dengannya suatu saat nanti," kata seorang juru bicara klub kepada Yonhap News.Saat ini belum diketahui ke mana Megawati Hangestri akan berlabuh. Sang agen mengindikasikan kliennya mencari kompetisi yang lebih pendek dibandingkan V-League.Rumornya, pevoli 25 tahun ini akan bergabung dengan klub Proliga atau ke negara tetangga macam Vietnam dan Thailand.Salah satu isu paling kuat adalah Megawati bakal membela Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia untuk berlaga di final four Proliga 2025 mulai 17 April mendatang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/OeAM0Nk6Ms0?si=gB9XM1QHrNVdrOgD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petualangan Megawati Hangestri di Liga Voli Korea Selatan sepertinya sudah berakhir.

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Megawati Hangestri Tak Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Sang Ibu Menjadi Alasan

SKOR.id - Harapan Megawati Hangestri dan Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks untuk mengukir sejarah di Liga Voli Korea Selatan, V-League, sirna sudah.Meski tampil habis-habisan di laga penentuan, Selasa (8/4/2025), pevoli asal Indonesia itu gagal membawa Red Sparks mengalahkan tuan rumah Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.Pertandingan di Samsan World Gymansium, Incheon, itu berjalan sengit selama lima set. Red Sparks sempat tertinggal lebih dulu 0-2, sebelum bangkit dan menyamakan kedudukan.Namun, pada set pamungkas, mereka harus mengakui keunggulan Pink Spiders. Duel akhirnya tuntas dengan skor 3-2 (26-24, 26-24, 24-26, 23-25, 15-13).<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DIL6l2hzl9d"></oembed></figure>Hasil ini terasa menyesakkan, terutama jika melihat perjuangan Megawati Hangestri dan kawan-kawan sepanjang pertandingan. Mereka selalu memimpin, tapi pada akhirnya kecolongan.Terutama pada dua set pertama, Red Sparks sejatinya mampu mencatatkan set point lebih dulu. Namun, mereka tak kunjung kill the game sehingga lawan bangkit dan merebut kemenangan.&nbsp;Dua set berikutnya, tim asuhan Ko Hee-jin belajar dari kesalahan dan bisa menuntaskan permainan. Namun, tetap dengan bumbu-bumbu ketegangan.Pada set penentu, kedua tim saling kejar poin. Namun, Pink Spiders jauh lebih efektif dalam menyerang maupun bertahan, membuat sang tamu frustrasi.Spike keras Tutku Burcu Yuzgenc menjadi penanda berakhirnya mimpi Megawati Hangestri dan kawan-kawan.Mega tidak tampil buruk, bahkan bisa dibilang tulang punggung Red Sparks. Dia menyumbang 37 poin, terbanyak di antara pemain manapun di lapangan.Tapi, itu ternyata tak cukup. Secara tim, Red Sparks gagal membentuk organisasi yang solid dan sering melakukan kesalahan.Beberapa pemain tak menemukan performa terbaik sehingga serangan maupun pertahanan juga tak maksimal.Dengan demikian, penantian 13 tahun Red Sparks untuk kembali menjadi juara V-League masih berlanjut.&nbsp;Rekor 100 persen juara jika masuk final V-League milik mereka pun kandas. Sebelumnya, Red Sparks selalu sukses di partai puncak, yakni edisi 2005, 2009-2010, dan 2011-2012. &nbsp;Megawati Hangestri juga urung menorehkan tinta emas sebagai pemain Indonesia pertama yang juara di Liga Voli Korea Selatan.Sebaliknya, Pink Spiders bersuka cita. Kutukan tiga musim terakhir, di mana mereka selalu tumbang di final, terpatahkan.Pink Spiders makin mengukuhkan diri sebagai pengoleksi gelar terbanyak dalam sejarah V-League kategori putri, yakni lima.&nbsp;Cerita tak kalah manis juga dialami sang kapten Kim Yeon-koung. Dia kini bisa pensiun dengan tenang setelah mempersembahkan gelar pada musim terakhirnya bersama Pink Spiders.Total, legenda voli Korea Selatan itu telah mengoleksi empat titel juara V-League.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/OeAM0Nk6Ms0?si=eFy2FpXEHNX_0fRd" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Meski sudah berjuang, Megawati Hangestri dan Red Sparks harus mengakui keunggulan Pink Spiders di laga penentuan, Selasa (8/4/2025).

Sumbangan 37 Poin Megawati Hangestri Tak Cukup, Red Sparks Gagal Juara V-League 2024-2025

SKOR.id - Usai penantian panjang 13 tahun, Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks akhirnya kembali mentas di final Liga Voli Korea Selatan alias V-League.Itu setelah mereka menyingkirkan juara bertahan, Suwon Hyundai Hillstate, dengan agregat 2-1 di semifinal play-off V-League 2024-2025.Pada laga penentuan, Sabtu (29/3/2025), Red Sparks menang 3-1 lewat pertarungan sengit empat set, 26-24, 12-25, 25-19, 25-20, di Suwon Gymnasium.Megawati Hangestri menjadi bintang Red Sparks lewat sumbangan 26 poin, terbanyak di antara pemain lainnya.&nbsp;Pevoli asal Indonesia itu mampu menjawab tantangan sebagai tulang punggung tim ketika banyak rekannya diterpa cedera."Dia pemain yang luar biasa. Banyak umpan yang diarahkan kepada Mega, namun dia sama sekali tidak kesulitan dan dengan tenang terus menjalankan peran. Kami sungguh beruntung bisa memiliki Mega," puji pelatih Ko Hee-jin.Red Sparks tentu berharap kecemerlangan Megawati Hangestri kembali terlihat saat mereka melakoni partai puncak V-League 2024-2025 melawan Icheon Pink Spiders.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DHzwa4xzwM9"></oembed></figure>Ini tantangan yang jauh lebih berat, mengingat Pink Spiders merupakan tim terkuat di Liga Voli Korea Selatan musim ini.&nbsp;Selain itu, sang lawan juga berada dalam kondisi segar karena tak melalui fase play-off. Berbeda dengan Red Sparks yang cuma dapat istirahat sehari sebelum kembali bertanding.Ya, laga pertama antara Red Sparks versus Pink Spiders sudah akan berlangsung pada Senin (31/3/2025) malam di Incheon Samsan World Gymnasium.Pink Spiders memiliki semua pemain kunci dalam keadaan siap tempur, sementara Red Sparks terseok. Beberapa pilar macam Yeum Hye-seon (setter), Vanja Bukilic (outside hitter), Park Eun-jin (middle blocker), dan Noh Ran (libero) tidak sepenuhnya fit.Belum lagi ada motivasi berlipat dari skuad Pink Spiders untuk memberi kado juara kepada sang kapten Kim Yeon-koung. Ya, legenda voli Korea Selatan itu sudah menyatakan niat pensiun selepas musim ini.Namun, bukan berarti tak ada hal positif yang memihak Red Sparks. Faktanya, tim milik Korean Ginseng Corporation ini punya rekor mentereng.Setiap kali mereka menjejak ke final V-League, gelar juara selalu berhasil dibawa pulang. Red Sparks sudah melakukan itu tiga kali pada 2005, 2009-2010, dan 2011-2012.Tiga belas tahun berselang, peluang itu kembali hadir di depan mata. Mengandalkan kehebatan Megawati Hangestri di depan net, Red Sparks berharap mampu membuat kejutan sekaligus merusak pesta perpisahan sang ratu voli Korea Selatan.&nbsp;Jadwal Final V-League 2024-2025Senin, 31 Maret 2025, 17.00 Pink Spiders vs Red SparksRabu, 2 April 2025, 17.00 Pink Spiders vs Red SparksJumat, 4 April 2025, 17.00 Red Sparks vs Pink SpidersMinggu, 6 April 2025 Red Sparks vs Pink SpidersSelasa, 8 April 2025 Pink Spiders vs Red Sparks*) Format best of five, mencari tim yang mengoleksi tiga kemenangan lebih dulu. Laga keempat dan kelima hanya dihelat jika belum ada pemenang dalam tiga duel pembuka<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/1HxbvNFhO20?si=e708Mgdjcoc6eg8q" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Daejeon Red Sparks yang diperkuat Megawati Hangestri akan menghadapi Incheon Pink Spiders di final Liga Voli Korea 2024-2025.

Megawati Hangestri Bakal Jadi Tumpuan Red Sparks Buru Gelar Liga Pertama dalam 13 Tahun

SKOR.id - Pelatih asal Korea Selatan kembali laris di Asia Tenggara. Teranyar, Federasi Sepak Bola Laos (LFF) menunjuk Ha Hyeokjun menjadi pelatih Timnas Laos dan Timnas U-23 Laos.Hal itu diumumkan melalui situs resmi LFF, Rabu (14/8/2024). Pelatih berusia 54 tahun itu dikontrak LFF dengan durasi dua tahun.Terdekat, dia diberikan misi khusus untuk mempersiapkan Timnas Laos bersaing di ASEAN Championship 2024, serta babak kedua Kualifikasi Piala Asia 2027.Ini bukan pertama kalinya Ha Hyeokjun menangani tim Asia Tenggara. Mengingat, sebelumnya dia juga pernah menjadi asisten pelatih Timnas Myanmar dan Myanmar U-23 pada 2012-2013.“Saya ingin mengungkapkan kebahagiaan saya menjadi pelatih kepala Tim Nasional Laos dan berjanji akan melakukan segalanya untuk membuat Timnas Laos sukses,” kata Ha Hyeokjun, seperti dikutip laman resmi LFF.Dengan demikian, ini semakin menambah panjang daftar pelatih asal Korea Selatan yang melatih Timnas di negara Asia Tenggara. Sebelumnya, Park Hang-seo sukses bersama Timnas Vietnam. Kemudian, hadir Shin Tae-yong yang menjadi pelatih Timnas Indonesia.Shin Tae-yong pun dinilai sukses memoles skuad Garuda hingga akhirnya untuk pertama kalinya lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, semifinal Piala Asia U-23 2024, serta lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.Timnas Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang lolos ke babak tersebut.Sementara itu, dari sisi karier kepelatihan, memang Ha Hyeokjun belum sementereng Shin Tae-yong. Dia pernah bekerja di Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) pada 2009-2011.Kemudian, dia berkarier ke Asia Tenggara dengan menjadi asisten pelatih Timnas Myanmar dan Myanmar U-23 (2012-2013). Lalu menjadi pelatih fisik di klub Cina, Beijing BSU (2015-2017) dan Jiangsu FC (2017), asisten pelatih Suwon Bluewings (2017-2018), , pelatih kepala tim Universitas Nasional Daegu (2019-2021, terakhir dia menjadi pelatih kepala klub Hong Kong, Resources Capital FC (2023).Di klub terakhirnya itu, dia gagal berprestasi saat menanganinya pada 21 Juli 2023-23 Januari 2024 di Hong Kong Premier League 2023-2024.Ketika itu, Resources Capital FC terpuruk di peringkat kesembilan dari 11 peserta kompetisi kasta tertinggi di Hong Kong tersebut. Hingga akhirnya setelah dia dipecat dan diteruskan oleh pelatih Hong Kong, Ho Shun Yin, tim tersebut gagal memperbaiki posisi malah terpuruk di posisi ke-11 alias buncit pada akhir klasemen musim lalu.Imbasnya, mereka pun harus rela terdegradasi ke Divisi Satu pada musim 2024-2025.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Fg725_Oj4bU?si=eW8G2MNTr1L_6tUk" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;

Ha Hyeokjun resmi ditunjuk sebagai pelatih anyar Timnas Laos dengan durasi kontrak dua tahun.

World

Pelatih Anyar Timnas Laos dari Korea Selatan, Tim Terakhir yang Dilatih Terdegradasi

SKOR.id - Timnas U-20 Indonesia mulai mempersiapkan diri jelang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, dua sesi pemusatan latihan pun dijadwalkan.Training camp (TC) pertama berlangsung di Jakarta mulai 11 hingga 18 Agustus 2024, sementara lanjutannya di Korea Selatan akan dilaksanakan pada 19 Agustus sampai 2 September 2024.Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri, sudah memanggil 32 pemain untuk mengikuti TC kali ini, dengan mayoritasnya adalah wajah-wajah familier.Namun, seperti yang diinformasikan sebelumnya, dua pemain keturunan, Welber Jardim dan Jens Raven, tak ikut karena ada komitmen dengan klub masing-masing jelang musim baru.Mereka kemungkinan baru bergabung jelang tampil di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, akhir September."Pemain-pemain ini adalah gabungan antara pemain yang bermain di Piala AFF U-19 kemarin, ditambah beberapa pemain yang sudah pernah ikut TC sebelum AFF dimulai," kata Indra Sjafri, dikutip dari laman PSSI."Saya katakan, kalau di AFF kami gunakan sebagai ajang sasaran antara untuk pemantapan dan pematangan tim, maka di TC kali ini, kami akan persiapkan lebih baik lagi jelang Kualifikasi Piala Asia U-20, dengan beberapa pemain tambahan lain," lanjutnya.Selain pemusatan latihan, Timnas U-20 Indonesia juga akan mengikuti turnamen persahabatan di Korea Selatan, yakni Seoul Earth On Us Cup 2024.Berlangsung pada 28 Agustus hingga 1 September 2024, Garuda Muda akan menghadapi Argentina, Korea Selatan, dan Thailand.Setelah itu, mereka akan kembali ke tanah air untuk menjalani persiapan pamungkas jelang Kualifikasi Piala Asia U-20 2024.Sebagai informasi, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Grup F dan akan bertarung melawan Yaman, Timor Leste, dan Maladewa.Semua pertandingan dihelat di Stadion Madya, Jakarta, antara 25 hingga 29 September 2024.Daftar pemain yang ikut pemusatan latihan Timnas U-20 Indonesia di Jakarta dan Korea Selatan:Kiper1. Ikram Algiffari - Semen Padang 2. I Wayan Artha Wiguna - Bali United 3. Rifky Tofani - Malut United 4. Fitrah Maulana Ridwan - Persib BandungBek5. Muhammad Mufli Hidayat - PSM Makassar 6. Muhammad Alfharezzi Buffon - Borneo FC 7. Rizdjar Nurviat Subagja - Borneo FC 8. Kadek Arel Priyatna - Bali United 9. Meshaal Hamzah Bashier Osman - PSBS Biak 10. M. Iqbal Gwijangge - Barito Putra 11. Sulthan Zaky Pramana Putra Razak - PSM Makassar 12. Muhammad Farhan Sopiulloh - Persiku Kudus 13. Dony Tri Pamungkas - Persija Jakarta 14. Alexandro Felix Kamuru - Barito Putra 15. Rahmat Syawal - PSIS SemarangGelandang16. Figo Dennis Saputrananto - PSIM Yogyakarta 17. Ji Da-bin - Bhayangkara FC 18. Muhammad Darel Valentino Erlangga - Malut United 19. Toni Firmansyah - Persebaya Surabaya 20. Fandi Bagus Pamungkas - Bhayangkara FC 21. Jehan Pahlevi - Persiku Kudus 22. Maouri Ananda Yves Ramli Simon - Bali United 23. Acmad Zidane Ar Rosyid - PSS Sleman 24. Aditya Warman - Persija JakartaPenyerang25. Muhammad Mufdi Iskandar - Malut Selection 26. Marselinus Ama Ola - UD Logrones 27. Muhammad Riski Afrisal - Madura United 28. Arkhan Kaka Putra Purwanto - Persis Solo 29. Camara Ousmane Maiket - Borneo FC 30. Muhammad Ragil - Bhayangkara FC 31. Arlyansyah Abdulmanan - PSIM Yogyakarta 32. Muhammad Nabil Asyura - Dejan FC<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Fg725_Oj4bU?si=iL_in0S97WddynRD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Timnas U-20 Indonesia mulai mempersiapkan diri jelang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.

Timnas Indonesia, timnas U-22, Timnas U-23, timnas U-16, timnas U-19

Timnas Indonesia

Bakal TC di Jakarta dan Korea Selatan, Timnas U-20 Indonesia Panggil 32 Pemain

SKOR.id – Atlet-atlet Korea Selatan masih melanjutkan dominasi mereka di pentas panahan dunia, termasuk Olimpiade.&nbsp;Terakhir, mereka berhasil memborong medali emas dalam kelima nomor cabang panahan di Olimpiade 2024 Paris.Mereka meraih lima emas, satu perak, dan satu perunggu, sehingga totalnya jadi tujuh medali dari cabang panahan. Ini adalah tim panahan Korsel tersukses dalam sejarah Olimpiade.Para wanita bertanding terlebih dahulu. Lim Si-hyeon, Nam Su-hyeon, dan Jeon Hun-young mengalahkan tim Cina, sehingga tetap tak terkalahkan selama 10 Olimpiade berturut-turut.&nbsp;Para atlet wanita dari tim panahan Korsel belum pernah melepaskan posisi podium teratas sejak Olimpiade 1988 di Seoul, termasuk cabang olahraga beregu.&nbsp;Tahun ini di Olimpiade 2024 Paris semua atlet panahan wanita Korsel bermain dalam Olimpiade pertama mereka.Para skeptis pun khawatir tentang kurangnya pengalaman mereka. Ternyata kekhawatiran ini sama sekali tidak berdasar.&nbsp;Tim putra Korsel kemudian membangun momentum dari sukses tim wanita. Kim Woo-jin, Lee Woo-seok, dan Kim Je-deok menunjukkan kemampuan memanah terbaiknya.Ketiga pemanah ini tetap tidak terkalahkan dalam nomor beregu untuk Olimpiade ketiga mereka berturut-turut.Kim Woo-jin sebelumnya muncul sebagai pemenang di Olimpiade Rio 2016 bersama rekan setimnya Ku Bon-chan dan Lee Seung-yun.&nbsp;Ia kemudian meraih emas Olimpiade 2020 Tokyo bersama rekan setimnya Oh Jin-hyek dan Kim Je-deok.&nbsp;Lee Woo-seok sempat menceritakan perjuangannya karena gagal mendapatkan kesempatan berlaga di Olimpiade 2020 Tokyo.&nbsp;Meskipun terpilih untuk tim panahan Korsel, penundaan satu tahun Olimpiade yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 menyebabkan Lee kehilangan kesempatan.Kim Woo-jin dan Lim Si-hyeon juga meraih emas nomor campuran, yang diperkenalkan dalam Olimpiade 2020 di Tokyo, di mana An San dan Kim Je-deok meraih emas.Nomor perorangan putri berubah menjadi kontes di antara para atlet Korsel. Lim Si-hyeon berhadapan dengan Nam Su-hyeon.&nbsp;Setelah memenangkan satu emas dan satu perak di nomor lain, Lim menjaga reputasinya dengan meraih satu emas tambahan.Mengapa Korea Selatan selalu bisa melahirkan jago-jago panahan dunia? Inilah yang akan dibahas dalam Skor Special edisi kali ini.Skor Special merupakan artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya, dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.&nbsp;Dominasi Putri Korsel Sejak 1984Sejak Seo Hyang-soon memenangkan medali emas Olimpiade Los Angeles 1984, atlet Korsel mendominasi semua nomor panahan perorangan putri, kecuali di Olimpiade 2008 Beijing.&nbsp;Jika nomor campuran disertakan, putri Korsel telah menempati posisi teratas dalam 22 dari 23 nomor Olimpiade sebelumnya. Mereka benar-benar yang terbaik di dunia.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_084c86192e.jpeg" alt="Dominannya atlet panahan Korea Selatan terlihat dalam distribusi medali Olimpiade 2024 Paris (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Dominasi atlet panahan Korea Selatan terlihat dalam distribusi medali cabang panahan Olimpiade 2024 di Paris (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Pada sektor putra, Kim Woo-jin dan Lee Woo-seok tampil sebagai penutup di Olimpiade 2024. Kim meraih emas pertama untuk cabang olahraga panahan Individual.&nbsp;Kim sebelumnya sudah meraih emas nomor beregu bersama Ku Bon-chan delapan tahun lalu di Rio. Ku juga memenangkan emas perorangan di Rio.&nbsp;Lee Woo-seok tersingkir pada babak empat besar Olimpiade 2024 oleh Kim Woo-jin. Lee kemudian meraih perunggu.&nbsp;Itu adalah pertama kalinya dua atlet putra Korsel berdiri di podium Olimpiade pada saat yang sama dalam cabang olahraga perorangan. Begitulah hebatnya tim Negeri Ginseng untuk Olimpiade 2024 di Paris.Seleksi Ketat, Peraih 3 Emas Olimpiade 2020 Jadi KorbanPara atlet panahan Korea Selatan telah menjalani proses seleksi yang “brutal” untuk lolos ke tim nasional yang akan berlaga di Olimpiade 2024 Paris.Bahkan mereka yang telah memenangkan medali emas di Olimpiade sebelumnya tidak dikecualikan dari seleksi.An San, peraih tiga medali emas Olimpiade 2020 di Tokyo, tidak dapat masuk ke dalam tim Olimpiade tahun ini.Proses penilaian atlet hanya berdasarkan kemampuan mereka saat ini, bukan penampilan mereka pada masa lalu.Inilah salah satu faktor yang memungkinkan Korsel mempertahankan status sebagai pusat kekuatan panahan dunia selama hampir 40 tahun.&nbsp;Dapat dikatakan bahwa keadilan dan transparansi membuat tim panahan Korea yang kita saksikan begitu mendominasi di Olimpiade 2024.Latihan Keras dengan Simulasi Lapangan dan AILatihan keras yang dijalani tim panahan Korsel dalam persiapan Olimpiade 2024 juga berkontribusi terhadap konsistensi perolehan medali emas mereka.Asosiasi Panahan Korea (KAA) membuat replika lapangan panahan Paris yang 100% akurat di pusat pelatihan Jincheon jelang Olimpiade 2024 untuk menyesuaikan diri dengan kondisi hari pertandingan sebelumnya.Bahkan termasuk penyiar stadion, sorak-sorai dari penonton, dan gangguan lain yang mungkin terjadi dalam bahasa Prancis dan Inggris. &nbsp;Replika tempat Olimpiade itu adalah Lapangan Panahan Taman Yumenoshima, di Pusat Pelatihan Nasional Jincheon di Jincheon, sekitar 90 kilometer selatan Seoul.Dan untuk mempersiapkan para pemanah menghadapi kondisi berangin di Tokyo, KAA mendirikan fasilitas pelatihan lain di sebuah pulau di barat daya.Persiapan itu memungkinkan para pemanah Korsel melangkah maju dan melepaskan anak panah mereka dengan tenang.Latihan para pemanah melawan robot panahan AI yang dikembangkan oleh sponsor perusahaan mereka, Hyundai Motor Group, juga terbukti efektif.“Saya merasakan tekanan dari fakta bahwa robot panahan tersebut berhasil mencapai 10 poin 100% sepanjang waktu,” kata Lim Si-hyeon. “Rasanya sama seperti kompetisi sungguhan.”Transparansi dalam Pemilihan AtletKorsel mendominasi cabang panahan Olimpiade dengan cara yang jarang dilakukan negara lain dalam cabang olahraga lainnya.Dalam klasemen panahan Olimpiade sepanjang masa, Korsel memimpin dengan memboyong 32 medali emas 10 perak, dan 8 perunggu.Perolehan tersebut berselisih sangat jauh dengan Amerika Serikat yang menempati posisi kedua dengan 14 emas, 10 perak, dan 10 perunggu.Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa Korsel begitu hebat dalam panahan?<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_1a48178f9b.jpeg" alt="Inilah daftar perolehan medali sepanjang masa cabang panahan Olimpiade (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Inilah 5 besar daftar perolehan medali sepanjang masa cabang panahan Olimpiade. Korsel sendirian di puncak dengan 32 medali emas (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>An San, peraih medali emas di Olimpiade Tokyo, menjelaskan, hal ini terjadi karena transparansi dalam pemilihan tim nasional, dan persaingan internal yang memastikan hanya yang terbaik yang bertahan.Meritokrasi adalah konsep ideal yang tidak selalu berlaku dalam olahraga. Nepotisme dan favoritisme dapat menyelinap masuk ke dalam gambaran.&nbsp;Mungkin seorang pelatih lebih menyukai atlet tertentu daripada yang lain, atau pelatih memiliki firasat yang tidak jelas bahwa satu atlet akan mengungguli yang lain.Tidak ada ruang untuk itu dalam panahan Korea Selatan. "Saya pikir kami memiliki proses seleksi yang transparan," kata An San.Untuk lebih jelasnya: Ketika Olimpiade Tokyo ditunda selama setahun pada Maret 2020, Asosiasi Panahan Korea (KAA) masih berada di tengah-tengah uji coba Olimpiade multitahap.&nbsp;Setelah kalender Olimpiade berganti ke tahun 2021 karena Covid-19, KAA tidak begitu saja memberikan tempat Olimpiade kepada mereka yang berada di posisi untuk lolos pada tahun 2020.&nbsp;KAA ingin memastikan bahwa pemanah terbaik tahun 2021-lah, bukan 2020, yang akan mewakili negara di Tokyo, badan pengatur nasional menggelar uji coba Olimpiade dari awal.An, bersama Kang Chae-young dan Jang Min-hee, selamat dari tantangan uji coba tim nasional yang sering digambarkan lebih sulit daripada Olimpiade, mengingat banyaknya bakat atlet memanah Korea Selatan.&nbsp;Ini klise, tetapi juga tidak sepenuhnya salah. "Dalam uji coba Olimpiade, kami bersaing dengan pemanah yang sangat dekat satu sama lain dalam hal tingkat bakat," kata Kang.&nbsp;"Dan karena kami melewati begitu banyak babak dalam uji coba, kami tidak lagi merasa gugup.”&nbsp;“Pemanah bisa merasa gugup saat berkompetisi di Olimpiade, tetapi jika mereka memikirkan cara melewati uji coba Olimpiade, mereka seharusnya baik-baik saja."Para pemanah juga berterima kasih kepada KAA karena telah menciptakan lingkungan pelatihan yang mendukung keberhasilan Olimpiade secara harfiah."Mereka membangun lingkungan seperti Olimpiade untuk kami, dan kami berlatih seperti sedang berkompetisi di Olimpiade," kata Kang. "Lampu tidak pernah padam di tempat pelatihan kami."<div class="raw-html-embed"></div>

Korea Selatan mendominasi cabang panahan putri Olimpiade sejak 1984.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengapa Korea Bisa Terus Lahirkan Pemanah Hebat pada 4 Dekade Terakhir

SKOR.id – An Se-young menegaskan dominasinya sebagai pebulu tangkis tunggal putri terbaik dunia saat ini. Atlet Korea Selatan (Korsel) ini sukses meraih medali emas Olimpiade 2024 setelah memenangi final.Dalam laga perebutan emas di Porte de la Chapelle Arena, Senin (5/8/2024), An Se-young mengalahkan wakil Cina He Bing Jiao dua gim langsung, 21-13, 21-16, dalam waktu 52 menit.Dengan keberhasilannya tersebut, An mampu menjawab ekspektasi. Sebagai tunggal putri nomor 1 dunia, ia difavoritkan untuk meraih medali emas.Emas Olimpiade 2024 melengkapi prestasinya. Di usia yang baru 22 tahun, An Se-young telah menyabet semua gelar prestisius, termasuk trofi Uber Cup (2022), emas Asian Games (2022), dan Juara Dunia (2023). &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Ia sekaligus menjadi tunggal putri pertama Korsel yang berhasil mengeklaim emas Olimpiade sejak Bang Soo-hyun melakukannya di Atlanta 1996 atau 28 tahun yang lalu, ketika An Se-young bahkan belum lahir.“Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan betapa bahagia saya saat ini. Saya tak ingin menangis, tetapi perasaan bahwa saya akhirnya berhasil melakukannya begitu luar biasa,” tutur An.&nbsp;“Saya memiliki begitu banyak emosi terpendam di dalam diri saya dan semuanya keluar hari ini,” tambah satu-satunya wakil Korsel yang mampu mengeklaim emas dari cabang olahraga bulu tangkis di Paris 2024.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C-SL4A0NWeq"></oembed></figure>Menghadapi He Bing Jiao di final, An Se-young sempat kesulitan di awal gim pertama. &nbsp;Sang rival bermain solid hingga bisa memimpin perolehan poin.Tetapi An mulai menemukan ritme permainannya dan berbalik unggul 11-9 saat interval. Usai jeda, ia terus menjaga jarak. Dengan kombinasi serangan, ia mencetak lima poin beruntun untuk merebut gim pertama.Pada gim kedua, An Se-young melanjutkan momentum. Ia memimpin 5-2 di awal pertandingan sebelum mengubahnya menjadi 11-7 memasuki interval. &nbsp;Namun He Bing Jiao mencoba meningkatkan intensitas serangan selepas turun minum. Upayanya berbuah empat angka berturut-turut yang membuatnya bisa menyamakan skor.Melihat kebangkitan He, An pun merespons. Ia membalas dengan mencetak lima poin beruntun sehingga kembali dapat membangun keunggulan sebelum akhirnya mengunci kemenangan sekaligus medali emas.&nbsp;He Bing Jiao harus puas dengan medali perak. Ini adalah pencapaian terbaiknya di Olimpiade setelah di Tokyo 2020 terhenti di semifinal dan kalah dalam perebutan perunggu.Sedangkan medali perunggu diraih tunggal putri andalan Indonesia Gregoria Mariska Tunjung. Ia menjadi satu-satunya penyumbang medali di Olimpiade 2024 untuk Kontingen Merah Putih dari cabor bulu tangkis. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/GEYvQab0hOY?si=cR4QrVpsDvaTJe6E" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

An Se-young menegaskan diri sebagai pebulu tangkis tunggal putri terbaik dunia dengan meraih medali emas Olimpiade 2024 usai kalahkan He Bing Jiao di final. 

Olimpiade 2024: Sabet Emas, An Se-young Akhiri Penantian Panjang Bulu Tangkis Korea Selatan

SKOR.id - Pemain Timnas U-19 Indonesia, Welber Jardim, tak sabar untuk uji kemampuan melawan Argentina dalam turnamen uji coba di Korea Selatan.&nbsp;Seperti diketahui, Timnas U-19 Indonesia akan terbang ke Korea Selatan pada akhir Agustus mendatang untuk berpartisipasi di Seoul Earth On Us Cup 2024.Mereka akan menghadapi lawan-lawan kuat macam Argentina, Thailand, dan tuan rumah Korea Selatan.Turnamen tersebut dimaksudkan sebagai pemanasan jelang turun di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.Ya, usai menjuarai ASEAN U-19 Championship 2024, Welber Jardim dan kawan-kawan memang tak buang waktu untuk terus mengasah diri."Senang sekali setelah juara, dan seperti apa yang coach (Indra Sjafri) bilang, sekarang harus fokus kembali untuk pergi ke Korea agar bisa menang," kata Welber saat ditemui di Jakarta, Rabu (31/7/2024)."Buat saya, pertandingan di Korea lawan Argentina nanti, yang saya tahu mereka main keras. Jadi, kami harus latihan lebih keras supaya bisa bermain bagus," dia menambahkan.Lebih lanjut, talenta yang kini bermain di klub Brasil, Sao Paulo, itu mengungkap targetnya di Seoul Earth On Us Cup 2024. Tak tanggung-tanggung, Welber ingin Indonesia U-19 menjadi yang terbaik."Target kami sekarang kerja keras dan bisa juara di sana. Kami mau memenangi semua pertandingan, agar semua tim tahu siapa Indonesia," katanya percaya diri.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/welber_asean_u_19_aaf020cb6b.jfif" alt="welber jardim - aff u-19"><figcaption>Selebrasi pemain Timnas U-19 Indonesia, Welber Jardim (tengah), usai memastikan tiket final ASEAN U-19 Championship 2024 dengan mengalahkan Malaysia U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 27 Juli 2024. (Dok. PSSI)</figcaption></figure>Welber Jardim diketahui sempat beberapa kali mengalami cedera sepanjang gelaran ASEAN U-19 Championship 2024 lalu.Terkini, pada laga final melawan Thailand, dia juga harus meninggalkan lapangan lebih cepat akibat problem lutut.Namun, remaja 17 tahun itu mengaku kondisinya sudah jauh lebih baik, dan berharap kembali bugar seratus persen saat bertanding di Korea Selatan nanti."Ya, masih sakit. Ada masalah di lutut sedikit, tapi saya terapi terus. Waktu final, pinggang saya juga mulai sakit, tapi sekarang saya sudah terapi," ujarnya.Welber Jardim dan kawan-kawan dijadwalkan bakal berkumpul kembali untuk menjalani pemusatan latihan Timnas U-19 Indonesia pada 11 Agustus mendatang.Sekitar dua pekan mempertajam kondisi dan taktik, mereka akan langsung berangkat ke Korea Selatan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/NLVzPh5u19s?si=CPL_qyh7zpYDDIzS" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pemain Timnas U-19 Indonesia, Welber Jardim, siap berlatih keras agar tampil baik dalam turnamen uji coba melawan Argentina, Korea Selatan, dan Thailand.

Latest Articles - Korea Selatan