SKOR.id – Harapan Elena Rybakina untuk bisa mempertahankan status sebagai juara tunggal putri Grand Slam Wimbledon kandas. Petenis Kazakhstan ini menelan kekalahan di babak perempat final.Rybakina harus mengakui keunggulan Ons Jabeur di Center Court All England Lawn Tennis &amp; Croquet Club, Rabu (12/7/2023). Ia menyerah lewat pertarungan tiga set, 7-6 (7-5), 4-6, 1-6. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Padahal 12 bulan lalu, Elena Rybakina mampu bangkit dari ketinggalan satu set untuk mengalahkan Jabeur dalam partai puncak Wimbledon 2022, final Grand Slam pertamanya.&nbsp;Kali ini keadaannya justru berbalik. Rybakina berhasil membuat awal yang lebih baik dari sang rival, tetapi harus berakhir dengan kekalahan. Justru Ons Jabeur yang berhasil comeback.Selain karena permainan impresif Jabeur, Rybakina menyebut servisnya yang tidak bekerja dengan baik sebagai penyebab kekalahan dan mesti tersisih dari Wimbledon 2023.“Well, jelas dia (Jabeur) membuat keputusan yang lebih baik dari lapangan dibandingkan tahun lalu. Saya juga punya banyak peluang kali ini, terutama di set kedua. Saya merasa servis saya tidak terlalu bagus,” ujar Rybakina.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CumhYlPtYrx"></oembed></figure>“Saya akan mengatakan persentasenya nanti, saya belum lihat statistik, tetapi saya pikir karena itu senjata saya dan tak berfungsi baik. Namun yang pasti dia main bagus, terutama di momen penting, itu membuat perbedaan.”Setelah memenangkan set pertama, Rybakina juga memiliki tiga break point pada game kelima set kedua. Namun ia gagal mewujudkan salah satunya.&nbsp;Pada game ke-10 set kedua, saat Rybakina melakukan servis untuk bertahan, Jabeur mampu merebutnya untuk mengirim pertarungan ke penentuan.Setelah itu, permainan Rybakina berantakan ketika Jabeur kembali mampu mematahkan servisnya pada game kedua dan keenam di set ketiga, yang akhirnya memastikan kemenangan comeback sang pesaing.“Ya, saya pikir dia melakukan pengembalian dengan sangat baik. Tetapi, seperti yang telah saya katakan, persentase servis saya bukanlah yang terbesar. Mungkin saya melakukan beberapa servis yang kuat, hanya saja penempatannya tidak bagus,” tutur Rybakina.“Juga saya tidak benar-benar mengubah arah. Maksud saya, dia kembali dengan sangat baik beberapa saat dan benar-benar stabil. Jelas sekali di pertandingan ini dia bermain bagus, terutama di saat-saat penting.”&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/J4tYH1DIrlM"></oembed></figure>

Juara bertahan tunggal putri Wimbledon Elena Rybakina tersingkir dari turnamen setelah kalah dari Ons Jabeur.

Tennis

Wimbledon 2023: Elena Rybakina Sebut 2 Faktor Penyebab Gugur di Perempat Final

SKOR.id –&nbsp;Petenis putri asal Tunisia, Ons Jabeur, berhasil mengamankan slot terakhir perempat final nomor tunggal putri turnamen Grand Slam Wimbledon 2023.Unggulan keenam itu mengalahkan Petra Kvitova asal Ceko dengan skor 6-0, 6-3 di babak 16 besar, Senin (10/7/2023) waktu setempat.Setelah memastikan kemenangan lewat pertandingan selama 63 menit itu, Jabeur segera mengalihkan fokusnya ke laga perempat final yang berlangsung Rabu (12/7/2023).Pada babak delapan besar nanti, Ons Jabeur akan ditantang lawan yang telah memupus harapannya merebut gelar Wimbledon tahun lalu, Elena Rybakina.Dalam pertemuan terakhir antara kedua pemain itu, Rybakina mengalahkan Jabeur lewat duel tiga set, 3-6, 6-2, 6-2 untuk meraih trofi juara Wimbledon 2022.Kembali bertemu Rybakina, Jabeur terang-terangan mengatakan ingin balas dendam (revans) atas kekalahan pada laga final Wimbledon tahun lalu."Saya akan membalas dendam. Itu adalah final yang sulit tahun lalu. Itu akan membawa banyak kenangan,” kata petenis berusia 28 tahun tersebut dalam wawancara seusai laga.“Saya berharap bisa bermain seperti hari ini dan mendapatkan kemenangan. Ini (perempat final) akan menjadi pertandingan yang sulit,” lanjutnya.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">We have ourselves a replay of the <a href="https://twitter.com/hashtag/Wimbledon?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#Wimbledon</a> 2022 Ladies' Singles final. Ons Jabeur 🆚 Elena Rybakina <a href="https://t.co/G6kU7zCGGR">pic.twitter.com/G6kU7zCGGR</a>— Wimbledon (@Wimbledon) <a href="https://twitter.com/Wimbledon/status/1678441037000212481?ref_src=twsrc%5Etfw">July 10, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Sementara itu, Elena Rybakina mendapat jalan mudah ke perempat final Wimbledon 2023 setelah lawannya dari Brazil, Beatriz Haddad Maia, mundur di pertengahan set pertama karena cedera punggung.Maia meringis kesakitan dan mencengkeram punggungnya setelah melakukan pukulan backhand saat Rybakina baru saja mematahkan servisnya untuk memimpin perolehan poin 3-1 pada set pertama.Setelah memanggil petugas media, Maia sempat meninggalkan lapangan selama 10 menit untuk menerima perawatan lebih lanjut.Maia berusaha kembali ke lapangan untuk melanjutkan permainan seusai mendapatkan perawatan. Sayangnya, rasa sakit membuat pergerakan Maia terbatas dan dia sulit berjalan dengan benar.Setelah Rybakina memukul ace lain untuk menahan servisnya, Haddad Maia memberi isyarat kepada wasit bahwa dia tidak bisa melanjutkan pertandingan."Tidak pernah mudah menyelesaikan pertandingan seperti ini. Saya harap tidak ada yang serius. Beatriz benar-benar sial. Tapi saya senang bisa bermain di babak lain,” ujar Rybakina.<figure class="media"><oembed url="https://www.youtube.com/watch?v=nFAaRVHD4dY"></oembed></figure>

Ons Jabeur ingin balas dendam kepada Elena Rybakina di perempat final tunggal putri Wimbledon 2023.

Wimbledon 2023: Ons Jabeur Usung Misi Balas Dendam di Perempat Final

SKOR.id –&nbsp;Turnamen Grand Slam Wimbledon 2023 dikabarkan memperlakukan petenis yang berpartisipasi secara berbeda-beda.Pemain berperingkat lebih rendah tidak diperlakukan setara dengan nama-nama petenis yang lebih mendunia. Perlakuan berbeda itu dirasakan langsung oleh petenis putri asal Prancis, Alize Cornet.Petenis 33 tahun tersebut mengatakan ia melihat terdapat perbedaan dalam perhelatan Wimbledon kali ini.“Ini perlakuan yang berbeda di setiap Grand Slam. Saat saya di rumah (Prancis), di Roland Garros (French Open), saya memiliki prioritas di atas lapangan, saya mengenal semua orang, saya bisa bertanya kapan saya ingin bermain,” Cornet menjelaskan.“Saya pikir organisasi melakukan segalanya agar pemain Prancis sukses di sana.”“Kemudian di Wimbledon, Anda memiliki perbedaan besar antara pemain unggulan dan pemain lainnya. Ini bukan hal baru. (Seperti) perbedaan perawatan dan tiket,” tambahnya.Salah satu contoh perlakuan berbeda yang dirasakan Alize Cornet yakni soal pembagian tiket menonton. Pada pertandingan pertamanya, ia hanya menerima dua tiket yang bisa dibagikannya kepada keluarga atau kerabat untuk menyaksikan pertandingan secara gratis.Tetapi pada pertandingan babak kedua, saat ia melawan Elena Rybakina (Kazakhstan), Cornet menerima 40 tiket untuk pertandingan yang digelar di Lapangan Tengah, All England Lawn Tennis and Croquet Club itu.Ia mencoba memaklumi karena Lapangan Tengah Wimbledon memiliki lebih banyak kapasitas kursi penonton yang mencapai 15.000 kursi.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CtmdjIMIZud"></oembed></figure>"Itu menjelaskan segalanya, tidak ada yang bisa datang. Saya bahkan tidak bisa mengundang salah satu sahabat saya yang ada di sana. Dua tiket di lapangan luar, itu terlalu sedikit.“Anda perlu memberikan sedikit lebih banyak kredit kepada pemain yang bermain di lapangan luar. Turnamen ini ada karena semua pemain, bukan hanya mereka yang bermain di lapangan besar.”Menurut Alize Cornet, dua turnamen Grand Slam lainnya, US Open dan Australian Open, berlaku lebih adil.Namun, Cornet juga berpendapat bahwa jika ingin mendapatkan perlakuan prioritas dari penyelenggara turnamen tenis, cara terbaik adalah pemain harus naik peringkat lebih tinggi.“Tentu saja, Anda sedikit lebih nyaman saat menjadi pemain yang lebih baik, tapi begitulah cara masyarakat bekerja,” ujarnya.“Semakin baik Anda dan semakin banyak keuntungan yang Anda dapatkan. Begitulah cara kerjanya,” Cornet menuturkan.Sementara itu, Alize Cornet sendiri harus tersingkir di babak kedua Wimbledon 2023 setelah menyerah 2-6 6(2)-7 dari Elena Rybakina.<figure class="media"><oembed url="https://www.youtube.com/watch?v=DmrkfKH-adc"></oembed></figure>

Pemain berperingkat lebih rendah tidak diperlakukan setara dengan nama-nama petenis yang lebih mendunia di Wimbledon 2023.

Wimbledon 2023: Penyelenggara Perlakukan Pemain Secara Berbeda

SKOR.id - Elena Rybakina akhirnya memastikan trofi juara WTA 1000 Internazionali BNL d'Italia atau dikenal juga dengan Italian Open 2023 di Roma, Italia, pada Sabtu (20/5/2023).Petenis berkbangsaan Kazakstan tersebut menang 6-4, 1-0 atas Anhelina Kalinina (Ukraina) yang memutuskan mundur di tengah laga puncak karena mengalami cedera.Anhelina Kalinina memutuskan mundur dari laga melawan Rybakina setelah pertandingan berjalan selama 65 menit. Bahkan, derasnya hujan sempat turun di area pertandingan.Elena Rybakina mengaku sangat senang bisa merebut gelar juara Italian Open 2023 meskipun diwarnai cedera yang mendera sang rival."Pastinya, saya senang dengan gelar ini. Meskipun dengan cara yang tidak yang inginkan," kata petenis peringkat ke-6 dunia tersebut kepada WTA."Saya merasa Anhelina luar biasa. Dia menciptakan pertarungan yang luar biasa. Saya senang melihat peningkatan permainannya.""Semoga dia bisa terus bermain seperti itu. Sedih rasanya dia tidak bisa mengakhiri pertandingan.""Saya berharap cederanya tidak serius. Semoga pemulihannya berjalan cepat dan dia bisa terus bermain dengan level tersebut."Italian Open 2023 menjadikan sosok Elena Rybakina menyamai rekor pertandingan Iga Swiatek (Polandia) sepanjang tahun ini.Petenis 28 tahun tersebut telah mengoleksi 28 kemenangan laga dan hanya selisih satu kemenangan laga dari Aryna Sabalenka (Belarus) yang memiliki 29 kemenangan sepanjang tahun 2023.<figure class="media"><oembed url="https://twitter.com/WTA/status/1660058502532874241?s=20"></oembed></figure>"Saya bangga dengan pencapaian tersebut. Ini tidak mudah karena jadwal yang padat yang mengharuskan berpindah-pindah destinasi," kata Elena Rybakina menjelaskan."Saya rasa tim saya melakukan tugasnya dengan baik. Saya mengalami peningkatan di lapangan, kebugaran juga. Kami berada di trek yang benar."Di sisi lain, Anhelina Kalinina tidak dapat menutupi kekecewaannya karena kondisi fisik yang menurun di final Italian Open 2023.Meskipun demikian, petenis peringkat ke-47 dunia tersebut tetap puas dengan perjalanan yang ia lakoni selama dua pekan di Roma."Sepertinya saya sudah di batas kemampuan fisik saya. Saya rasa setelah dua atau tiga gim saya merasa tidak bisa melanjutkan pertandingan," kata Anhelina Kalinina."Saya sudah mencobanya tetapi rasanya mustahil. Saya tetap bangga dengan perjuangan saya selama dua pekan ini."<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/kfPd3AzcAqE"></oembed></figure>

Elena Rybakina menang 6-4, 1-0 setelah Anhelina Kalinina mundur karena cedera di tengah laga final Italian Open 2023.

Elena Rybakina Juara Italian Open 2023, Rival Mundur karena Cedera

SKOR.id - Elena Rybakina akan menantang Anhelina Kalinina (Ukraina) di final WTA 1000 Italian Open 2023.Sebelumnya, Elena Rybakina sukses mengalahkan Jelena Ostapenko (Latvia) di semifinal Italian Open 2023 yang digelar pada Jumat (19/5/2023) malam waktu setempat.Juara Wimbledon 2022 tersebut menang 6-2, 6-4 atas Jelena Ostapenko dalam laga yang sempat diinterupsi hujan deras.Meskipun menang dua set, Elena Rybakina mengaku kesulitan menemukan ritme pertandingan, terutama memasuki set kedua."Start saya kurang apik di set kedua. Saya kehilangan energi yang membuat kehilangan beberapa servis," kata Elena Rybakina dilansir dari Tennis365."Pada saat yang sama, saya menyadari hanya ada satu break dan saya harus segera fokus kembali. Saya harus mengejar setiap bola.""Pasalnya, tidak ada yang bisa menebak apakah hasilnya nanti berupa kemenangan atau justru kesalahan yang sama lagi," kata petenis Kazakhstan berdarah Rusia itu.Pada sisi lain, Elena Rybakina pun mengaku beruntung pertandingan sempat dihentikan karena hujan.Pasalnya, dia memiliki alergi yang membuatnya kurang nyaman ketika memulai tur di Italian Open 2023 atau yang juga dikenal sebagai Internazionali BNL d'Italia tersebut."Awalnya saya datang tanpa ekspektasi karena tahun-tahun sebelumnya selalu mengalami kesulitan ketika tampil di sini," kata Rybakina menjelaskan."Mungkin bagi beberapa orang, hujan bukan pertanda bagus. Namun, bagi arlergi saya, ini kebalikannya. Membantu saya merasa sedikit lebih baik."<figure class="media"><oembed url="https://instagram.com/p/CscR97OPQ5n"></oembed></figure>Pada partai final, Elena Rybakina telah ditunggu oleh Anhelina Kalinina yang baru mencicipi final WTA 1000 pertamanya sepanjang karier.Anhelina Kalinina menembus partai final setelah melewati laga alot melawan Veronika Kudermetova dengan skor 7-5, 5-7, 6-2.Elena Rybakina pun antusias bertemu teman lama di dunia tenis sehingga menjanjikan final Italian Open 2023 berjalan ketat tersebut."Saya mengenal Anhelina dengan sangat baik. Kami berteman. Jadi, pertandingan (final) nanti akan berjalan sangat ketat," kata Rybakina kepada internazionalibnlditalia.com.Sementara itu, Anhelina Kalinina yang sudah lebih dulu lolos ke partai puncak mengaku siap berjumpa siapa saja di final tunggal putri Italian Open 2023."Apa ya yang harus saya katakan tentang Rybakina atau Ostapenko? Keduanya sama-sama juara Grand Slam . Mereka juga tipe pemain yang agresif di lapangan," ujarnya."Saya pernah bermain lawan mereka berdua. Bagi saya, tidak peduli siapa yang menang karena pertandingan (final) dipastikan akan berjalan alot."Final WTA 1000 Italian Open 2023 antara Anhelina Kalinina dan Elena Rybakina dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (20/5/2023) pukul 19.00 waktu setempat atau Minggu dini hari pukul 00.01 WIB .<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/kfPd3AzcAqE"></oembed></figure>

Final WTA 1000 Italian Open 2023 antara Anhelina Kalinina dan Elena Rybakina dijadwalkan berlangsung pada Minggu (21/5/2023) dini hari WIB.

Italian Open 2023: Elena Rybakina Jumpa Anhelina Kalinina di Final

SKOR.id - Momentum Sunshine Double di tunggal putri batal berlanjut usai Elena Rybakina kalah di final Miami Open 2023, Minggu (2/4/2023) dini hari WIB.Sunshine Double adalah predikat yang diberikan kepada jawara Indian Wells Masters dan Miami Open secara beruntun di satu musim yang sama.Tahun lalu, Iga Swiatek (Polandia) sukses meraih titel Sunshine Duoble setelah menjuarai nomor tunggal putri Indian Wells dan Miami Open 2022.Sedangkan pada tahun ini, momentum Sunshine Double tersebut berpotensi terulang melalui Elena Rybakina yang dua pekan lalu menjuarai Indian Wells 2023.Sayang, Sunshine Double urung terwujud lantaran Elena Rybakina kalah di tangan Petra Kvitova (Republik Ceko) di final Miami Open 2023.Pertandingan yang berlangsung di Hard Rock Stadium tersebut berakhir dengan kemenangan 7-6, 6-2 untuk Petra Kvitova atas Elena Rybakina.Rybakina yang merupakan jawara Wimbledon Open 2022 pun menanggapi kegagalannya meraih Sunshine Double yang sudah di depan mata.<figure class="media"><oembed url="https://twitter.com/WTA/status/1642269464518619136"></oembed></figure>Petenis kelahiran Rusia tersebut mengaku tetap menikmati final Miami Open 2023 meskipun gagal melanjutkan estafet Sunshine Double dari Swiatek tahun ini."Secara umum saya sangat menikmati pertandingan selama dua pekan di sini (Miami Open 2023)," kata Rybakina usai laga kepada WTA."Ya pastinya saya tidak terlalu senang dengan hasil di set kedua tetapi saya tetap merasa melewati satu bulan yang positif di Amerika Serikat (Indian Wells dan Miami).""Saya rasa laga Iga (tahun 2022) adalah yang terlama, seingat saya. Pertandingan yang tentunya tidak mudah sama sekali," kata petenis 23 tahun itu."Saya menyadari bahwa ada kalanya kekalahan akan datang. Oleh karena itu, saya tidak terlalu berharap."Tidak lupa, Rybakina juga memuji permainan Kvitova yang tetap solid meski berusia 10 tahun lebih tua darinya."Kvitova bermain dengan sangat baik. Secara umum, pertandingan di set kedua tidaklah mudah. Apalagi setelah laga ketat di set pertama," ujarnya."Jika saja saya bisa merebut set pertama, mungkin hasilnya akan berbeda. Namun, saya memang sangat kelelahan di set kedua."<figure class="media"><oembed url="https://instagram.com/p/CqhImZmA2-t"></oembed></figure>Setelah gagal merebut Sunshine Double, Rybakina langsung mengalihkan fokus pada tur lapangan tanah liat yang sudah di depan mata.Menurutnya, hasil dua final dengan satu gelar Indian Wells 2023 di lapangan keras Amerika Serikat tidak menjamin keberhasilan selama tur tanah liat di Eropa."Target saya sekarang adalah menjaga kesehatan karena tampil bagus selama di sini tidak menjamin akan penampilan di lapangan tanah liat," kata Rybakina lagi."Saya harus melakukan persiapan yang baik di sana (tur lapangan tanah liat). Itulah yang terpenting saat ini.""Sebab, saya merasa kepercayaan diri meningkat ketika persiapan dengan baik. Saya akan terus berjuang dan bekerja keras memperbaiki teknik, fisik, dan berbagai aspek permainan," katanya.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/nveVXubaEjY"></oembed></figure>

Elena Rybakina kalah dari Petra Kvitova di final Miami Open 2023 pada Sabtu (1/4/2023) waktu Amerika Serikat.

Elena Rybakina Kalah di Final Miami Open 2023, Sunshine Double Batal Terwujud

SKOR.id - Petra Kvitova sukses menjuarai Miami Open 2023 usai mengalahkan Elena Rybakina pada partai final yang digelar Minggu (2/4/2023) dini hari WIB.Bermain di Hard Rock Stadium, Petra Kvitova sejatinya kurang diunggulkan ketimbang Elena Rybakina yang unggul dari segi peringkat dunia maupun usia.Petra Kvitova yang berusia 33 tahun saat ini duduk di peringkat 12 dunia sedangkan Elena Rybakina (23 tahun) bertengger di posisi ketujuh.Selain itu, Elena Rybakina datang ke Miami Open 2023 dengan modal apik menjuarai turnamen WTA 1000 Indian Wells Masters 2023 yang digelar sepekan sebelumnya.&nbsp;Akan tetapi, Petra Kvitova mampu membuktikan kelasnya dan berhasil jadi juara Miami Open 2023 usai menang 7-6(14), 6-2 dalam duel berdurasi 102 menit.Bagi Petra Kvitova, kemenangan di Miami Open 2023 bermakna banyak hal untuk karier tenis profesionalnya yang sudah berjalan 17 tahun.Pertama, Petra Kvitova tercatat sebagai petenis tunggal putri tertua yang mampu menjuarai Miami Open selepas Serena Williams pada 2015.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CqgynTGr316"></oembed></figure>Kedua, gelar Miami Open 2023 juga bakal membawa Kvitova kembali masuk top 10 ranking WTA setelah terakhir kali menempatinya pada September 2021.Tak hanya itu, Miami Open 2023 juga menghadirkan trofi ke-30 maupun gelar WTA 1000 kesembilan bagi sosok Petra Kvitova.Petra Kvitova pun menyejajarkan diri dengan Simona Halep sebagai tunggal putri dengan gelar WTA 1000 terbanyak.&nbsp;Catatan keduanya hanya kalah dari Serena Williams dengan 13 gelarWTA 1000 dan Victoria Azarenka yang punya10 gelar untuk level elite tersebut.Bagi Petra Kvitova, segala pencapaian yang diraih usai menjuarai Miami Open 2023 membuktikan bahwa dirinya belum benar-benar habis."Saya akan menyikapinya dengan sangat positif bahwa saya masih bisa berkompetisi dengan para petenis terbaik," kata juara Wimbledon 2011 dan 2014 itu."Dunia tenis berjalan sangat cepat. Saya tak bisa berdiri saja di sana dan memandangi trofi ini di sepanjang waktu.""Saya tentu saja harus terus bergerak maju seperti yang dilakukan oleh semua orang," Petra Kvitova melanjutkan."Gelar ini sangat berarti bagi saya (membuktikan) bahwa bahkan di usia saya, saya masih bisa memenangi turnamen besar. Ini adalah hal terbesar."<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/UW15KwGQlVI"></oembed></figure>

Gelar juara Miami Open 2023 memberi banyak makna untuk karier tenis profesional seorang Petra Kvitova

Petra Kvitova Juara Miami Open 2023, Buktikan Diri Belum Habis 

<ul><li>Jessica Pegula memenangi laga kontra Anastasia Potapova di partai perempat final Miami Open 2023.</li><li>Unggulan ketiga tunggal putri itu memuji permainan Anastasia Potapova yang sangat tangguh.</li><li>Elena Rybakina menjadi lawan Jessica Pegula di semifinal Miami Open 2023.</li></ul>SKOR.id - Jessica Pegula merebut tiket semifinal Miami Open 2023 di Hard Rock Arena, Miami, pada Selasa (28/3/2023) malam waktu Amerika Serikat (AS) atau Rabu pagi WIB.Petenis tuan rumah menang dramatis 4-6, 6-3, 7-6 atas Anastasia Potapova (Rusia) di babak perempat final Miami Open 2023.Status unggulan ketiga tidak membuat Pegula dengan mudah mengalahkan Potapova yang menduduki peringkat ke-26 dunia.Menurutnya, permainan Potapova sangat lepas sehingga menguras fisiknya selama pertandingan."Dia bermain tanpa rasa takut. Hanya fokus pada pukulan sendiri dan bergerak dengan baik," kata Pegula kepada WTA."Kunci (kemenangan) adalah tidak terlalu frustrasi dan terus mencoba. Terus bertahan dalam satu break di set ketika meskipun saya berada dalam tekanan.""Saya tahu bahwa dia berjuang keras untuk menutupnya. Dia pun akhirnya sedikit lengah dan itu membuka peluang bagi saya."Puncaknya, Pegula merasa kakinya sangat berat ketika memasuki awal set ketiga.Untungnya, dia mampu mengatasi kondisi fisiknya dan menutup set ketiga dengan kemenangan untuk melaju ke babak semifinal Miami Open 2023.<figure class="media"><oembed url="https://twitter.com/WTA/status/1640875999310086147"></oembed></figure>"Kaki saya rasanya sangat berat ketika posisi 2-0 di set ketiga," kata Pegula menjelaskan kondisi fisiknya selama bertanding."Saya rasa saya berjuang sangat keras untuk merebut set kedua. Sehingga ketika memasuki kedudukan 2-0 (di set ketiga) rasanya butuh jeda.""Saya sempat terkejut tetapi untungnya bisa mulai sedikit tenang ketika melewati beberapa gim."Di semifinal, Pegula akan berhadapan dengan salah satu favorit juara tunggal putri yang tak lain adalah Elena Rybakina (Kazakhstan).Elena Rybakina menjadi favorit peraih predikat Sunshine Double atau jawara Indian Wells dan Miami Open berurutan dalam satu musim.Pertandingan semifinal Miami Open 2023 antara Pegula versus Rybakina dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis (30/3/2023).Pegula tak gentar menghadapi Rybakina yang tengah naik daun karena pengalaman pertemuan di masa lalu.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Elena_Rybakina_09eaff0737.jpeg" alt="Cover artikel Elena Rybakina"><figcaption>Cover artikel Elena Rybakina. (Hendy AS/Skor.id)</figcaption></figure>"Saya tidak mengalami kendala ketika bertemu dengannya, setidaknya begitulah kondisi di masa lalu," ucap Pegula optimistis."Pastinya sekarang dia sudah meningkatkan level permainan. Jadi, ini akan menjadi ujian yang berat. Terutama kondisi fisik setelah pertandingan ini (perempat final).""Semoga saja saya bisa pemulihan tepat waktu. Setidaknya saya masih punya waktu satu hari (sebelum partai semifinal).""Saya rasa dia dan Sabalenka adalah rival yang harus dikalahkan untuk saat ini. Ini akan jadi satu ujian yang sangat luar biasa. Semifinal yang memang seharusnya seperti ini."<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/p9BHGcMs6WI"></oembed></figure>

Jessica Pegula merebut tiket semifinal setelah menang atas Anastasia Potapova (Rusia) di babak perempat final Miami Open 2023, Selasa (28/3/2023).

Miami Open 2023: Jessica Pegula Jumpa Favorit Juara di Semifinal

<ul><li>Elena Rybakina sukses melakukan revans atas Aryna Sabalenka dan keluar sebagai juara BNP Paribas Open 2023.</li><li>Kehadiran sang kakak, Anna Rybakina, di sisi lapangan pun disebut menjadi jimat kemenangan bagi sang atlet.</li><li>Ikatan antara Anna Rybakina dan Elena Rybakina sebagai saudara kandung sangat erat.</li></ul>SKOR.id - Elena Rybakina membocorkan "jimat" yang dimilikinya saat meraih gelar juara BNP Paribas Open 2023 atau Indian Wells Masters 2023 akhir pekan lalu.Pada Minggu (19/3/2023) WIB, petenis kelahiran Rusia berkewarganegaraan Kazakhstan itu sukses revans atas Aryna Sabalenka (Belarus).Elena Rybakina menang 7-6, 6-4 atas Aryna Sabalenka untuk membalas kekalahan di final grand slam Australian Open 2023 yang berlangsung Januari lalu."Saya super senang karena bisa bermain dengan baik di final yang secara statistik saya justru lebih sering kalah ketimbang menang. Ini kemenangan yang sempurna bagi saya," kata Rybakina kepada WTA."Saya sangat senang karena bisa bermain hingga babak akhir turnamen setelah melewati kondisi yang sulit.""Saya selalu bilang bahwa kondisinya agak lambat bagi saya tetapi saya berubah pikiran sekarang dan siap tampil lagi tahun depan," ia menambahkan.Juara Wimbledon Open 2022 tersebut pun mengatakan bahwa salah satu kunci kemenangannya di Indian Wells adalah kehadiran sang kakak, Anna Rybakina.Menurutnya, Anna Rybakina adalah salah satu sosok penting yang selalu ada dan menyaksikan berbagai pencapaian berharganya di ajang tenis.<figure class="media"><oembed url="https://instagram.com/p/Cp_bRmltXco"></oembed></figure>"Setiap kali dia menonton maka saya selalu meraih hasil positif," kata petenis 23 tahun itu menjelaskan."Mulai dari ketika juara di Wimbledon, juga ketika keluarga saya menonton final Australian Open. Dia selalu bersama saya sehingga saya bisa menang lagi. Senang melihat dia selalu di dekat saya.""Dia selalu tenang ketika mengobrol dengan saya. Namun ketika saya melihat video dia sedang menonton laga saya, saya pun berkata 'kamu kenapa sih?'. Dia bisa sangat emosional dan selalu mendukung saya."Baginya, sang kakak adalah sosok penting yang selalu ada waktu untuknya terutama di luar lapangan.Rybakina mengaku sering menghabiskan waktu bersama meskipun jarang bepergian berdua karena terkendala surat izin mengemudi (SIM)."Ini yang bikin agak ribet karena kami berdua tidak memiliki SIM. Jadi, ke mana-mana kami bersama dengan para pelatih," Rybakina menjelaskan."Akan tetapi kami selalu ada waktu bersama. Kami menghabiskan waktu berdua di rumah. Dia pun sering memasak, saya paling hanya sekali atau dua kali membantunya.""Kami pun banyak mengobrol bersama karena tidak berjumpa dalam beberapa tahun tersebut."&nbsp;"Atau ketika dia sedang mengunjungi keluarga kami maka dia akan berbagi cerita dengan saya. Saya selalu menghabiskan waktu yang berkualitas bersamanya," katanya memungkasi.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/p9BHGcMs6WI"></oembed></figure>

Elena Rybakina menyebut bahwa kehadiran kakak perempuannya di lapangan sebagai jimat kemenangan saat final Indian Wells 2023.

Elena Rybakina dan 'Jimat' yang Membuatnya Jadi Juara BNP Paribas Open 2023

<ul><li>Petenis Iga Swiatek mengakui kelemahannya dalam hal servis.</li><li>Setelah kekalahan di Australian Open 2023, Iga Swiatek fokus memperbaiki servisnya.</li><li>Tunggal putri peringkat satu dunia tersebut bertekad untuk memperbaiki kemampuan servis.</li></ul>SKOR.id - Iga Swiatek mengakui memiliki kelemahan di servis meski saat ini berstatus sebagai tunggal putri nomor satu dunia.Petenis Polandia tersebut bertekad terus memperbaiki servis demi mengatur jalannya serangan dan kemungkinan meraih angka dari ball in setelah tersingkir di babak keempat Australian Open 2023.Swiatek mengaku cenderung mendapatkan poin ketika mengembalikan bola dari servis lawan dan melakukan reli panjang.Kelemahan di sektor servis pertama membuat Swiatek kesulitan untuk membuka serangan ketika bertanding."Pada dasarnya setelah Australia (Australian Open 2023) saya sangat fokus memperhatikan ritme servis pertama. Dan saya rasa itu berhasil," ujar Swiatek seperti dilansir dari Sportskeeda."Akan tetapi, kita lihat saja akan seperti apa nantinya. Kita lihat saja nanti ya."&nbsp;Petenis 21 tahun tersebut menambahkan bahwa dirinya telah mengevaluasi servis selama di Australian Open 2023.Hasilnya, Swiatek merasa ada peningkatan performa ketika dia mampu mengatur ritme servis."Ya mungkin ini hanya teknik kecil tetapi secara keseluruhan saya merasa bahwa ritme servis saya membaik. Saya akan bisa servis dengan baik nantinya," jelasnya.Swiatek menjelaskan bahwa kemampuan servisnya sangat jauh di bawah para rival seperti Aryna Sabalenka (Belarus) dan Elena Rybakina (Kazakhstan).Oleh karena itu, dia bertekad untuk terus memperbaiki servisnya agar semakin tajam dalam melakukan serangan."Saya sadar bukan merupakan pemain yang bisa mengandalkan servis untuk meraih poin, seperti Rybakina atau Sabalenka," tutur Swiatek."Saya lebih kepada tipe pemain yang akan mengembalikan bola masuk dan meraih poin lewat reli," lanjutnya."Akan tetapi, saya pasti akan berjuang untuk terus memperbaiki servis saya lebih dan lebih baik lagi."Saat ini, Swiatek tengah bertanding di Qatar Open 2023 dan bersiap menghadapi Coco Gauff (Amerika Serikat) atau Veronika Kudermetova (Rusia) di babak keempat yang berlangsung hari Jumat (17/2/2023).<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/gBbLhVg4WCQ"></oembed></figure>

Iga Swiatek mengaku bukan tipe petenis yang mendapat poin dari servis, melainkan reli.

Latest Articles - Elena Rybakina