SKOR.id – The Fire Inside merupakan film biografi olahraga asal Amerika Serikat yang akan datang oleh Rachel Morrison dalam debut penyutradaraannya.&nbsp;Film ini didasarkan pada T-Rex, sebuah film dokumenter tahun 2015 seputar petinju profesional AS, Claressa "T-Rex" Shields, yang berlatih untuk Olimpiade London 2012.&nbsp;Ryan Destiny berperan sebagai pemeran utama, bersama Judy Greer dan Brian Tyree Henry.&nbsp;Pengembangan dimulai pada Oktober 2016 dengan Barry Jenkins yang mengadaptasi film dokumenter tersebut untuk Universal Pictures dengan judul Flint Strong.&nbsp;Morrison bergabung untuk menyutradarai pada Juni 2019 dengan Michael De Luca, Elishia Holmes, Zackary Canepari, dan Drea Cooper untuk memproduksi bersama Jenkins.&nbsp;Destiny ditambahkan pada November, dan Ice Cube dan Greer dipilih pada awal 2020.Syuting dimulai di Toronto pada Maret 2020, tetapi dihentikan dua hari kemudian karena pandemi Covid-19.&nbsp;Film ini dijadwalkan untuk dilanjutkan pada Juni 2021.&nbsp;Namun, Cube keluar pada Oktober dan Universal menghentikan produksi film tersebut.Film ini kemudian diambil alih oleh Metro-Goldwyn-Mayer pada Mei 2022 dengan Henry dan Olunike Adeliyi bergabung dengan para pemain dan syuting dilanjutkan bulan itu juga.The Fire Inside akan tayang perdana pada bagian Presentasi Khusus Festival Film Internasional Toronto 2024 bulan September mendatang.Film ini dijadwalkan akan dirilis di bioskop pada 25 Desember 2024, oleh Amazon MGM Studios melalui label Metro-Goldwyn-Mayer.Plot film ini menceritakan tentang sosok Claressa "T-Rex" Shields yang melakukan persiapan dan berlaga dalam cabang tinju Olimpiade Musim Panas 2012 di London.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KsdfPwaHx6M?si=iEzUxmxr94UlvGP-" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Pemeran<ul><li>Ryan Destiny sebagai Claressa "T-Rex" Shields</li><li>Judy Greer</li><li>Brian Tyree Henry sebagai Jason Crutchfield</li><li>Olunike Adeliyi sebagai Jackie Shields</li><li>De'Adre Aziza sebagai Mickey</li></ul>ProduksiPada 7 Oktober 2016, Universal Pictures mempekerjakan Barry Jenkins untuk mengadaptasi dokumenter T-Rex tahun 2015 dengan kemungkinan menyutradarai film tersebut.Pada 19 Juni 2019, Rachel Morrison ditetapkan untuk membuat debut penyutradaraannya dalam Flint Strong.Jenkins akan menjadi produser bersama Michael De Luca dan Elishia Holmes, sementara Zackary Canepari dan Drea Cooper, yang bekerja di T-Rex akan bertindak sebagai produser eksekutif.Pada 13 November 2019, Ryan Destiny terpilih sebagai Claressa "T-Rex" Shields. Pada 5 Februari 2020, Ice Cube terpilih sebagai pelatih Shields, Jason Crutchfield. Judy Greer ditambahkan pada 14 Mei 2020.Namun, pada 29 Oktober 2021, dilaporkan Cube telah meninggalkan proyek tersebut setelah menolak divaksinasi Covid-19.Ia kemudian tampil dalam film Oh Hell No (sekarang berjudul Stepdude) untuk Columbia Pictures, yang membuat film tersebut mengalami perubahan haluan.Penggarapan dimulai di Cinespace Film Studios di Toronto pada 11 Maret 2020, tetapi pada 13 Maret, produksi dihentikan karena pandemi Covid-19.Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, Shields menyatakan bahwa produksi akan dilanjutkan Juni 2021.Namun, proyek tersebut mengalami penundaan yang lama karena dilepas oleh Universal.Proyek kemudian diambil alih Metro-Goldwyn-Mayer, dan pada 25 Mei 2022, Brian Tyree Henry bergabung dengan para pemain untuk menggantikan Cube.Sedangkan Olunike Adeliyi bergabung untuk memerankan ibu Shields, dengan syuting dilanjutkan akhir bulan itu.Pada 6 Juli 2022, De'Adre Aziza bergabung dengan para pemeran sebagai Mickey, istri Crutchfield.PerilisanPada Juli 2024, The Fire Inside&nbsp;diumumkan sebagai bagian dari Presentasi Khusus dalam Festival Film Internasional Toronto 2024 yang digelar September 2024.Film ini dijadwalkan untuk rilis teatrikal pada 25 Desember 2024.PemasaranGambar tampilan pertama dari film ini dirilis oleh People pada 26 Juli 2024, bertepatan dengan dimulainya Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/b3zfXhGWk8Q?si=0ruFyAFVLoJw_r_X" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Plot film bercerita soal Claressa "T-Rex" Shields yang berlaga di cabang tinju Olimpiade 2012.

Films

The Fire Inside, Dokumenter Perjuangan Petinju Wanita AS di Olimpiade 2012

SKOR.id – Higuita: The Way Of The Scorpion (Higuita: El Camino del Escorpion) adalah film dokumenter olahraga asal Spanyol terbitan 2023 yang tersedia secara eksklusif di Netflix.&nbsp;Disutradarai Luis Ara, film dokumenter ini berfokus pada kebangkitan Rene Higuita, kiper legendaris Kolombia yang terkenal dengan gaya bermain eksentriknya pada era 1980-an dan 1990-an.&nbsp;Dari asal usulnya yang sederhana, karier revolusioner, dan gaya permainannya yang unik hingga persahabatan Higuita dengan Pablo Escobar dieksplorasi secara mendalam.Struktur dan alur cerita film dokumenter ini tidak lazim dibanding dokumenter olahraga serupa, seperti Pele.&nbsp;Narasinya dinamis, terutama di awal film. Banyak alur cerita yang dieksplorasi secara mendetail pada bagian awal film.Tapi ada aspek lain yang tidak jelas dari film dokumenter ini, yaitu dari mana rekaman-rekaman lawas itu berasal.Film ini terbagi antara pertandingan yang disiarkan di televisi dan wawancara pada zaman modern, format yang biasa untuk genre seperti ini.&nbsp;Namun untuk jangka waktu yang lama ketika tidak ada kamera yang mengabadikan momen tersebut, yang digunakan adalah peragaan ulang.&nbsp;Beberapa momen terpenting dalam cerita Higuita diciptakan kembali bersama para aktor.Hal ini penting untuk membantu melukiskan skenario dan memberikan rangsangan visual untuk kata-kata yang emosional. Simak trailer filmnya di bawah ini:<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/G9_WehC1_9o?si=gdVS6GdClgYdIkos" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Kehidupan Higuita merupakan kisah yang luar biasa, dan cara menceritakannya sungguh luar biasa.&nbsp;Garis waktu yang retak sejak awal menjadi seimbang meski masih belum sepenuhnya linier, tetapi Higuita mengelompokkan bagian-bagian hidupnya bersama-sama.&nbsp;Semua bagian disatukan menjadi sebuah kisah yang mungkin merupakan salah satu kisah paling luar biasa yang melibatkan seorang pesepak bola.&nbsp;Film dokumenter ini tidak meliput seluruh kehidupan Higuita, tetapi berfokus pada momen paling penting dalam kariernya dan bahkan kontroversi pribadinya.&nbsp;Itulah sebabnya segmen-segmen tersebut lebih mudah diperlakukan seperti sebuah bab, karena merupakan cerita individual berdasarkan ingatan seorang Higuita.Sosok yang Dihormati di KolombiaAlur dokumenter ini berganti-ganti, antara khidmat dan perayaan. Film ini menyimpulkan dengan cukup baik kehidupan legenda kelahiran Medelin, Kolombia, 27 Agustus 1966, itu.Higuita merupakan salah satu tokoh paling luar biasa di antara para olahragawan lainnya.&nbsp;Pria yang tenar saat memperkuat Atletico Nacional (1986-1991 dan 1993-1997) serta Timnas Kolombia di Piala Dunia 1990 dan Copa America 1991 ini benar-benar legenda dan dihormati di Kolombia.Sehingga, sulit untuk menunjukkan bagaimana perasaannya dan bagaimana rasanya berada di posisinya.Hal yang brilian tentang Rene Higuita adalah bagaimana dia menerima dan tersenyum atas warisannya.Ketika pemain lain mungkin bersikap rendah hati atau meremehkannya, rasa kekaguman yang dihadapi Higuita sangat penting dalam dokumenter ini.&nbsp;Dia adalah pria yang berkeluarga, dan film ini berusaha keras menampilkannya sebagai orang yang baik dan penuh perhatian.&nbsp;Kegilaan gaya bermainnya hanyalah puncak gunung es, tapi itu adalah taktik yang luar biasa untuk menarik penonton.&nbsp;Higuita dikenal karena penyelamatannya yang sangat unik (bergaya kalajengking atau Scorpion sesuai julukannya).Bahkan bagi penggemar sepak bola kawakan, apa yang terjadi saat bola mengarah ke arahnya selalu menjadi kejutan.&nbsp;Namun tampilan yang lebih luas dari kemampuan dan kepribadiannya sungguh luar biasa dan sama sekali tidak terduga.Terlepas dari urusan sepak bola, ada alur cerita yang lebih menarik tentang korupsi, kejahatan, dan selebriti, yang dirangkai secara ahli dalam segmen terakhir film tersebut.Bukan hanya sudut pandang Higuita yang ditampilkan, melainkan orang-orang terdekat dalam hidupnya.&nbsp;Beberapa mantan rekan satu timnya yang juga terkenal dan keluarganya semuanya diwawancarai.Dari mereka yang bermain bersamanya, ada pujian atas keterampilan dan kemampuan bermain Higuita, mewakili Kolombia dalam era paling glamornya.&nbsp;Kemudian, dari anggota keluarganya terlihat lebih intim bagaimana dirinya sebagai pribadi. Hal yang bermanfaat bagi keaslian film dokumenter ini adalah adanya perbedaan pendapat.Sebenarnya tiap orang yang mengambil bagian dalam film tersebut adalah teman Higuita, sehingga cenderung akan memuji pria 57 tahun tersebut.Sehingga, sulit untuk memastikan apakah semua cerita di mana ia digambarkan sebagai pahlawan adalah kebenaran yang utuh.Pengeditan dan produksi Higuita: The Way of the Scorpion ini luar biasa.&nbsp;Rekaman pertandingan telah di-upgrade sebanyak mungkin.Rasio aspek dan pikselasi justru meningkatkan pesona momen tersebut.&nbsp;Higuita langsung dikenali dengan gaya rambut ikonik yang berdiri di antara tiang gawang.&nbsp;Gaya rambut itu menjadi motif dan simbol seiring berjalannya film.&nbsp;Kolombia tampil memukau baik pada masa lalu maupun masa kini.&nbsp;Peragaan ulangnya dibuat dengan sangat baik. Gayanya tidak berlebihan dan sesuai tampilan film lainnya.Higuita: The Way of the Scorpion membawa pahlawan kultus Kolombia ini kembali menjadi pusat perhatian.&nbsp;Tapi film dokumenter ini bukanlah otobiografi hidup seorang Rene Higuita. Ini adalah film mengenai sukses terbesar dari salah satu tokoh terhebat di negara itu.Dalam film dokumenter sepak bola masa renaisans, Anda memerlukan karakter terbesar untuk menciptakan sesuatu yang berbeda.&nbsp;Dan, betapa hebatnya karakter Higuita.&nbsp;Seorang kiper hebat yang terkadang bisa bermain di berbagai posisi.&nbsp;Anda akan menyaksikan sorotannya dengan rasa tidak percaya.&nbsp;Warisan abadinya dalam pertandingan patut diakui dan diapresiasi, namun juga cobaan berat yang ia lalui.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aXZR3033D20?si=RUPDZMOOZDpnbgTZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kehidupan Rene Higuita merupakan kisah luar biasa, dan cara menceritakannya sungguh luar biasa.

Higuita: The Way Of The Scorpion, Dokumenter Bangkitnya Kiper Legendaris Kolombia

SKOR.id – Industri sepeda motor tidak kekurangan pahlawan dan legenda. Mulai dari pionir balap seperti Giacomo Agostini hingga hall-of-famer masa kini seperti Valentino Rossi.Banyak nama yang berjasa membuat olahraga motor roda dua menjadi sehebat saat ini.Mary McGee tidak diragukan lagi adalah salah satu dari mereka yang terhebat, karena dia adalah wanita pertama yang membalap sepeda motor di Amerika Serikat.&nbsp;McGee membuka pintu bagi lebih banyak wanita untuk memasuki olahraga yang dulunya, dan hingga saat ini, masih didominasi oleh pria.Untuk menghormati warisan McGee dan kontribusinya yang berharga terhadap dunia balap motor, Rachel Greenwald memproduksi film dokumenter berjudul “Motorcycle Mary.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/rGaM2Z7CMT0?si=_Q425doNF08xKFLq" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Film ini menampilkan karya sutradara Haley Watson dalam debut penyutradaraannya.Film ini juga diproduksi secara eksekutif oleh pemenang Oscar dua kali, Ben Proudfoot, dan tujuh kali Juara Dunia Formula Satu Lewis Hamilton. Jadi bisa dipastikan film pendek ini layak untuk ditonton.Film dokumenter berdurasi 22 menit ini baru-baru ini diakuisisi oleh ESPN Films dan akan menjadi bagian dari katalog 30 untuk 30 Celana Pendeknya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Lewis_Hamilton_FIA_Gala_2023_3fb5e8de18.jpg" alt="Lewis Hamilton-FIA Gala 2023"><figcaption>Pembalap Formula 1, Lewis Hamilton, ikut terlibat dalam pembuatan film dokumenter Motorcyle Mary (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).</figcaption></figure>Marsha Cooke, Wakil Presiden dan Produser Eksekutif ESPN Films, menyebut kisah Mary McGee bukan hanya bukti keterampilan dan ketekunannya yang luar biasa.“Namun juga menjadi inspirasi bagi semua orang yang berani mendobrak hambatan,” Cooke menuturkan.&nbsp;“Sepeda motor Mary mencerminkan semangatnya yang tak tergoyahkan dan warisan luar biasa yang ia tinggalkan di dunia olahraga motor.”“Dan kami berharap dapat segera menampilkannya kepada audiens ESPN,” ia menambahkan.Film ini menampilkan sorotan dari kehidupan dan karier balap Mary McGee, yang lahir di Alaska pada malam Perang Dunia II.&nbsp;Kecintaannya pada balap pertama kali muncul pada dunia otomotif roda empat, di mana ia mengungguli kompetitor prianya.&nbsp;Ketika ia beralih ke dunia balap motor, ia menjadi wanita pertama di AS yang melakukan hal tersebut.Dan pada saat itu, McGee harus menghadapi tidak hanya persaingan yang ketat, melainkan juga stereotip gender dan seksisme.Melalui semua itu, Mary McGee menjadi orang pertama yang menyelesaikan ajang balapan Baja 500 solo dengan sepeda motor.&nbsp;Karier balapnya berlangsung selama tiga dekade yang cemerlang, dan ia menguasai berbagai disiplin balap baik di dalam maupun di luar jalan raya.Salah satu olahraga otomotif yang paling disukai ini memiliki sejarah yang cukup panjang.Dan sungguh luar biasa orang-orang berupaya melestarikan dan mewariskan sejarah ini kepada generasi berikutnya melalui film seperti Motorcycle Mary.&nbsp;Nama-nama besar di industri film dan sepeda motor seperti Ben Proudfoot dan Lewis Hamilton yang mendukung proyek ini, menjadikan film ini makin menarik.Motorcycle Mary sudah menjalani debutnya pada 7 Juni 2024 lalu, dengan pemutaran tambahan pada 13 dan 15 Juni 2024.&nbsp;Namun jika Anda melewatkan salah satu atau semua tanggal pemutaran tersebut, Anda tidak perlu khawatir, karena film dokumenter tersebut akan segera tersedia di ESPN.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BsD0VshEh7k?si=PoXcvVyiYkRkNBuy" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mary McGee adalah wanita pertama yang menjadi pembalap motor di Amerika Serikat.

Lewis Hamilton Bantu Produksi Film Dokumenter Motorcycle Mary

SKOR.id – Dalam beberapa tahun terakhir, platform Netflix telah memproduksi beberapa film dokumenter olahraga ternama.&nbsp;Icarus&nbsp;merupakan contoh film yang berupaya mengungkap realitas doping yang meresahkan, dan sering kali tersembunyi, dalam dunia olahraga.&nbsp;Lainnya, seperti serial terbaru tentang Michael Jordan, The Last Dance, pada dasarnya adalah karya yang memungkinkan seorang bintang untuk mempromosikan dirinya.Selain itu, Netflix juga telah mempromosikan film dokumenter Anelka: Misunderstood.Film ini menyajikan potret mendetail dan seimbang dari pesepak bola asal Prancis, Nicolas Anelka, yang kini sudah pensiun.&nbsp;Ini terasa seperti sebuah film di mana kehadiran protagonisnya didasarkan pada penyediaan liputan yang sebagian besar menyanjung tanpa mengajukan pertanyaan yang mencari-cari.Dulu ketika berstatus sebagai pemain pada era 1990-an hingga pertengahan tahun 2010-an, Anelka kerap terlibat kontroversi.&nbsp;Memang benar, salah satu tindakan terakhir dalam kariernya di level atas adalah merayakan gol dengan menggunakan isyarat yang diasosiasikan dengan seorang komedian Prancis yang sering dituduh antisemitisme.&nbsp;Reputasi sebagai orang yang pemurung, sombong, dan egois telah melekat pada pemain kelahiran Le Chesnay, 14 Maret 1979, itu sejak ia membela Arsenal pada akhir masa remajanya.Sebagian besar orang yang diwawancarai dalam film dokumenter tersebut berusaha mengoreksi apa yang mereka anggap sebagai kritik tidak adil terhadap Anelka. Hanya sedikit yang membahas kegagalannya.Kisah Penebusan?Anelka digambarkan sebagai sosok yang rendah hati dan reflektif. Pada akhir film, dia mengeluh.“Seperti yang sudah saya katakan, ini bukan jalan terbaik dan saya tidak merekomendasikannya kepada siapa pun, tapi ini jalan saya,” kata mantan penyerang Real Madrid itu.Apa yang dihilangkan dalam film terkadang sama pentingnya dengan apa yang dicakupnya.Awal mula Anelka di pusat pelatihan nasional Federasi Sepak Bola Prancis di Clairefontaine dan masa-masanya sebagai pemain muda di Paris Saint-Germain dibahas secara panjang lebar, begitu pula masa-masanya di Arsenal.&nbsp;Dia membahas transfernya ke Real Madrid pada 1999, dan masa-masa tidak menyenangkan di ibu kota Spanyol itu.Ini adalah masa ketika dia kesulitan untuk bergaul dengan rekan satu timnya dan menghadapi fokus yang intens dari media Spanyol.Meskipun Anelka membahas beberapa kegagalan olahraganya, pemirsa tidak mendapatkan informasi tentang kembalinya dia ke Paris Saint-Germain pada musim panas 2000 selain melalui keterangan singkat.&nbsp;Hal ini mengaburkan fakta bahwa masa sulit Anelka di Madrid diikuti oleh kegagalan lainnya untuk secara konsisten memenuhi potensi yang ia tunjukkan di Arsenal.&nbsp;Sebaliknya, kita melihat gambaran Anelka pasca-Madrid yang menemukan kembali performanya dalam segmen lebih rinci tentang masa pinjaman enam bulannya di Liverpool pada 2001-2002.Ada beberapa momen Anelka yang membahas tentang kegagalan atau kekecewaan.&nbsp;Ini termasuk kekalahan Chelsea di final Liga Champions 2008 dari Manchester United setelah penaltinya (Anelka memperkuat Chelsea) berhasil diselamatkan dalam adu penalti.&nbsp;Karier internasionalnya bersama Prancis juga tampak menjadi sumber rasa frustrasinya.Kekecewaan Anelka karena tidak masuk dalam skuad Prancis dalam Piala Dunia 1998 bukanlah hal yang mengejutkan.Namun perlu dicatat bahwa perannya dalam skuad Prancis juara Eropa tahun 2000 tidak berarti apa-apa baginya.&nbsp;Dia menyatakan bahwa “jika saya dapat menghapus gelar itu (Piala Eropa 2000) dari daftar penghargaan saya, saya akan melakukannya”.&nbsp;Karena dia tidak memainkan peran menentukan dalam pertandingan-pertandingan penting Prancis di turnamen tersebut, tampaknya dia tidak dapat berbagi rasa pencapaian kolektif.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lnPxHu6Sx5s?si=RXIFjo6jkY6ryF-L" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Momen KontroversialFilm ini memperlakukan dua momen paling kontroversial dalam karier Anelka dengan sangat berbeda.&nbsp;Ada diskusi rinci tentang pengusirannya dari skuad Prancis pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan setelah dia diduga menghina pelatih Raymond Domenech.&nbsp;Klip berita menunjukkan bagaimana para politisi berusaha mengeksploitasi insiden tersebut untuk mengkritik Anelka.Terlebih pada selebrasi gol “quenelle” yang kontroversial saat bermain untuk West Bromwich Albion pada tahun 2013 yang relatif singkat dan lebih parsial.&nbsp;Tindakan Anelka tersebut dikaitkan dengan komedian Prancis, Dieudonne, yang dihukum karena menghasut kebencian menyusul komentar yang dibuatnya tentang orang Yahudi.Saat itu, Anelka mendedikasikan quenelle-nya untuk Dieudonne, yang ia gambarkan sebagai “seorang teman yang telah menjadi saudara”.&nbsp;Namun dalam film dokumenter tersebut, Anelka tidak menyebut sosok sang komedian.Sebaliknya, dia mengatakan bahwa sikapnya adalah “terserah Anda” kepada manajer West Brom yang baru saja dipecat, Steve Clarke, yang telah menggantikan atau meninggalkan Anelka pada beberapa kesempatan.&nbsp;Mungkin dia terlambat menyadari bahwa hubungan apa pun dengan Dieudonne tidak akan membantu citranya.Film dokumenter ini mengontekstualisasikan quenelle dan hubungannya dengan Dieudonne melalui klip berita singkat. Namun dua wawancara pada bagian film ini cukup berat sebelah.&nbsp;Roger Cukierman (perwakilan dari kelompok payung kelompok Yahudi Prancis) mengecilkan potensi sifat antisemit dari tindakan Anelka.&nbsp;Tidak disebutkan bahwa Cukierman secara cepat menarik kembali dan mengkritik perilaku Anelka.Dalam film tersebut, jurnalis Times, Henry Winter, menyampaian pendapat mengenai hukuman yang dijatuhkan kepada Anelka dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA).Hukuman tersebut adalah larangan bermain lima pertandingan dan denda 80.000 pounds.Menurut Winter, hukuman itu adalah inisiatif FA agar dianggap sebagai upaya mengatasi rasisme saat beberapa insiden telah terjadi dalam pertandingan Liga Inggris.&nbsp;Komentar Winter dan Cukierman tentu sesuai dengan narasi Anelka bahwa hukumannya keras atau tidak adil.Potret yang Tidak LengkapInsiden quenelle membawa akhir yang tidak menguntungkan bagi karier bermain level atas Anelka. Dia dipecat oleh West Brom karena pelanggaran berat.&nbsp;Setelah kejadian tesebut, ia bermain 13 kali untuk tim India, Mumbai City FC, sebelum mengambil beberapa peran sebagai penasihat atau pelatih di berbagai klub.Film dokumenter ini tentu menyinggung kontroversi yang ditimbulkan oleh quenelle Anelka.&nbsp;Namun fakta bahwa kejadian ini, yang secara efektif mengakhiri karier bermainnya, disebutkan di dekat pertengahan film memungkinkannya untuk menyimpulkan dengan nada yang lebih optimistis.&nbsp;Film ini menunjukkan bahwa Anelka menjadi lebih reflektif dan tumbuh sebagai pribadi meskipun ada kontroversi yang menghantuinya.Pada akhirnya, Anelka: Misunderstood akan membuat banyak penggemar sepak bola berpikir tentang apa yang mungkin terjadi dalam karier Anelka.&nbsp;Namun orang mungkin juga bertanya-tanya seperti apa film dokumenter Netflix jika film tersebut memberikan gambaran yang lebih menyelidik tentang protagonisnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/YyyLsKcqPm4?si=l89Q_JdtnwnXwFcL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Anelka: Misunderstood sajikan potret detail dan seimbang dari sosok eks penyerang Prancis, Nicolas Anelka.

Anelka: Misunderstood, Film Dokumenter tentang Kontroversi Nicolas Anelka

SKOR.id – Sebelum memenangkan MVP berturut-turut (2019, 2020) dan gelar NBA bersama Milwaukee Bucks (2021), Giannis Antetokounmpo adalah orang buangan, seorang imigran muda yang tinggal bersama keluarganya dalam masyarakat terpinggirkan di Yunani.&nbsp;Kemudian, terinspirasi oleh gambar bintang NBA yang dilihatnya di kafe internet, Giannis mengambil bola basket. Itu adalah langkah pertama dari sebuah perjalanan yang epik, memilukan, penuh kemenangan, dan pada akhirnya menakjubkan.Seperti setiap keputusan yang diambil Giannis Antetokounmpo terkait kariernya, ketika forward&nbsp;Bucks itu didekati untuk membuat film dokumenter tentang hidupnya, ia terlebih dahulu berkonsultasi dengan keluarganya.“Ibu, Alex, dan saudara laki-laki saya yang lain, kami membicarakannya. Dan mereka berkata, 'Inilah drama sebenarnya, ini mungkin saat yang tepat untuk melakukannya’, dan kami berhasil!” kata Giannis kepada The Hollywood Reporter pada pemutaran perdana filmnya di The Foot Locker Home Court Space di Circle Center Mall selama All-Star Weekend di Indianapolis, beberapa waktu lalu.Film Giannis: The Marvelous Journey&nbsp;tayang perdana pada 19 Februari 2024 secara eksklusif di Prime Video di lebih dari 240 negara di seluruh dunia.Film berdurasi 1 jam 48 menit ini mengisahkan serangkaian pengorbanan yang dilakukan keluarga Antetokounmpo demi mencari kehidupan yang lebih baik.&nbsp;Dari keputusan orangtua Giannis, Charles dan Veronica, untuk bermigrasi dari Lagos, Nigeria, ke Athena, Yunani, meninggalkan putra sulung mereka, Francis; hingga perjuangan yang dialami Giannis dan tiga saudara laki-lakinya lainnya, Thanasis, Kostas dan Alex, sebagai imigran Afrika tidak berdokumen dalam masyarakat Yunani yang tidak ramah dan harus bergantung pada pekerjaan sebagai pedagang kaki lima untuk bertahan hidup.&nbsp;Semua ini menjadi dasar bagi keputusan Giannis untuk bergabung dengan Bucks dan pindah ke Amerika Serikat ketika ia direkrut ke NBA pada tahun 2013, tanpa mengetahui apakah atau kapan keluarganya dapat bergabung dengannya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/z7GbDaCYChw?si=fllt7bhrhutfhnD7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>“Ketika sebuah keluarga memiliki kisah yang menantang dan menginspirasi seperti ini, Anda ingin memastikan bahwa Anda menyelesaikan semuanya dengan benar,” ujar Kristen Lappas, sang sutradara.&nbsp;“Sangat, sangat penting bagi saya untuk memastikan bahwa saya menangkap perjuangan dalam masa kecil mereka. Hubungan rumit yang mereka miliki dengan negara Yunani, yang sangat bernuansa dan sulit untuk diringkas dalam satu kalimat, dan saya ingin melakukannya pastikan saya menangkap Giannis sebagai roh istimewa.&nbsp;“Dia tidak hanya tipe orang yang filosofis dan ceria, namun juga memiliki kebijaksanaan yang luar biasa untuk pria berusia 29 tahun.”Giannis: The Marvelous Journey diproduksi oleh Words + Pictures dan telah dikerjakan selama dua tahun. Nama film dokumenter ini diambil dari sebuah baris dalam puisi Yunani terkenal Ithaka karya C. P. Cavafy, yang sangat penting bagi keluarga Antetokounmpo.&nbsp;“Semuanya adalah tentang bagaimana perjalanan lebih penting daripada tujuan sebenarnya dan ketika Anda sampai di tujuan, jangan kecewa karena pengalaman belajar yang sebenarnya adalah karena perjalanan yang luar biasa,” ujar Lappas.&nbsp;“Puisi itu benar-benar menggambarkan pengalaman Giannis dan keluarganya dan mereka menyimpannya dekat dengan mereka.”Lappas berharap filmnya akan memiliki efek yang sama dalam memperluas pemahaman masyarakat tentang perjalanan imigran dan peran masyarakat dalam menjadikan pengalaman tersebut positif atau penuh dengan prasangka.&nbsp;“Saya berharap orang-orang melihat bahwa ketika Anda menerima imigran yang merupakan pekerja keras dan hanya ingin meraih prestasi dalam hidup, lihatlah apa yang bisa terjadi,” ucap Lappas.&nbsp;“Giannis adalah wajah negara itu. Itu tidak masuk dalam film. Tetapi kami mewawancarai seorang pria yang mengatakan bahwa dia adalah orang Yunani paling terkenal selain Socrates dan Plato, dan saya menyukainya.&nbsp;“Masyarakat di negara ini bangga padanya sekarang. Tetapi, mereka harus memikirkan bagaimana Antetokounmpo diperlakukan dan anak muda berikutnya yang bukan siapa-siapa saat ini dan bagaimana mereka diperlakukan. Saya berharap orang-orang meninggalkan film ini dengan hal itu.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KFHKBmUNEQE?si=C4ySrW3UCRsynptx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Film Giannis: The Marvelous Journey merinci hambatan yang dihadapi Antetokounmpo dan keluarganya sebagai imigran Nigeria di Yunani dalam perjalanannya menuju ketenaran NBA.

Giannis: The Marvelous Journey, Drama Riil Keluarga Antetokounmpo 

SKOR.id – Captains of The World adalah film dokumenter olahraga yang dibuat oleh Netflix bekerja sama dengan FIFA+ dan diproduksi oleh Fulwell 73.&nbsp;Film dokumenter ini meliput serial resmi Piala Dunia 2022 di Qatar, yang menampilkan seluruh tim mulai dari babak grup hingga laga final.&nbsp;Pertunjukan berfokus pada para kapten tim nasional, menampilkan nama-nama seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Harry Kane, Hugo Lloris, dan banyak lainnya, serta tokoh-tokoh penting lainnya dalam sepak bola dan jurnalisme sepak bola.&nbsp;Captains of the World&nbsp;sendiri merupakan tindak lanjut dari serial Captains, yang memiliki premis serupa tetapi dengan keadaan berbeda.Mengikuti garis waktu Piala Dunia 2022 di Qatar, serial terbatas enam episode ini mengikuti tahapan individu turnamen untuk strukturnya. Namun terlihat jelas bahwa acara tersebut harus selektif dengan pertandingan yang dipilih untuk ditampilkan.&nbsp;Hal ini terutama berlaku selama babak penyisihan grup, saat ke-32 tim bertarung untuk mendapatkan supremasi dan akses ke babak sistem gugur. Kecepatan setiap episode menarik dan memuaskan, dengan antara dua dan empat laga dalam satu episode. Sebelum menentukan pertandingan, ada banyak pengaturan dan wawancara dengan kapten dan tokoh terkait lainnya.Keagungan dan perasaan menggembirakan dari laga Piala Dunia dibanding pertandingan sepak bola lainnya ditangkap dan dipadatkan dengan luar biasa dalam episode-episodenya.&nbsp;Bahkan setahun kemudian, emosi dari pertandingan terbesar ini datang kembali, dengan banyak momen yang bisa dengan mudah dilewatkan, bahkan bagi penggemar sepak bola yang menonton setiap momennya.&nbsp;Wawancara-wawancara tersebut mengungkap banyak hal, namun tidak sebanyak kamera di ruang ganti, yang menangkap percakapan emosional dan intens antara para atlet elite.Namun ada beberapa bagian dari turnamen ini yang bahkan belum disinggung, termasuk pertandingan pembuka serta momen-momen penting yang terkubur dalam beberapa gambar atau tidak ditampilkan sama sekali.&nbsp;Serial ini dibantu oleh adegan-adegan ruang ganti yang fenomenal dengan para pembuat film yang menyoroti cerita dan percakapan yang pantas untuk diberi waktu. Kecepatannya memungkinkan pesepak bola berbicara tanpa diganggu atau keluar dari konteks.Bukan hanya turnamennya yang mendapat sorotan. Sejarah turnamen serta tim-tim terbesar membantu menjelaskan mengapa pertandingan ini penting, terutama bagi negara-negara yang memiliki harapan besar.&nbsp;Tim-tim seperti Brasil, Prancis, dan Argentina semuanya datang ke Piala Dunia dengan keganasan luar biasa untuk memenangkannya. Tidak hanya itu, detail diberikan kepada para legenda nasional yang telah meninggal dunia dan membuka jalan menuju kejayaan bagi banyak tim nasional.Contoh yang paling terkenal, Diego Maradona dan Pele, adalah pilihan yang jelas, namun pahlawan kultus sejati di antara pihak-pihak yang lebih kecil menunjukkan tingkat rasa hormat dari para pembuat film.&nbsp;Kematian Gary Speed, mantan pemain dan manajer Wales, merupakan sebuah tragedi nyata dalam olahraga ini, dan terdapat penghormatan yang indah kepada Papa Bouba Diop oleh kapten Senegal Kalidour Koulibaly. Keduanya memberikan dampak besar terhadap warisan timnya masing-masing. Menggunakan suara orang-orang yang mengenal mereka memberikan gairah pada setiap klip.Beberapa nama besar dalam sejarah sepak bola muncul di Captains of the World. Yang terdepan adalah Messi dan Ronaldo, yang merupakan pemain terhebat dalam 20 tahun terakhir dan mungkin sepanjang masa. Wawasan yang diberikan pada mentalitas dan pengalaman mereka sungguh menakjubkan.&nbsp;Messi sangat tertutup dan jarang memberikan wawancara, sehingga sangat mengejutkan melihat seberapa banyak dia dilibatkan dalam serial ini. Serial ini, meskipun bersifat inklusif, mulai lebih banyak mengamati Messi di episode terakhir, karena menjadi jelas bahwa takdirnya dapat terpenuhi.&nbsp;Pertunjukan tersebut tidak serta merta memilih pihak untuk menciptakan pahlawan, tetapi justru mengangkat pihak-pihak yang menjadi sorotan.Demikian pula dengan Thiago Silva yang mengenakan ban kapten untuk Brasil, memiliki sebagian besar episode pertama untuk dirinya sendiri, untuk berbicara tentang masa kecilnya yang luar biasa dan perjalanannya menuju kesuksesan.&nbsp;Jelas bahwa banyak pemain penting dipilih dengan sungguh-sungguh sebelum turnamen dimulai, dengan harapan bahwa mereka dapat diikuti hingga ke dalam kontes.&nbsp;Konsep serial yang menonjolkan para kapten ini sangat fantastis, menggunakan satu boneka sebagai sarana untuk mengeksplorasi keseluruhan tim. Yang lain sering kali diundang untuk berbicara tentang saingan mereka dan sesama pemimpin dalam permainan, dengan menyoroti hal tersebut.Jurnalis dan presenter terkemuka sering kali digunakan untuk konteks yang lebih luas atau untuk menguraikan suatu bagian dari kompetisi atau negara dengan cara yang lebih baik daripada yang bisa dilakukan oleh para pemainnya sendiri.&nbsp;Serial ini sebagian besar berbahasa Inggris, namun setiap kontributor diberikan kebebasan untuk berbicara dalam bahasa mereka sendiri, daripada hanya mengandalkan terjemahan bahasa Inggris. Sungguh menyenangkan mendengarkan bahasa dan suara para tokoh.Meskipun ada iklan bahwa seri dokumen tersebut menawarkan “akses eksklusif ke 32 tim”, serial ini tidak cukup berhasil dalam hal itu. Ada banyak sekali tim yang disertakan, dan hal ini patut diapresiasi, namun ada juga beberapa tim yang belum pernah terlihat.&nbsp;Qatar tidak muncul meskipun menjadi tuan rumah. Begitu pula dengan Kanada, Kosta Rika, Belgia, Serbia, Tunisia, dan lainnya.&nbsp;Beberapa negara besar diberikan porsi yang kecil. Kapten tim-tim besar seperti Luka Modric, jarang sekali ditampilkan meskipun dia salah satu kapten terhebat sepanjang masa. Virgil Van Dijk dan Belanda bisa dibilang kecewa, begitu pula Harry Kane dan Inggris.&nbsp;Untuk yang terakhir, itu terpisah dari sekadar wawancara Kane dan menyebar ke seluruh kelompok. Meskipun tidak berbahaya, namun hal ini tidak diberikan kepada negara-negara lain, dan hanya terbatas pada satu segmen.Film-film dokumenter sepak bola seputar Piala Dunia Qatar sering kali kesulitan membahas isu-isu politik terkait dan beberapa kontroversi seputarnya. Captains of the World mungkin salah satunya.&nbsp;Bahasan soal isu politik dan kontroversinya sangat singkat, sebelum kemudian disingkirkan dan tidak pernah diangkat lagi. Ditambah lagi, karena ini terkait dengan Denmark, karena reaksi dari federasi sepak bola dan sponsor kaus negara tersebut, hal ini ditampilkan semata-mata sebagai reaksi masyarakat Denmark dan bukan kebencian dunia terhadap isu-isu hak asasi manusia dan perlakuan terhadap pekerja migran saat pembangunan stadion.&nbsp;Meskipun Captains of the World adalah serial dokumenter tentang sepak bola, ada metode yang lebih baik untuk mengatasi masalah politik yang ada. Sebaliknya, cara pertunjukan tersebut memperlakukan tim nasional Iran dan respons mereka terhadap situasi mengerikan yang terjadi saat mereka bermain jauh lebih baik.&nbsp;Hal ini secara terbuka dan jujur ​​mengungkap pembunuhan sistematis terhadap perempuan yang melakukan protes di negara tersebut, dan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh para pelaku protes jika mereka lantang mengeluarkan suara dan pendapatnya.Pengeditannya berkelas dunia, dengan beberapa rekreasi dan montase pertandingan sepak bola terbaik. Ada banyak sekali sudut kamera yang terlihat berbeda dari kamera siaran. Ini memungkinkan pengambilan gambar dari dekat dan pribadi dari para pesepak bola pada momen terbaik dan terburuk mereka, dan pergerakannya sangat lancar.&nbsp;Untuk pertandingan besar, bukan hanya gol saja yang penting. Kecepatan para pemain, tekel keras, dan pertarungan di seluruh lapangan ditangkap dengan indah.Musiknya luar biasa dan meningkatkan intensitas setiap situasi. Dampak langsung dari hasil pertandingan, baik di terowongan stadion atau di jalanan, membuat emosi terus bergejolak di luar lapangan. Menggunakan komentar pertandingan resmi berarti sebagian besar permainan dinarasikan oleh Peter Drury.&nbsp;Captains of the World menimbulkan permasalahan tersendiri. Karena betapa briliannya sebagian besar episodenya, ketidakhadiran episode lainnyalah yang sangat menyakitkan.&nbsp;Pengeditannya luar biasa dan wawancaranya sangat mendalam dan bertabur bintang. Dan menghabiskan waktu bersama masing-masing tim sepak bola tidak sepenuhnya realistis atau tidak mungkin dilakukan.&nbsp;Konten yang mungkin bisa menghasilkan 32 episode dalam serial tersebut. Tapi enam terlalu pendek. Hal ini dapat menyebabkan beberapa bagian tergesa-gesa dan bagian lainnya dihilangkan seluruhnya.Sepuluh episode mungkin akan memberikan lebih banyak ruang, bahkan delapan. Momen-momen penting dihidupkan kembali dan dieksplorasi dengan luar biasa dan ini merupakan pertunjukan yang sangat mengundang bagi mereka yang baru atau belum berpengalaman dalam hal para pemain dan kepribadian mereka.&nbsp;Para pembuat filmnya jelas luar biasa, termasuk yang terbaik di genrenya. Tapi pasti sangat menyedihkan menjadi penggemar dari negara yang menghadiri Piala Dunia, hanya saja mereka kurang terwakili dalam film dokumenter resmi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/7uwRLmOTytI?si=9g0owFj3icF310UK" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;

Captains of The World merupakan tindak lanjut dari serial Captains. 

Plus-Minus Film Dokumenter Captains of The World 

SKOR.id – Standar film dokumenter yang dirilis selama beberapa tahun terakhir telah membuktikan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk menjadi penggemar film dokumenter olahraga.&nbsp;Antara Netflix yang mengandalkan Drive to Survive, HBO Max dengan The Last Dance, dan Amazon dengan All or Nothing, tidak ada kekurangan judul-judul hebat.Berikut semua film dokumenter olahraga yang hadir di Netflix pada tahun 2024 dan seterusnya.Formula 1: Drive to Survive&nbsp; Episode: 60 | Musim: 6 Olahraga: Balap | Durasi: 51 menit Waktu Rilis Netflix: 2024Musim kelima menampilkan performa yang sangat dominan dari juara dunia Max Verstappen. Mengingat dimulainya musim F1 2023, publik mungkin bersiap untuk musim lain yang didominasi oleh Tim Oracle Red Bull Racing.Break Point&nbsp; Episode:10 | Musim: 2 Olahraga: Tenis | Durasi: Belum diketahui Waktu Rilis Netflix: 10 Januari 2024Dibagi menjadi dua bagian, Break Point paruh pertama akan dirilis pada Januari 2023, dan beberapa bulan kemudian part 2 akan dirilis pada Juni 2023.Dari tim di belakang Formula 1: Drive to Survive, Break Point mengikuti sekelompok pemain tenis top terpilih di dalam dan di luar lapangan saat mereka bersaing dalam Grand Slam dan turnamen yang melelahkan di seluruh dunia.&nbsp;Impian mereka: mengangkat trofi dan menjadi nomor satu. Saat beberapa legenda tenis mencapai masa senja karier mereka, inilah kesempatan bagi generasi baru untuk mendapatkan sorotan.&nbsp;Break Point mengenal lebih dekat para pemain ini selama setahun berkompetisi di seluruh dunia dalam tur ATP dan WTA. Mulai dari cedera yang mengancam karier dan patah hati emosional, hingga kemenangan gemilang dan momen pribadi di luar lapangan, pemirsa akan melihat di balik layar kehidupan beberapa pemain tenis terbaik dunia yang teruji dalam tekanan.Full Swing&nbsp; Episode: 8 | Musim: 2 Olahraga: Golf | Durasi: Belum diketahui Waktu Rilis Netflix: Segera diumumkan pada 2024&nbsp;Dibuat oleh Box to Box, dan pemikiran yang sama di balik Formula 1: Drive to Survive, Full Swing adalah serial dokumenter yang mengikuti sekelompok pegolf profesional melewati musim kompetisi yang melelahkan, termasuk tur PGA dan (untuk pertama kalinya) semuanya empat kejuaraan golf utama: Masters/Augusta National, PGA Championship, US Open dan Open Championship.&nbsp;Selain mendokumentasikan kegagalan dan kemenangan mereka di lapangan, serial ini menggali lebih dalam kehidupan pribadi beberapa pegolf paling berbakat dalam permainan ini — keluarga mereka, persaingan, dan sejumlah drama yang mengesankan.Tour de France: Unchained&nbsp;(Season 2) Episode: 8 | Olahraga:&nbsp;Balap sepeda | Durasi: 45 menit Waktu Rilis Netflix: 2024Tour de France: Unchained musim berikutnya akan meliput acara balapan Tour de France 2023 yang berlangsung antara 1 Juli 2023 hingga 23 Juli 2023.Quarterback&nbsp;(Season 2) Episode: Segera diumumkan Olahraga:&nbsp;American football | Durasi: Segera diumumkan Waktu Rilis Netflix: 2024Patrick Mahomes, Kirk Cousins, dan Marcus Mariota menjadi fokus musim pertama Quarterback, yang berpuncak dengan kemenangan Super Bowl kedua yang luar biasa dari Mahomes bersama Kansas City Chiefs. Pada saat penulisan, musim NFL baru belum dimulai, dan publik sudah tidak sabar untuk melihat drama apa yang terjadi selama musim reguler dan play-off.Six Nations: Full Contact Episode: Segera diumumkan&nbsp; Olahraga: Rugbi | Durasi: Belum diketahui Waktu Rilis Netflix: 24 Januari 2024Six Nations adalah kompetisi tahunan yang dinanti-nantikan oleh para penggemar Rugby di seluruh dunia saat enam tim paling elit di Eropa saling berhadapan. Kami belum mengetahui apakah serial dokumenter tersebut akan berfokus pada negara tertentu, atau apakah akan diproduksi dengan cara yang mirip dengan Drive to Survive, Break Point, dan Full Swing.La Liga&nbsp;(belum diberi judul - Season 1) Episode: Segera diumumkan&nbsp; Olahraga: Sepak bola | Durasi: Belum diketahui Waktu Rilis Netflix: Akhir 2024Musim pertama film dokumenter La Liga mendatang telah mulai syuting berkat dimulainya musim 2023-2024. Seperti halnya liga sepak bola lainnya, drama ini tidak akan berakhir hingga peluit akhir dibunyikan, yaitu pada Mei 2024. Artinya, para penggemar yang menantikan film dokumenter mendatang akan menunggu hingga akhir tahun 2024.Sprinting&nbsp;(belum diberi judul - Season 1) Episode: Segera diumumkan&nbsp; Olahraga: Atletik/Track and Field | Durasi: Belum diketahui Waktu Rilis Netflix: 2024Box to Box Films telah banyak meliput Formula 1, tenis, golf, dan balap sepeda. Beralih ke dunia atletik, Box to Box akan mendalami dunia lari cepat kompetitif, yang selalu menjadi salah satu acara yang paling dinantikan di setiap kejuaraan besar, dan Olimpiade.“Mengikuti para atlet dari seluruh dunia, serial ini menggali jauh ke dalam jiwa para pesaing elite yang berlatih untuk menjadi orang tercepat di planet ini,” demikian pernyataan resmi Box to Box seperti dikutip whats-on-netflix.com.“Kami melihat secara eksklusif di balik layar mengenai pertaruhan besar dan ketangguhan mental para sprinter yang mengabdikan seluruh hidup mereka untuk mencapai garis finis dalam waktu singkat, di mana masa depan profesional mereka ditentukan hanya dalam sepersekian detik.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/XC5U5EPjs54?si=bZ1hBdzUFmYI5Yyp" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut preview film-film dokumenter olahraga yang akan muncul di Netflix tahun depan dan berikutnya.

Film-film Dokumenter Olahraga Pilihan di Netflix pada 2024 

SKOR.id – Apakah Anda tipe orang yang tidak pernah puas saat membuat video? Jika Anda ingin melihat-lihat bagian dalam pabrik dengan baik, Anda makin menyukainya.Sebab, itu adalah bagian penting dalam sejarah sepeda motor. Pada tahun 1962, Honda mempunyai wawasan atau pandangan ke depan untuk membuat sebuah film dokumenter yang menarik.Ini kemungkinan dibuat berdasarkan stok film yang sebenarnya. Membawa semua orang yang menontonnya ke dalam beberapa pabrik sepeda motornya.&nbsp;Pada saat itu, mereka telah mengoperasikan beberapa pabrik untuk memproduksi Cub 50, Benly asli, Dream 250, dan banyak lagi.Untuk lebih jelasnya, narasinya dalam bahasa Jepang. Namun, karena ini tahun 2023, Anda dapat dengan mudah mengaktifkan teks.&nbsp;Anda memilih terjemahan dalam bahasa Inggris atau bahasa lain yang Anda suka saat menonton.&nbsp;Video ini diterjemahkan secara otomatis, jadi tidak akan sempurna, tapi setidaknya Anda bisa mendapatkan gambaran umum.Ini adalah kapsul waktu yang indah, tidak hanya menampilkan beberapa proses pembuatan dan perakitan sepeda motor di pabrik, tetapi juga kehidupan umum di Honda.Pada satu titik, kita mendapatkan kunjungan visual ke hari-hari awal dari apa yang sekarang dikenal sebagai Honda Mobilityland.Termasuk sekilas tentang hari-hari awal Honda Monkey yang beraksi di taman hiburan.&nbsp;Dalam adegan lain, kita melihat Soichiro muda dan rekan-rekan insinyur serta pekerjanya di ruang makan siang, sedang istirahat di hari yang sibuk.Ada juga wawasan tentang pengujian sepeda motor, mulai dari karyawan yang bersepeda untuk kegiatan rekreasi akhir pekan.Contoh seperti berburu dan memancing, hingga menguji beberapa mesin baru di fasilitas motorcross dan pendakian bukit di halaman Honda.&nbsp;Kita bahkan bisa melihat pengujian dyno dan pengujian aerodinamis tahun 1960-an (lengkap dengan potongan tali berwarna).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/nXhnUv2AeRY?si=Xfj6TOCM4DUn51as" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>Sulit untuk memilih hal favorit dalam video ini, karena ada begitu banyak pilihan.&nbsp;Pengeditan dan pilihan kreatif yang dibuat benar-benar fantastis, dan sangat sesuai dengan zamannya.&nbsp;Skornya luar biasa, efek suaranya sangat menyenangkan, dan bahkan terkadang mengintegrasikan beberapa suara mesin pabrik untuk membantu menceritakan kisahnya.Saya menantang Anda untuk tidak tersenyum pada marching band yang bangga di akhir saat pengangkut membawa banyak Cubs untuk dimasukkan ke dalam peti dan dikirim ke seluruh dunia. Pilihan fontnya juga sangat bagus.Ini adalah film berdurasi setengah jam yang layak untuk Anda habiskan.&nbsp;Jika Anda tidak dapat menghentikan apa yang sedang Anda lakukan sekarang, tambahkan ke antrean Tonton Nanti, dan cobalah saat Anda bisa.&nbsp;Anda tidak akan menyesalinya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/afICr7ylvVU?si=vWL91TRle3fubp_E" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mungkin tidak ada kapsul waktu yang lebih sempurna dari film ini, Dari pengeditan, musik, hingga pilihan font.

Latest Articles - Dokumenter