- Agenda BWF World Tour bakal menyambangi Negeri Jiran selama dua pekan ke depan untuk Malaysia Open dan Malaysia Masters.
- Malaysia adalah salah satu kekuatan tradisional dalam kompetisi bulu tangkis dunia dan punya beberapa pemain jagoan yang tersebar di berbagai era.
- Berikut ini kisah singkat jagoan bulu tangkis milik Malaysia yang dihimpun redaksi Skor.id dari berbagai sumber.
SKOR.id - Dalam dua pekan ke depan, sorotan para penggemar bulu tangkis di seluruh dunia bakal tertuju ke Malaysia.
Sebab para pemain bulu tangkis elite dunia bakal beraksi di ajang Malaysia Open dan Malaysia Masters 2022 yang digelar secara beruntun di Axiata Arena, Kuala Lumpur.
Malaysia sendiri punya sejarah panjang di dunia bulu tangkis. Negeri Jiran bahkan nyaris tak pernah absen melahirkan beberapa pemain hebat dari dekade 1940-an hingga 2010-an.
Mereka pun turut meramaikan sejarah bulu tangkis dunia, baik lewat prestasi maupun sumbangan teknik mereka.
Berikut beberapa nama pemain bulu tangkis Malaysia terbaik sepanjang masa yang dihimpun redaksi Skor.id dari berbagai sumber.
Wong Peng Soon dan Ong Poh Lim
Wong Peng Soon dan Ong Poh Lim adalah dua pemain Negeri Jiran yang mewarnai persaingan bulu tangkis dunia pada periode 1930-an hingga 1960-an.
Bisa dibilang, mereka adalah pemain-pemain pertama yang membawa nama Malaysia (saat itu masih bernama Melayu) berjaya di level dunia.
Meski juga turun di nomor ganda, Wong Peng Soon dan Ong Poh Lim justru lebih dikenal karena rivalitas mereka di nomor tunggal putra.
Wong yang dijuluki "The Great Wong" tercatat sebagai orang Asia pertama yang menjuarai turnamen All England.
Sementara Ong dikenang berkat teknik serve yang kini dikenal dengan nama crocodile serve. Teknik ini masih dipakai hingga sekarang.
Atas jasa-jasa mereka, BWF pun menganugerahi gelar legenda untuk Ong Poh Lim pada 1998 disusul Wong Peng Soon setahun setelahnya.
Ng Boon Bee
Setelah era Wong Peng Soon dan Ong Poh Lim berakhir, Malaysia memiliki sosok pemain berbakat dalam diri Ng Boon Bee.
Ng Boon Bee dikenal sebagai salah satu pemain ganda paling berbakat sepanjang sejarah yang banyak menorehkan prestasi baik di nomor ganda putra maupun campuran.
Dua partner Ng Boon Bee yang paling diingat saat bermain ganda putra adalah Tan Yee Khan dan Punch Gunalan. Sedangkan di nomor ganda campuran, ia berduet dengan Sylvia Ng.
Puncak prestasi Ng Boon Bee terjadi pada Asian Games 1970, saat dirinya merebut dua medali emas sekaligus di nomor ganda putra dan ganda campuran.
Eddy Choong
Lihat postingan ini di Instagram
Pria bernama asli Choong Ewe Beng ini adalah pemain dengan keahlian komplet yang bisa bermain di nomor tunggal putra, ganda putra, maupun ganda campuran.
Bersama sang kakak, David Choong, ia sukses merajai turnamen bulu tangkis dunia di dekade 1950-an.
Salah satu sumbangan terbesar Eddy adalah teknik jump smash yang dikenal dengan sebutan Airborne Kill.
Pada periode 1998-2007, sosoknya diabadikan sebagai nama penghargaan yang diberikan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Sejak 2008 hingga sekarang, penghargaan Eddy Choong diberikan BWF untuk pemain muda paling menjanjikan setiap tahunnya.
Rashid Sidek
Lihat postingan ini di Instagram
Rashid Sidek lahir pada 6 Juli 1968 dengan nama Abdul Rashid bin Mohd. Sidek. Ia aktif bermain pada periode 1986-2000.
Rashid Sidek merupakan bungsu dari lima bersaudara Sidek yang semuanya merupakan pemain bulu tangkis andal Malaysia.
Puncak prestasi si bungsu terjadi pada 1997, saat dirinya berhasil menduduki peringkat satu tunggal putra dunia.
Setelah pensiun pada 2000, Sidek melanjutkan karier sebagai pelatih. Daren Liew dan Chong Wei Feng merupakan dua anak didiknya yang paling dikenal.
Lee Chong Wei
Tidak lengkap rasanya membahas legenda bulu tangkis Malaysia tanpa menyebut nama Lee Chong Wei.
Sebab, pemain berperawakan kurus ini merupakan salah satu tunggal putra terbaik Malaysia atau bahkan dunia.
Lee Chong Wei bersinar pada periode 2002-2018 sebelum akhirnya pensiun pada 2019 karena kanker hidung.
Sepanjang kariernya, Lee tercatat memenangi 46 gelar Super Series/Super Series Premier. Hingga saat ini, tidak ada yang bisa melampaui torehan tersebut.
Sepuluh dari titel tersebut diraih Lee Chong Wei pada 2010 yang menjadi tahun keemasannya di bulu tangkis.
Peraih tiga medali perak olimpiade itu juga tercatat sebagai pemain dengan persentase kemenangan terbesar sepanjang sejarah, yakni 84,08 persen (713 menang dari 848 laga).
Chan Peng Soon/Goh Liu Ying
Chan Peng Soon/Goh Liu Ying adalah pasangan ganda campuran terbaik Malaysia pada dekade 2010-an.
Meski tak pernah menjadi peringkat nomor satu dunia ataupun bergelimang gelar bergengsi, performa apik yang membuat mereka konsisten berada di top 10 dunia patut diapresiasi.
Prestasi terbaik Chan/Goh adalah medali perak Olimpiade Rio 2016. Mereka kalah di partai final oleh wakil Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Meski "hanya" dapat perak, pencapaian Chan/Goh sudah luar biasa karena diraih dari nomor ganda campuran yang selama ini sedikit dipandang sebelah mata di Malaysia.
Saat ini, Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying masih aktif bermain. Namun, mereka sudah tak berpartner sejak awal 2022 yang mengakhiri 13 tahun kebersamaan sebagai rekan bermain.
Chan Peng Soon kini kembali merapat sebagai mentor di Pelatnas Malaysia sedangkan Goh Liu Ying masih menjalani karier sebagai pemain independen. Masing-masing bermain dengan partner baru.
Berita bulu tangkis lainnya:
Hasil Malaysia Open 2022: Indonesia Loloskan 2 Wakil Tambahan ke Babak Kedua
Malaysia Open 2022: Gregoria Mariska Tak Menyangka Bisa Menang 2 Gim atas Akane Yamaguchi
Malaysia Open 2022: Rionny Mainaky Pastikan Indonesia Siap Tempur meski Tanpa Kekuatan Penuh