- Fakta menarik menyertai drama Novak Djokovic, awal tahun ini.
- Djokovic, yang terang-terangan menyatakan anti-vaksinasi, ternyata memilki saham di perusahaan bioteknologi, QuantBioRes.
- Perusahaan tersebut tengah mengembangkan terapi Covid-19 berbasis peptide.
SKOR.id - Tahun 2022 dibuka dengan drama deportasi petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, oleh Pemerintah Australia.
Nole, dideportasi dari Australia karena visanya dicabut. Dokumen pengecualian medis yang dibawanya dianggap tak memenuhi syarat.
Pemerintah Australia mengharuskan pendatang sudah menerima vaksin atau dengan pengecualian medis yang diakui otoritas setempat.
Namun, ada fakta menarik di balik kemelut visa yang membuat peraih 20 gelar grand slam tersebut absen dari Australian Open 2022.
Menurut laporan Independent, Djokovic memiliki saham mayoritas di perusahaan bioteknologi asal Denmark yang tengah mengembangkan penelitian terapi Covid-19.
Perusahaan yang dimaksud adalah QuantBioRes dan tengah mengembangkan peptide, yang mencegah coronavirus untuk menginfeksi sel tubuh manusia.
QuantBioRes bahkan siap melakukan tes medis di Inggris pada musim panas tahun ini guna menguji keampuhan obat jenis baru tersebut.
Bos QuantBioRes, Ivan Loncarevic, menyebut bahwa Djokovic membeli saham sebesar 80 persen pada Juni 2020, namun tak menyebutkan secara pasti berapa harganya.
Loncarevic juga mengungkap bahwa dari jumlah 80 persen tersebut, Djokovic memiliki 40,8 persen saham, sedangkan istrinya, Jelena, 39,2 persen.
Disebutkan, lusinan peneliti kini tengah bekerja untuk QuantBioRes yang tersebar di laboratorium-laboratorium di Denmark, Australia, dan Slovenia.
Sejauh ini, belum ada tanggapan Djokovic. Namun, Loncarevic berkali-kali menekankan, yang tengah dikembangkan adalah obat terapi, bukan vaksin.
Tak hanya gagal mempertahankan gelar di Australian Open, Djokovic juga terancam absen di turnamen grand slam kedua, French Open 2022.
Turnamen yang digelar di lapangan tanah liat tersebut rencananya digelar pada bulan Mei mendatang.
Pekan ini, pemerintah Prancis meneken aturan yang mewajibkan vaksinasi untuk mengikuti semua kegiatan yang digelar di Prancis, termasuk turnamen olahraga.
Jika keputusan tersebut tak diubah, besar kemungkinan Djokovic juga terpaksa melewatkan French Open tahun ini.
Berita Novak Djokovic lainnya:
Victoria Azarenka: Drama Novak Djokovic Seharusnya Bisa Dicegah
Tak Hanya Dideportasi, Novak Djokovic Juga Terancam Kehilangan Sponsor
Dejan Gluscevic Prihatin Tak Banyak yang Membela Novak Djokovic di Australia Open 2022