- Selama berkarier di bulu tangkis, Tontowi Ahmad menorehkan beberapa prestasi ikonik.
- Salah satu yang paling dikenang adalah meraih hat-trick All England (2012, 2013, 2014).
- Indonesia Open 2017 jadi gelar pertama Owi bersama Liliyana Natsir di Tanah Air.
SKOR.id – Indonesia patut berbangga memiliki pebulu tangkis seperti Tontowi Ahmad. Sudah banyak prestasi yang diraihnya, termasuk Olimpiade.
Puncak karier Tontowi Ahmad adalah saat berpasangan dengan Liliyana Natsir atau yang biasa disapa Butet.
Tak butuh waktu lama sejak diduetkan dengan Liliyana Natsir, 2011, Owi langsung melejit.
Berita Tontowi Ahmad Lainnya: Breaking News: Tontowi Ahmad Resmi Pensiun dari Bulu Tangkis
Berikut prestasi ikonik yang berhasil diciptakan Tontowi Ahmad selama karier:
- All England (2012, 2013, 2014)
Sebelum pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mencuat, ganda campuran Indonesia sudah lama puasa gelar dalam All England.
Bayangkan, kali terakhir Indonesia berjaya di sektor ini lewat Christian Hadinata/Imelda Wiguna pada All England 1979.
Hebatnya, Owi, sapaan Tontowi, tak hanya mampu mengakhiri paceklik gelar ganda campuran Merah Putih di All England 2012.
Owi/Butet menancapkan dominasi di Birmingham Arena, venue All England, dengan menjuarai tiga edisi beruntun pada 2013 dan 2014.
- Juara Dunia 2013 dan 2017
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga berhasil menebar ancaman kepada dua ganda campuran Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei serta Xu Chen/Ma Jin.
Baru dua tahun berpasangan, Owi/Butet keluar sebagai kampiun dalam Kejuaraan Dunia BWF 2013 di Guangzhou, Cina.
Kemenangan itu menjadi spesial untuk Owi/Butet karena diraih di kandang para musuh bebuyutannya tersebut.
Pada semifinal dan final Kejuaraan Dunia 2013, Owi/Butet menundukkan Zhang Nan/Zhao Yunlei, 15-21, 21-18, 21-13, serta Xu Chen/Ma Jin, 21-13, 10-21, 22-20.
Gelar serupa kembali diraih pasangan ini pada Kejuaraan Dunia 2017 yang kala itu berlangsung di Glasgow, Skotlandia.
- Olimpiade Rio de Janeiro 2016
Pada Olimpiade Rio de Janeiro, 2016, Indonesia terancam pulang ke Tanah Air tanpa meraih emas seperti edisi sebelumnya di London.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menjadi andalan Indonesia, ketika itu, malah gugur di penyisihan.
Dari segi undian, Owi/Butet juga tak diuntungkan karena satu section dengan Praveen Jordan/Debby Susanto.
Setelah mengalahkan juniornya itu perempat final, Owi/Butet memulangkan Zhang Nan/Zhao Yunlei, yang dianggap lawan tersulit, 21-16, 21-15.
Pada babak final, Owi/Butet mengandaskan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dari Malaysia dengan 21-14, 21-12, sekaligus jadi kado HUT RI.
Berita Tontowi Ahmad Lainnya: Bukan Olimpiade, Indonesia Open Jadi Penantian Terpanjang Tontowi Ahmad
- Indonesia Open 2017 dan 2018
Indonesia Open 2017 menjadi istimewa bagi Tontowi Ahmad karena ini menjadi titel pertama yang didapatnya di Tanah Air.
Keberhasilannya bersama Butet dalam menjuarai gelar bergengsi lain, seolah tak berlaku di Istora Senayan, venue Indonesia Open.
Kala itu, Indonesia Open 2017 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) karena sedang direnovasi untuk Asian Games 2018.
Namun, Owi/Butet berhasil mematahkan kutukan Istora Senayan dengan memenangi Indonesia Open 2018 yang kembali ke venue bersejarah itu.