- Pemain Indonesia diakui masih menjadi momok bagi wakil Malaysia untuk meraih prestasi tertinggi pada All England 2020.
- Pada All England 2020, BAM mengandalkan sosok Lee Zii Jia (tunggal putra) dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (ganda putra) untuk berprestasi.
- Akan tetapi, mereka harus bertemu pemain unggulan asal Indonesia, Jonatan Christie dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
SKOR.id - Pemain Indonesia disebut masih menjadi momok bagi Malaysia, termasuk kala tampil pada turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 1000 All England 2020.
Hal itu diakui langsung oleh ketua bidang pelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Kenny Goh, jelang All England 2020 bergulir 11-15 Maret di Birmingham Arena, Inggris.
Dalam gelaran All England 2020, Malaysia bakal menurunkan 10 amunisi yang tersebar pada lima nomor pertandingan.
Lee Zii Jia (tunggal putra) dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (ganda putra) selaku penghuni pelatnas tentu diharapkan BAM dapat meraih prestasi maksimal dalam turnamen itu.
Akan tetapi, langkah andalan Malaysia untuk merengkuh gelar juara All England 2020 diprediksi berlangsung sulit karena harus bertemu wakil Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung All England 2020
Pada babak pertama All England 2020, Lee Zii Jia bakal berhadapan langsung dengan Jonatan Christie yang tampil sebagai unggulan ketujuh.
Lee Zii Jia tercatat sudah empat kali berhadapan dengan Jonatan Christie dan semua pertemuan itu berakhir dengan kekalahan.
Sementara itu, Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang menjadi ganda putra unggulan kedelapan All England 2020 baru bisa berhadapan dengan wakil Indonesia pada babak perempat final.
Namun pasangan Indonesia yang dihadapi bukan main-main, yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang merupakan ganda putra nomor satu dunia.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik sudah enam kali bersua dengan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan belum pernah sekalipun memenangi duel.
Akan tetapi, pertemuan ketujuh baru akan terjadi jika kedua pasangan berhasil mengalahkan lawan masing-masing untuk menembus fase delapan besar.
Catatan buruk dua wakil andalan Malaysia kala bersua dengan pemain Indonesia inilah yang diharapkan oleh Kenny Goh dapat berakhir pada All England 2020.
"All England adalah ajang yang tepat untuk pemain tunggal dan ganda putra terbaik kami untuk membuktikan diri," Kenny Goh menuturkan.
"Lee belum pernah mengalahkan Jonatan, semoga keadaan bisa berbalik. Kami juga ingin Aaron/Soh bertemu Marcus/Kevin dan mengalahkannya untuk kali pertama," ujarnya.
Baca Juga: All England 2020: 54 Hari Menepi, Nozomi Okuhara Siap Kembali
Menurut Kenny Goh, mengalahkan pemain dengan peringkat yang lebih tinggi, termasuk dari Indonesia, menjadi satu-satunya cara agar pemain Malaysia bisa mengatrol posisi.
Selain itu, Kenny mempercayai jika kemenangan dari pemain yang belum pernah dikalahkan sebelumnya bakal meningkatkan moral pemain Malaysia.