- Ketua WTA, Steve Simon, meminta federasi internasional tak melarang atlet Rusia dan Belarus tampil karena urusan politik.
- WTA akan mematuhi regulasi yang diterapkan setiap negara penyelenggara.
- Steve Simon berharap sanksi kepada Rusia tak mengorbankan hak atlet, termasuk dari tenis.
SKOR.id - Steve Simon selaku ketua Asosiasi Tenis Putri (WTA) berharap federasi olahraga internasional lebih bijak dalam menentukan sanksi terhadap Rusia.
Hal ini terkait dengan banyaknya federasi olahraga internasional yang melarang atlet Rusia dan Belarus tampil dalam berbagai event terkait invasi ke Ukraina.
Sebagai catatan, apa yang dilakukan federasi olahraga merupakan imbas dari rekomendasi Komite Olimpiade Internasional (IOC), beberapa waktu lalu.
Organisasi yang dipimpin oleh Thomas Bach itu menyerukan agar atlet kedua negara tersebut mendapatkan sanksi atas kebijakan politis Rusia dan Belarus.
Sanksi tersebut berupa pencabutan atribut negara seperti bendera dan lagu kebangsaan. Dengan kata lain, mereka tampil sebagai atlet-alet netral.
Tak hanya federasi olahraga internasional, beberapa negara tuan rumah bahkan menutup pintu bagi atlet-atlet yang berasal dari Rusia maupun Belarus.
Steve Simon mengaku prihatin dengan nasib para atlet Rusia dan Belarus karena mereka hanya korban dari kebijakan tak terpuji masing-masing negara.
"Saya merasa individu, (dalam hal ini) atlet, tak seharusnya jadi pihak yang dihukum atas keputusan yang diambil kepala negara mereka yang tidak baik," ujarnya.
"Jika warga Rusia yang menanggung konsekuensi dari keputusan yang diambil pemerintah mereka, maka kami tidak akan mendukungnya."
"Kami sangat berharap agar mereka bisa menahan diri dari itu karena saya pikir ada banyak masalah lain yang menyertainya," imbuh Steve Simon.
Meski demikian, dirinya mengatakan, WTA tetap akan mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh setiap negara penyelenggara turnamen tenis.
"Regulasi tersebut akan memaksa kami untuk mengubah posisi karena kami harus mengikuti peraturan yang ditetapkan pemerintah setempat," jelasnya.
Simon kembali menegaskan, federasi internasional sudah seharusnya tak menjadikan atlet makin terpojok atas keputusan negara mereka.
"Saya berharap agar kita terus memberikan sanksi (kepada Rusia dan Belarus). Kita terus melakukan sesuatu untuk menciptakan perdamaian," katanya.
"Akan tetapi, sekali lagi, mereka (atlet) adalah korban tidak berdosa yang terisolasi karena hasil dari keputusan tersebut. Saya rasa itu tidak adil," imbuhnya.
Berita Tenis Lainnya:
Daniil Medvedev akan Kehilangan Titel No.1 Dunia usai Tersingkir Dini di Indian Wells
Andy Murray Sebut Kejadian yang Dialami Naomi Osaka Kerap Terjadi di Dunia Olahraga