SKOR.id - Satu bulan yang lalu pada Kamis, 8 Agustus 2024 sore WIB, Veddriq Leonardo berhasil menorehkan namanya dalam sejarah olahraga Indonesia dan dunia dengan meraih emas Olimpiade Paris 2024 dari panjat tebing nomor speed putra.
Ya, Veddriq Leonardo menjadi orang pertama di dunia yang meraih emas nomor speed putra karena nomor ini perdana digelar dalam Olimpiade.
Emas ini sekaligus menjadi emas pertama Indonesia dalam Olimpiade 2024 yang juga merupakan emas perdana dari cabang non-bulu tangkis.
Gelar juara Olimpiade Veddriq ini jelas menjadi catatan yang sangat baik bagi Indonesia karena menambah pundi-pundi emas Merah-Putih di ajang multievent tersebut.
Bagi Veddriq yang merupakan pria kelahiran Pontianak, 11 Maret 1997, pencapaian ini jelas hal yang membanggakan.
Pasalnya, pria berusia 27 tahun ini telah mencetak rekor dunia, menjadi juara World Cup, juara World Games, meraih emas Asian Games 2018, dan juga juara Asia. Sehingga emas Olimpiade merupakan salah satu pencapaian luar biasa dari laki-laki berpembawaan ramah ini.
Dalam sesi wawancara yang dilakukan Skor.id bersama Veddriq melalui telepon pada Senin (9/9/2024), Veddriq sedang bersiap-siap untuk menuju venue pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Veddriq pun membagikan beberapa kegiatannya dan apa saja harapan untuk kariernya dalam beberapa tahun ke depan dalam wawancara tersebut. Berikut wawancara Veddriq dengan Skor.id.
Sebulan yang lalu, Anda meraih emas di Olimpiade 2024. Apa yang paling berubah?
Saya punya lebih banyak agenda di luar latihan setelah kembali dari Olimpiade. Untuk beberapa minggu pertama, ada latihan yang ditunda. Sekarang, saya sudah kembali berlatih untuk persiapan ke beberapa kompetisi.
Anda akan turun di PON membela Kalimantan Barat (Kalbar) dalam nomor apa saja?
Saya akan membela Kalbar di nomor perseorangan dan beregu. Beregu bersama Ryan Ramadani dan Dony Kurniawan.
Bagaimana emas Anda di Olimpiade memengaruhi ketenaran panjat tebing di Kalbar?
Masih belum begitu ramai di Kalbar tapi akhir-akhir ini animonya bertambah setelah Olimpiade sehingga animo ke panjat tebing makin menggeliat.
Apakah sudah sempat pulang ke Kalbar setelah Olimpiade?
Sudah pulang dan hanya satu hari untuk arak-arakan kala itu. Setelah itu, langsung kembali ke tempat training camp.
Bagaimana dengan pola latihan saat ini? Fokus kepada apa?
Latihan lebih ke arah persiapan kompetisi. Kompetisi paling dekat ya PON. Bisa dibilang latihannya fokus ke conditioning.
Apa kompetisi berikutnya yang akan diikuti?
World cup series di Korea Selatan (2024 IFSC Climbing World Cup di Seoul, Korea Selatan, 2-6 Oktober). Setelah itu, ada beberapa turnamen terbuka tapi belum tahu akan mengikutinya.
Bagaimana jadwal latihan Anda dalam sepekan?
Latihan seminggu lima hari. Minggu untuk rehat dan massage. Rabu kami punya kelas psikologi.
Seperti apa kelas psikologi?
Kelas psikologi, konsultasi, ini seperti hiburan dan sama penting (dengan latihan panjat) karena faktor mental juga penting untuk atlet. Mentalitas (yang baik) sangat penting tak hanya di pertandingan, melainkan juga saat latihan.
Bagaimana peran kelas psikologi?
Kelas psikologi (menjadi) salah satu latihan untuk mengatasi kelemahan yang ada di dalam pikiran.
Setelah rekor dunia dan emas Olimpiade. Apa target berikutnya?
Tetap ingin berprestasi dan berkompetisi di level internasional. Saya ingin ke Olimpiade Los Angeles (2028), Asian Games, dan saya ingin membuat catatan waktu yang lebih cepat.
Dalam lorong dan persiapan menuju arena panjat tebing, apa yang biasanya Anda katakan pada diri sendiri?
Berdoa dan kemudian menenangkan diri karena terkadang bisa terdistraksi oleh lawan dan penonton.
Lawan-lawan yang Anda hadapi di Olimpiade sudah sering dihadapi dalam kompetisi internasional sebelumnya.
Jadi saya sudah mengetahui kapasitasnya dan seperti apa mereka dan jalannya pertandingan seperti apa. Jadi, fokusnya bisa lebih naik.
Apa kegiatan di waktu lowong?
Tidur atau nonton apabila tak ada kegiatan.
Apa film favorit?
Kartun atau anime. Saya paling suka One Piece dan karakter favorit saya (Monkey D.) Garp. Saya juga suka Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Dari Kimetsu, saya belajar filosofi pertarungan bahwa setiap kemenangan itu tak pernah dimenangkan dengan mudah. Saya juga suka film Marvel. Spider-Man 1, 2, 3, saya suka semua. Saya belum menonton Deadpool & Wolverine.
Apa tantangan terbesar menjadi atlet panjat tebing?
Melawan diri sendiri.
Apa pesan Anda untuk anak-anak yang mau menjadi atlet panjat tebing?
Jangan ragu. Kalau punya keinginan (atau) mimpi, kerjakan saja, (do the) action, lakukan, konsistensi, dedikasi, dan disiplin.