- Laurel Hubbard resmi menjadi transgender putri pertama yang akan berlaga di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
- Atlet angkat besi yang turun di nomor over 87kg ini berterima kasih atas berbagai dukungan kepadanya.
- Tim Selandia Baru mengatakan bahwa pihaknya menjunjung tinggi kesetaraan dalam pemilihan atlet termasuk Laurel Hubbard.
SKOR.id - Laurel Hubbard dipastikan menjadi atlet transgender pertama yang akan bertanding di ajang Olimpiade pada Tokyo 2020 musim panas mendatang.
Atlet yang akan turun di angkat besi nomor over 87kg putri tersebut dinyatakan memenuhi syarat untuk membela Selandia Baru di Tokyo 2020.
Pihak terkait telah memastikan bahwa kadar hormon testosteron milik atlet yang terlahir sebagai pria tersebut memenuhi syarat untuk turun di nomor putri.
Lauren Hubbard pun mengaku terharu karena mendapatkan kesempatan untuk terus mengembangkan karier atlenya hingga tingkat Olimpiade.
"Saya bersyukur dan terharu dengan kebaikan dan dukungan yang telah diberikan kepada saya dari banyak warga Selandia Baru," kata atlet yang terlahir dengan nama Gavin Hubbard tersebut dilansir dari Japan Today.
"Ketika lengan saya cedera saat Commonwealth Games tiga tahun lalau, saya mendapat wejangan untuk mengakhiri karier atlet saya. Namun, dukungan serta kekuatan dan cinta dari warga Selandia baru telah memberikan harapan."
"Dalam 18 bulan terakhir terlihat bagaimana kekuatan kekeluargaan dalam komunitas saling berkait atas tujuan bersama. Dukungan yang datang dari Anda semua berikan akan selalu saya kenakan dengan bangga."
Meskipun telah sah secara peraturan, pemilihan atlet transgender tetap menjadi polemik di ajang olahraga umum. Terutama untuk ajang sekelas Olimpiade.
Kritik hingga kemarahan terus datang kepada tim Selandia Baru, termasuk sang atlet sendiri, atas keputusan pemilihan Laurel Hubbard untuk turun di nomor putri.
View this post on Instagram
Di tengah badai kritikan tersebut, kepala Komite Olimpiade Selandia Baru, Kereyn Smith, kemudian memberikan pembelaan atas keputusan kontroversial yang mereka ambil.
"Kami sangat memahami bahwa identitas gender dalam olahraga sangatlah sensitif. Ini adalah masalah kompleks yang membutuhkan keseimbangan antara Hak Azasi Manusia dengan keadilan dalam pertandingan," kata Kereyn Smith menjelaskan.
"Sebagai bagian dari tim Selandia Baru, kami memiliki budaya yang kuat tentang ramah tamah dan inklusi serta saling menghargai satu sama lain."
"Kami berkomitmen untuk mendukung seluruh atlet Selandia Baru yang dinyatakan sah (tampil di Olimpiade). Serta memastikan kondisi mental dan fisik mereka selama persiapan dan kompetisi Olimpiade."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Matangkan Persiapan Liga 1 2021-2022, Persiraja akan Menetap Jakarta#Persiraja #PersirajaBandaAceh #Liga1 #Jakartahttps://t.co/j52NbsG7eN— SKOR.id (@skorindonesia) June 21, 2021
Berita Olimpiade Tokyo Lainnya:
Laurel Hubbard Bersiap Jadi Atlet Transgender Pertama di Olimpiade
Serba-serbi Olimpiade Tokyo, Pride House untuk Komunitas LGBTQ