SKOR.id – Rookie Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta menyelesaikan Tes MotoGP Qatar dengan perasaan senang. Tetapi ia mengakui masih memiliki 90 persen tersisa untuk beradaptasi di kelas premier.
Acosta terus melanjutkan progresnya sebagai pembalap. Satu-satunya rookie di kategori MotoGP musim 2024 yang sangat dinantikan aksinya ini menjadi sorotan berkat performa solidnya selama Tes di Sepang.
Karena itu, banyak perhatian tertuju padanya selama tes pramusim terakhir di Qatar, sebelum kejuaraan resmi bergulir bulan depan. Acosta sejauh ini mampu menjawab ekspektasi dan mencapai tujuan.
Juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 finis ke-15 dalam di Sirkuit Lusail, Qatar, dengan waktu 1 menit 52,046 detik. Ini sangat cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya, walau gapnya dengan rider tercepat, Francesco Bagnaia, satu detik.
Pedro Acosta menutup Tes MotoGP Qatar di antara dua jagoan pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo (P14) dan Alex Rins (P16), serta unggul sekitar 0,7 detik atas rekan setimnya, Augusto Fernandez (P21).
Inilah yang membuat berjuluk El Tiburon de Mazzaron (Hiu dari Mazzaron) puas dengan penampilannya selama dua hari sesi di Qatar, di mana ia menguji berbagai hal, termasuk simulasi balapan panjang.
“Saya senang. Kami melakukan simulasi balapan pertama, dan hal itu berjalan baik. Memang benar, dua atau tiga lap saya melakukan kesalahan sebab saya memblok di Tikungan 1 dan 16. Dan saya melebar. Saya crash di lap keempat karenanya,” kata Acosta.
“Tetapi kecepatan secara umum dalam 22 lap ini hebat. Kami juga sedang mengerjakan map konsumsi bahan bakar. Kami kehilangan sedikit waktu karena kami harus melakuakan time attack cukup telat.”
“Namun kami pun bisa meningkat setengah detik. Memang benar mungkin kami dapat meningkatkannya sedikit lagi. Tetapi kami ada di sana. Pada saat ini kami tidak terlalu jauh (tertinggal),” ia menuturkan.
Acosta adalah seorang nonkonformis. Ia ingin berada di posisi lebih tinggi dalam leaderboard. Faktanya, sang rookie melihat dirinya masih jauh dari adaptasi sepenuhnya di MotoGP, yang sangat bisa dipahami.
“Jika bisa memilih, saya lebih suka berada di posisi yang lebih tinggi. Tetapi bagaimanapun, saya senang. Kecepatan kami meningkat pesat. Kami telah berkembang besar di dalam boks, waktu putaran,” ujarnya.
“Kami bisa saja menjadi lebih baik, atau lebih buruk. Kami telah melakukan total delapan hari pengujian, namun itu tidak cukup untuk pengalaman kompetitif. Benar saya sudah belajar banyak hal, tetapi masih ada lebih dari 90 persen lagi.”
“Jalannya masih sangat panjang. Soal berkendara, cara berkomunikasi di dalam boks…(Sejauh ini) kami harus merasa senang, tetapi belum cukup bahagia,” pemuda berusia 19 tahun itu menambahkan.
Pedro Acosta melahap total 72 lap pada hari terakhir pengujian di Lusail, Selasa (20/2/2024). Itu benar-benar menguras energinya. Kendati sangat lelah, ia mengakui kondisi fisiknya siap untuk MotoGP.
Mengenai posisi realistis yang mungkin dicapainya pada balapan pembuka musim MotoGP 2024, Grand Prix Qatar, 10 Maret mendatang, Acosta mengaku tak ingin terlalu pusing memikirkan hal tersebut.
“Jujur saja, saya tidak tahu. Pada akhirnya, semua tergantung pada (hasil) FP2 Jumat sore dan kualifikasi. Kami harus membuat langkah besar karena kondisinya akan sangat berbeda (dengan tes),” pungkasnya.