SKOR.id – Kendati akan berbagai data dengan para pembalap KTM, rookie Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta menegaskan ingin membuat jalannya sendiri sebagai pendatang baru di MotoGP.
Ini disampaikan pemuda yang dalam waktu kurang dari tiga tahun mempu menjadi juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 tersebut dalam presentasi GasGas Tech3, tim satelit KTM, Senin (29/1/2024).
Musim 2024 Acosta bakal bersaing di kelas premier MotoGP, di mana talenta-talenta hebat menunggu. Dengan pencapaian dan juga performanya, ekspektasi terhadap sang rookie begitu tinggi.
Sejak kemunculannya di Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix pada 2021, Pedro Acosta langsung jadi sorotan berkat skill dan kecepatannya. Di GasGas Tech3, ia akan berduet dengan Augusto Fernandez.
Ketika ditanya apa sisi positif dan negatif baginya bahwa data semua pembalap KTM, termasuk dua rider tim pabrikan, Brad Binder dan Jack Miller, dapat diakses, ia merespons dengan analogi yang menarik.
Pedro Acosta menggambarkan sharing (berbagi) data di antara pembalap KTM nantinya seperti melihat megabintang sepak bola Lionel Messi mengolah si kulit bundar di dalam lapangan hijau.
“Saya pikir semuanya perlu diajarkan. Terpenting, kami, grup KTM serta GasGas, berada di titik kemajuan dan berbagi (data) dapat membantu kami mempercepat segalanya,” kata Acosta dikutip dari Motorsport.
“Anda boleh saja melihat bagaimana Leo (Lionel) Messi bermain ribuan kali, tetapi Anda tak pernah bisa menjadi sepertinya. Jadi, Anda dapat meniru segala hal dalam hidup ini, namun itu tidak akan mudah.”
Pembalap berjuluk El Tiburon de Mazzaron (Si Hiu dari Mazzaron) mengaku senang menyelesaikan tes pertamanya dengan prototipe MotoGP di Valencia pada November lalu. Namun, ia menekankan bahwa masih banyak yang perlu disiapkan, termasuk fisik, untuk menghadapi MotoGP 2024.
“Persiapannya tidak banyak berubah dibanding tahun lalu. Pada akhirnya saya fokus meningkatkan area yang kami lihat memiliki banyak ruang untuk perbaikan setelah (tes) Valencia,” Acosta menuturkan.
“Saya bekerja keras demi meningkatkan kemampuan berkendara saya. Kami meningkatkan (kekuatan) bahu, lengan, dada, itulah tujuannya. Saya ingin menambah massa otot, tetapi tidak mudah.”
“Saya melihat pembalap seperti Augusto, Jack Miller, dan Brad Binder yang lebih tinggi. Saya tidak ingin mengatakan saya kesulitan, namun (postur) saya lebih kecil, itu handicap yang ingin saya kompensasikan dengan lebih banyak massa otot, sehingga itu bisa jadi keuntungan saya.”
Saat Pedro Acosta bersiap melakoni musim debutnya di kelas ‘para raja’, sang rider muda telah dikelilingi ekspektasi tinggi. El Tiburon diprediksi mampu bersaing meraih kemenangan pada MotoGP 2024. Walau begitu, ia tidak mau terbebani dengan hal tersebut. Ia tahu itu tak mudah.
“Masalahnya adalah Anda bicara tentang hasil ketika Anda baru mengendarai motor selama satu hari. Ini masih sangat awal, ada banyak ekspektasi, ilusi, bisa dikatakan begitu,” kata Acosta.
“Saya tidak bisa berbicara soal target atau hasil, itu tidak realistis (saat ini). Saya ingin belajar bagaimana menangani elektronik dan melaju kencang serta bisa konsisten menyalip pada akhir pekan (balapan). Mungkin itu akan jadi tujuan (awal) yang bagus,” sang rookie memungkasi.