- Tai Tzu Ying sukses tampil sebagai juara nomor tunggal putri All England 2020.
- Setelah meraih prestasi di Inggris, Tai Tzu Ying akan segera kembali ke Taiwan dan harus melakoni masa karantina selama 14 hari.
- Hal ini dilakukan setelah pemerintah Taiwan menerapkan kebijakan karantina bagi warga negaranya yang baru saja tiba dari Eropa, termasuk Inggris.
SKOR.id - Tai Tzu Ying sukses menutup petualangannya pada turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 1.000 All England 2020 dengan hasil manis.
Pemain asal Taiwan ini menjadi juara All England 2020 setelah memenangi laga final yang digelar di Arena Birmingham, Inggris, pada Minggu (15/3/2020).
Dalam laga tersebut, Tai Tzu Ying berhadapan dengan Chen Yu Fei (Cina) yang menyandang status tunggal putri nomor satu dunia sekaligus unggulan pertama All England 2020.
Tai Tzu Ying mampu mengakhiri pertandingan dengan kemenangan straight game, 21-19, 21-15, dalam durasi 44 menit.
Ini menjadi gelar All England ketiga yang diraih pemain 25 tahun tersebut dalam empat edisi terakhir.
Baca Juga: All England 2020: Sukses Revans, Tai Tzu Ying Hat-trick Juara
Setelah All England 2020 selesai digelar, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akan menangguhkan semua kompetisi minimal hingga 12 April 2020.
BWF melakukan hal tersebut sebagai upaya preventif meminimalisasi dampak penyebaran virus corona di dunia.
Mengingat kalender kompetisi BWF vakum selama sebulan, praktis para pemain memilih kembali ke kampung halaman masing-masing, tak terkecuali Tai Tzu Ying.
Namin pemain 25 tahun ini tak bisa langsung beraktivitas seperti biasa, termasuk melakoni latihan, karena harus mengarantina diri agar terhindar dari virus corona.
"Saya harus mengarantina diri selama 14 hari begitu tiba di Taiwan," kata Tai Tzu Ying.
"Saya tak bisa meninggalkan rumah. Jadi saya tak dapat berlatih selama dua pekan," pemain kelahiran Kaohsiung, Taiwan, ini menuturkan.
Dilansir Skor.id dari Reuters, pemerintah Taiwan mengeluarkan kebijakan karantina selama 14 hari bagi warganya yang baru saja pulang dari Eropa, termasuk Inggris.
Kebijakan tersebut mulai berlaku pada Sabtu (14/3/2020) hingga waktu yang tak ditentukan.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik dalam Final All England 2020
Sedangkan dari data Worldometers, hingga Senin (16/3/2020) pukul 17.00 WIB, 59 kasus positif virus corona telah ditemukan di Taiwan.
Dari total kasus yang ditemukan, 20 orang sudah dinyatakan sembuh sedangkan satu korban lainnya meninggal dunia.