- Pengamat olahraga Mats Wilander menyebut bahwa undian Emma Raducanu di US Open 2022 kurang hoki.
- Menurutnya, Emma Raducanu akan semakin membumi pasca kegagalan mempertahankan gelar US Open 2022.
- Mats Wilander berharap Emma Raducanu bisa kembali ke peringkat elite dunia secara normal.
SKOR.id - Kekalahan Emma Raducanu di babak pertama US Open 2022 tidak terlalu mengejutkan untuk pengamat Mats Wilander.
Selasa (30/8/2022), Emma Raducanu disingkirkan Alize Cornet (Prancis) di babak pertama US Open 2022 yang berlangsung di New York, Amerika Serikat.
Menurut Mats Wilander, kegagalan Emma Raducanu mempertahankan gelar juara US Open 2022 tidak terlalu mengejutkan baginya.
Pengamat olahraga Eurosports tersebut menyebuy bahwa sejak awal undian, Raducanu yang tergolong pendatang baru di grand slam telah dihadang lawan berpengalaman sekelas Cornet.
"Bagi saya dia (Raducanu) bermain cukup baik. Dia memulai set kedua dengan baik, saya sempat meyakini dia akan menang karena itu," ujar Wilander dilansir dari Eurosports.
"Akan tetapi, ada lawan hasil undian yang bagus dan ada juga yang tidak. Saya dapat katakan bahwa level Raducanu saat ini ketika berjumpa Cornet yang cerdik dan berpengalaman bukanlah undian yang bagus."
"Dia (Cornet) tidak melakukan kesalahan dan juga seorang pembunuh petenis elite (giant killer). Dia tidak takut melawan petenis hebat. Ini bukan undian yang menguntungkan. Jadi, kekalahan Raducanu tidak mengejutkan."
Meskipun demikian, ada hikmah yang menurut Wilander akan didapatkan oleh Raducanu pasca kekalahan di laga pembuka US Open 2022.
Yakni, masyarakat tidak akan lagi menganggap Raducanu sebagai anak ajaib yang mampu menaklukkan ajang grand slam dalam sekali datang.
"Saya rasa sekarang kita tidak lagi melihat Raducanu seperti yang dulu. Dia akan kehilangan poin peringkatnya dan memulai lagi dari awal. Ya kecuali dia masih tampil di turnamen major dan sebagian besar turnamen," tuturnya.
"Semoga saja dia bisa bertahan denan pelatihnya saat ini, Dmitry Tursunov untuk waktu yang lebih lama. Tidak hanya beberapa bulan. Karena saya merasa itu sangatlah penting."
Selain itu, masih menurut Wilander, Raducanu yang belum genap 19 tahun dapat menikmati karier tenisnya dengan jalan normal dan lebih membumi.
Raducanu kini bisa fokus untuk meniti karier dan memperbaiki peringkatnya dengan perlahan, bukan seperti kisah Cinderella yang berubah sekejab dalam semalam.
"Saya tidak melihat perbedaan besar antara Emma tahun ini dengan tahun lalu kecuali dia lebih percaya diri dan pemain lain takut saat berjumpa dengannya," ucap Wilander menjelaskan.
"Ya memang sebuah kejutan melihat juara bertahan kalah begitu saja. Namun, di waktu yang sama, dia pun baru satu tahun dua bulan memulai tur."
"Saya tidak terlalu khawatir. Saya rasa penting baginya untuk melihat kenyataan bahwa upaya mempertahankan gelar (US Open) telah berakhir. Sekarang dia bisa fokus dengan karier tenisnya."
"Juga meningkatkan kembali peringkatnya dengan cara yang normal. Bukan tetiba meroket dan menyentuh jajaran petenis elite dunia."
Baca Juga Berita Emma Raducanu Lainnya:
US Open 2022: Tersingkir Dini, Emma Raducanu Masuk Jajaran Juara Bertahan Terburuk