SKOR.id – Bisakah waralaba video game yang terjual lebih dari 90 juta unit pada tahun lalu mengubah seorang gamer menjadi pembalap mobil profesional?
Jann Mardenborough, yang kisah nyatanya diangkat ke layar lebar dalam Gran Turismo, mengatakan bahwa dia adalah bukti nyata akan hal tersebut.
“Saya tahu itu bisa dilakukan, karena 12 tahun lalu kami melakukannya. Saya tidak memiliki pengalaman. Saya tidak pernah ikut karting,” kata Mardenborough mengacu pada balapan dengan kendaraan roda empat kokpit terbuka yang disebut gokar.
“Dan, saya masih balapan hingga hari ini tetapi mencapai level tertinggi di luar Formula Satu (F1),” tutur Mardenborough seperti dikutip NBC News.
Film Gran Turismo dirilis menjelang Agustus 2023 lalu dengan Archie Madekwe sebagai Mardenborough, David Harbour sebagai chief engineer yang melatihnya, dan Orlando Bloom sebagai eksekutif pemasaran yang mengemukakan ide untuk mengubah gamer menjadi pembalap mobil sungguhan.
Mardenborough mengatakan kunci untuk membuat lompatan besar dari game ke balap profesional adalah konsistensi.
“Ada ungkapan menyebut, jika melakukan apa saja sejauh 10.000 mil, Anda akan menjadi seorang ahli,” ujar Mardenborough.
“Pembalap, rute tradisionalnya, 10.000 mil, dilakukan dengan karting. 10.000 mil yang saya tempuh dilakukan di Gran Turismo dan game balap.”
Balapan video game berjam-jam ternyata membantu Mardenborough mempelajari lintasan balap. Namun yang lebih penting, hal itu juga membuatnya memiliki pola pikir seorang pembalap.
Terobosan Mardenborough datang melalui GT Academy, sebuah serial TV yang ditayangkan di seluruh dunia dari tahun 2008 hingga 2016. Akademi virtual-to-reality ini menawarkan pemain terampil Gran Turismo — sebuah simulator balap video game di konsol PlayStation — kesempatan untuk memenangi tempat di tim balap Nissan.
Mardenborough, yang saat itu berusia 19 tahun dan tinggal di Cardiff, Wales, berhasil memenangi pertunjukan tersebut pada tahun 2011.
Film Gran Turismo ini menceritakan kisah underdog yang penuh aksi, seorang gamer remaja di Wales memenangi posisi teratas di GT Academy, yang diselenggarakan oleh Nissan dan PlayStation, dan akhirnya naik podium untuk salah satu kejuaraan balap paling bergengsi di dunia — 24 Hours of Le Mans.
Di layar, penonton bioskop bisa melihat tantangan fisik untuk masuk ke dalam mobil balap, serta tekanan yang kuat dan bahaya berkompetisi di lintasan balap mobil profesional.
Olahraga balap secara tradisional berada di luar jangkauan pembalap kulit hitam. Pada tahun 2019, Lewis Hamilton — salah satu pembalap top dunia, dengan tujuh gelar juara dunia F1 — dan Royal Academy of Engineering di Inggris membentuk The Hamilton Commission untuk membantu membuat olahraga motor lebih mudah diakses oleh pesaing kulit hitam.
Ketika ditanya tentang keberagaman dalam olahraga motor, Mardenborough mengatakan bahwa dia menyadari pentingnya hal tersebut. Namun, dia merasa tidak pernah dikucilkan karena rasnya.
Sebagai seorang atlet atau profesional, kata Mardenborough, ia tidak mempertimbangkan warna kulit atau latar belakang orang-orang yang bekerja dengannya.
“Saya hanya ingin tahu bahwa jika Anda berada di kemudi mobil saya atau Anda seorang insinyur di mobil saya, saya ingin Anda menjadi orang terbaik yang Anda bisa,” kata Mardenborough.
Mardenborough, bagaimanapun, harus mengatasi diskriminasi karena latar belakangnya dalam dunia game membuka pintu bagi dunia balap — dia tidak menginvestasikan ribuan dolar ke dalam olahraga tersebut, yang merupakan jalur yang lebih umum.
Mardenborough mengatakan dia membayar sekitar 500 poundsterling Inggris untuk sebuah konsol PlayStation, salinan Gran Turismo, dan aksesori game yang diperlukan. Balapan secara profesional di trek bisa memakan banyak biaya, katanya, tapi itu adalah biaya yang bisa ia lewati.
Jann Mardenborough mengatakan dia ingin film Gran Turismo ini membantu lebih banyak gamer untuk sukses di olahraga balap.
“Saya berharap setelah film ini keluar akan menginspirasi perusahaan-perusahaan besar atau dana swasta untuk meluncurkan proyek serupa (seperti GT Academy) lainnya karena Anda memerlukan modal untuk mendanai karier balap,” tutur Mardenborough.