- TGIPF Tragedi Kanjuruhan sudah selesai mencari bukti dan keterangan yang diperlukan.
- Rencananya, TGIPF akan mengirimkan laporan terkait Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden RI Joko Widodo pada Jumat (14/10/2022).
- TGIPF juga akan merekomendasikan dua hal demi perbaikan sepak bola nasional.
SKOR.id - Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD, bicara soal hasil kerja timnya.
Lelaki yang juga merupakan Menko Polhukam RI itu menyatakan bahwa TGIPF sudah mendapat berbagai keterangan yang dibutuhkan.
Terkini, pihak-pihak yang dimintai keterangan oleh TGIPF pada Selasa (11/10/2022) ialah PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Indosiar, dan masyarakat sipil.
"Maka sesudah seminggu kami bekerja, hari ini adalah hari terakhir untuk meminta keterangan dari pihak-pihak yang dibutuhkan oleh TGIPF," kata Mahfud MD, dikutip dari kanal Youtube Menko Polhukam.
Selain meminta keterangan dari banyak pihak, TGIPF juga telah mengantongi bukti-bukti penting yang didapat di lapangan.
Khusus terkait temuan pemakaian gas air mata kedaluwarsa, TGIPF sudah mengirimkan sampel yang didapat untuk diuji di laboraturium, untuk memastikan tingkat bahayanya.
Setelah mendapatkan hal-hal tersebut, Mahfud MD menyebut TGIPF akan memulai analisis, menyusun kesimpulan dan rekomendasi untuk dilaporkan ke Presiden RI Joko Widodo.
Rencananya, Mahfud MD ingin laporan hasil temuan TGIPF terkait Tragedi Kanjuruhan bisa disampaikan ke Presiden Jokowi pada Jumat (14/10/2022).
"Mulai Rabu (12/10/2022), tim akan segera melakukan analisis sekaligus menyusun kesimpulan dan rekomendasi sehingga diharapkan laporannya bisa saya serahkan kepada Bapak Presiden pada hari Jumat pekan ini," ujar Mahfud MD.
"Jadi Kalau dulu kami minta satu bulan, Presiden menyatakan kalau bisa dua minggu, kami insyaallah lebih cepat lagi 10 hari saja artinya hari Jumat ini sudah bisa diserahkan," ia menambahkan.
Lebih lanjut, Mahfud MD juga mengungkapkan bakal ada dua opsi rekomendasi TGIPF untuk pembenahan sepak bola di Indonesia.
Pertama, TGIPF akan mengadakan konsolidasi dengan FIFA bila ada yang perlu dikoreksi dalam pelaksanaan aturan di lapangan.
Tapi, jika kesalahan-kesalahan yang ditemukan terkait dengan Undang-Undang (UU), maka akan ada rekomendasi hukum baru agar kompetisi sepak bola Indonesia lebih baik lagi.
"Bila ada sesuatu yang perlu dikoreksi terkait aturan yang ditentukan FIFA di dalam lapangan, maka konsolidasinya di tingkat kami, akan kami bicarakan dengan pihak FIFA yang akan mengutus timnya ke sini untuk melakukan penataan ulang terhadap persepakbolaan Indonesia," ucap Mahfud MD.
"Tetapi, bila kesalahan-kesalahan itu terkait dengan peraturan perundang-undangan di dalam negeri, maka kita akan merekomendasikan terobosan hukum baru untuk memastikan jalannya pertandingan di kompetisi sepak bola nasional berjalan sehat dan bertanggung jawab," ia menjelaskan.
Baca Juga Berita Tragedi Kanjuruhan Lainnya:
Usai Libur karena Tragedi Kanjuruhan, Kondisi Fisik Pemain PSIM Yogyakarta Menurun
Korban Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan Bertambah per 11 Oktober 2022
Dalam Tragedi Kanjuruhan, Polri Klaim Penyebab Kematian Korban Bukan Gas Air Mata