- Rohan Dennis mengalami masalah kesehatan mental.
- Pembalap sepeda asal Australia itu mundur dari Tour de France 2019.
- Selama dua musim ke depan, Rohan Dennis memperkuat Tim Ineos.
SKOR.id – Rohan Dennis mengungkap fakta mengejutkan di balik keputusan mundur dari Tour de France (TdF) 2019. Bukan alasan keluarga seperti yang pernah dia katakan.
Tahun lalu, pembalap sepeda asal Australia itu meninggalkan Tour de France. Tepatnya pada etape ke-12 hingga membuat Bahrain-Merida, timnya ketika itu, kecewa.
Pasalnya, Rohan Dennis tidak mengalami cedera hingga tak selayaknya mengakhiri perjalanan seperti itu. Klaim sebagai atlet yang tidak profesional pun melekat.
Kerja sama di antara Rohan Dennis dengan Bahrain-Merida pun harus berakhir, September 2019 atau dua bulan setelah dirinya membuat keputusan kontroversial tersebut.
Baca Juga: Olimpiade 2020: Dua Pemain Top India Jaga Asa
“Keluarga yang dimaksud adalah orang-orang yang ada di lingkungan saya hingga membuat saya menjadi-jadi. Boleh dibilang, tidak baik,” katanya, Selasa (21/1/2020).
Rohan Dennis menuturkan, ada beberapa orang yang membuatnya tak fokus melakoni Tour de France 2019. “Semua seperti bola salju yang siap meledak,” ia menambahkan.
Pembalap 29 tahun itu mengaku, hal tersebut disebabkan kesehatan mental yang terus memburuk sepanjang 2019. Beruntung, dirinya mampu keluar dari situasi itu.
“Saya tidak ingin terlalu jauh membahas masalah ini. Tapi, saat itu, rasanya seperti kesalahan yang terakumulasi,” juara dunia time trial 2018 dan 2019 tersebut.
“Saya bukan orang yang akan membiarkan seseorang mengambil keuntungan dengan cara apa pun. Itu adalah cara saya untuk mengatasi masalah ini,” kata Rohan.
Baca Juga: Proliga 2020: BSB Tanpa Pemain Bintang
Belum lama ini, Rohan Dennis menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan Ineos. Suami dari Melissa Hoskins itu menegaskan, tidak akan mengulang kesalahan.
Untuk menjaga kondisi psikologisnya, Rohan Dennis menggandeng Davis Spindler usai Tour de France 2019. Hasilnya, ia jadi kampiun Kejuaraan Dunia Time Trial.
“Saya tidak menyadari betapa buruknya saya ketika itu sampai istri berniat mengambil tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki kesehatan mental saya,” ucapnya.
“Sekarang, saya bahagia karena berada di tempat yang baik. Orang-orang di sekitar saya memahami apa yang pernah saya alami. Semua berjalan positif,” ia menuturkan.
Sumber: theage