- Chris Froome dikabarkan telah mendapat kontrak berdurasi tiga tahun dengan ISN.
- Pembalap sepeda asal Inggris itu pun disebut-sebut bakal berganti seragam ke ke ISN pada 1 Agustus 2020.
- Hubungan Chris Froome dengan Tim Ineos pun dikabarkan sedang kurang harmonis setelah Egan Bernal mengatakan tak akan mengorbankan diri untuknya.
SKOR.id - Chris Froome tengah menjadi sorotan terkait masa depannya bersama Tim Ineos.
Kabar terbaru menyebutkan, Chris Froome - pembalap sepeda berusia 35 tahun - bakal berpisah dengan Ineos.
Kabar tersebut diperkuat setelah adanya kabar yang menyebut peraih empat gelar Tour de France itu tengah bernegosiasi dengan tim Israel Start-Up Nation (ISN).
Bahkan Chris Froome dikabarkan telah mendapat kontrak berdurasi tiga tahun dengan tim yang berbasis di Israel tersebut.
Baca Juga: Louvre Surabaya Sayangkan Lanjutan IBL 2020 Tanpa Pemain Asing
Melansir Cycling News, Jumat (19/6/2020), spekulasi kepindahan Froome ke ISN diembuskan media asal Italia TuttoBiciWeb.
Mereka mengabarkan, perpisahan Froome dengan Ineos bisa terjadi dalam waktu dekat. Froome pun disebut-sebut bakal berganti seragam ke ke ISN pada 1 Agustus 2020.
Isu perpisahan Froome dengan Ineos memang berembus sebulan terakhir. Sejumlah tim WorldTour pun dikaitkan dengannya, yakni Movistar, Bahrain McLaren, hingga ISN.
Hubungan Froome dengan Ineos pun dikabarkan kurang harmonis. Adalah komentar Egan Bernal yang berambisi mempertahankan gelar di Tour de France 2020.
Bernal tak ingin mengorbankan diri untuk Froome yang berusaha keras untuk masuk dalam jajaran pembalap dengan gelar Tour de France terbanyak sepanjang sejarah.
Meski begitu, saat ini Froome - juara Tour de France empat kali (2013, 2015, 2016, 2017) - masih berlatih di Prancis bersama sejumlah rekan satu timnya di Ineos.
Setiap keputusan tim Ineos pasti harus ada persetujuan dari sang manajer Dave Brailsford.
Masih menjadi misteri apakah Froome akan meninggalkan Ineos sebelum Tour de France 2020 yang dijadwalkan bergulir pada 29 Agustus-20 September.
Namun jika berkaca pada pengalaman sebelumnya, Dave Brailsford pernah membiarkan pembalap tim Ineos pergi tanpa konpensasi finansial.
Ia adalah Mark Cavendish yang dibiarkan pergi saat masih memiliki kontrak satu tahun pada 2013.
Kemenpora Restui Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia U-19 TC di Korselhttps://t.co/TzDOhzOJ1a— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 19, 2020
Selain terkait ambisi Bernal, masa depan Froome di Ineos juga tak kunjung jelas. Hingga kini, belum ada sinyal terkait perpanjangan kontraknya yang akan habis pada akhir 2020.
Dalam dua tahun terakhir, Froome memang gagal menuntaskan ambisinya meraih gelar kelima Tour de France bersama Ineos.
Pada 2018, Froome kalah dari rekan satu timnya Geraint Thomas. Tahun lalu, saat Egan Bernal dan Geraint Thomas finis 1-2, Chris Froome justru terlempar dari 10 besar.
Chris Froome kini masih terpaut satu gelar dari pemenang terbanyak Tour de France: Jacques Anquetil, Eddy Merckx, Bernard Hinault, dan Miguel Indurain (masing-masing lima).
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Chris Froome Lainnya:
Chris Froome Ragu Tour de France 2020 Bebas dari Kerumunan Massa
Chris Froome Bertekad Meraih 6 Gelar Tour de France Sebelum Pensiun