- Tim Gabungan Aremania menyebutkan bahwa korban Tragedi Kanjuruhan berjatuhan akibat tindak kekerasan berlebihan dari aparat.
- Aparat keamanan yang menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton dinilai dilakukan secara sitematis dan bukan karena lalai.
- Tim Gabungan Aremania akan terus mencari bukti-bukti tambahan yang berpotensi memperkuat temuan sebelumnya tersebut.
SKOR.id - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) bekerja sama dengan suporter Arema FC dan membentuk Tim Gabungan Aremania untuk Tragedi Kanjuruhan.
Mereka bekerja untuk mencari fakta-fakta di lapangan terkait peristiwa nahas di Stadion Kanjuruhan, Malang, pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.
Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan itu telah menyebabkan sebanyak 131 orang meninggal dunia dan 547 orang mengalami luka-luka.
"Tim pencari fakta ini fokus untuk mengungkapkan kebenaran," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Kontras, Andy Irfan.
"Fakta-fakta otentik di lapangan yang menyangkut kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada 1 Oktober 2022," ia menambahkan.
Andy Irfan mengatakan bahwa tim yang dibentuk Aremania menemukan fakta kuat bahwa, korban-korban dari Tragedi Kanjuruhan akibat tindak kekerasan berlebihan dari aparat.
Menurutnya, aparat keamanan yang menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton dilakukan secara sitematis dan bukan tindakan reflek akibat kepanikan.
Untuk itu, Tim Gabungan Aremania masih akan bekerja keras untuk mencari bukti-bukti tambahan yang bisa memperkuat temuan-temuan sebelumnya.
"Sedari awal, kami menemukan fakta kuat bahwa ini karena kekerasan berlebihan dari aparat keamanan," ujar Andy Irfan.
"Sekarang kita sedang mencari bukti, apakah kekerasan itu merupakan bentuk kelalaian, atau merupakan tindakan terstruktur oleh satuan komando kepolisian."
"Kalau lihat fakta, itu bukan kelalaian. Ada perintah di sana. Ini bukan petugas yang menembak secara acak."
"Petugas menembak secara jelas, sistematis. Jumlah pelurunya ke mana arahnya, bukan kepanikan."
"Petugas enggak panik, itu dari keterangan di lapangan, mereka sengaja menembakkan peluru-peluru itu," ia menjelaskan.
Baca Juga Berita Tragedi Kanjuruhan Lainnya:
Aremania Bentuk Tim Pencari Fakta Independen untuk Tragedi Kanjuruhan
Regulasi PSSI yang Selamatkan Mochamad Iriawan dari Status Tersangka Kasus Tragedi Kanjuruhan
Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Direktur Utama PT LIB Siap Jalani Proses Hukum