- PSIM Yogyakarta telah menetapkan sikap resmi atas Tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban jiwa.
- Menurut PSIM Yogyakarta, investigasi dan penyelidikan mendalam harus dilakukan untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.
- Selain itu, PSIM Yogyakarta turut mendukung penuh kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan FIFA.
SKOR.id – Manajemen PSIM Yogyakarta telah resmi menetapkan sikap atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan ratusan korban jiwa tersebut.
Manajemen PSIM Yogyakarta mendorong penyelidikan dan investigasi secara menyeluruh dan mendalam terhadap peristiwa Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Sebab, insiden kelam yang terjadi seusai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut telah memakan banyak korban jiwa.
Setidaknya, sampai saat ini, menurut data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur, Sabtu (8/10/2022), sudah memakan sebanyak 704 korban.
Jumlah itu terdiri dari 131 korban jiwa, luka ringan sebanyak 550 orang, luka berat 23 orang, dan 37 korban lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
PSIM Yogyakarta berharap, insiden ini turut membentuk forum komunikasi antara klub, operator, federasi, pihak keamanan, dan suporter.
Sehingga, berbagai pihak ini dapat memberikan masukannya untuk meninjau ulang tata cara pelaksanaan pertandingan.
Klub berjulukan Laskar Mataram ini turut mendukung penuh upaya Pemerintah Republik Indonesia bersama FIFA untuk membentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia.
Berikut pernyataan resmi PSIM Yogyakarta mengenai Tragedi Kanjuruhan yang terdiri dari lima poin.
"Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa yang menyentak seluruh insan persepakbolaan nasional," bunyi pernyataan sikap PSIM.
"Sekali lagi, duka cita yang mendalam kami ucapkan kepada seluruh korban, keluarga, kerabat korban dan keluarga besar Aremania."
"Tragedi Kanjuruhan merupakan tragedi nasional, dan untuk itu kami mendukung penuh adanya penyelidikan atau investigasi secara menyeluruh dan mendalam terhadap peristiwa tersebut."
Menurut PSIM, seluruh insan sepak bola Indonesia termasuk klub, federasi, operator, pihak keamanan, panitia pelaksana pertandingan dan suporter hendaknya melakukan introspeksi.
Instropeksi ini secara menyeluruh dan melakukan langkah antisipasi yang layak agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di Tanah Air.
Mereka juga meminta bentuk forum komunikasi antara klub, operator, federasi, pihak keamanan dan suporter untuk meninjau ulang tata cara pelaksanaan pertandingan secara keseluruhan.
PSIM juga mendukung penuh upaya Pemerintah Republik Indonesia bersama FIFA untuk membentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia.
Berita Tragedi Kanjuruhan Lainnya:
KontraS: Tragedi Kanjuruhan Bisa Masuk Pelanggaran HAM Berat
Tim Gabungan Aremania: Korban Tragedi Kanjuruhan Akibat Tindak Kekerasan Berlebihan Aparat
Aremania Bentuk Tim Pencari Fakta Independen untuk Tragedi Kanjuruhan