- Salah satu tim peserta upper division DPC 2022 Asia Tenggara tersandung kasus match fixing.
- Tim tersebut adalah tim Dota 2 asal Filipina yaitu Omega Esports.
- Valve sebagai pengembang dan penyelenggara turnamen Dota 2 pun memberikan tindakan tegas dengan memberikan sanksi terhadap Omega Esports.
SKOR.id - Kabar sangat mengejutkan datang dari skena Dota 2, dimana salah satu tim peserta upper division DPC 2022 Asia Tenggara tersandung kasus match fixing.
Tim tersebut adalah tim Dota 2 asal Filipina yaitu Omega Esports yang telah terbukti melakukan pelanggaran match fixing.
Valve sebagai pengembang dan penyelenggara turnamen Dota 2 pun memberikan tindakan tegas dengan memberikan sanksi terhadap Omega Esports.
Hal ini diketahui melalui unggahan akun Twitter Beyond the Summit (BTS) sebagai penyelenggara SEA Dota Pro Circuit (DPC) 2021-22 Tour pada Selasa (22/11/2021).
Dimana Omega Esports akan kehilangan slot divisi 1 dan sebanyak enam orang telah diberikan hukuman atas kasus tersebut.
Keenam anggota Omega Esports yang mendapatkan hukuman banned dari Valve antara lainnya adalah Prince "Prince" Daculan, Patt “Piolz” Piolo Dela Cruz, Van Jerico "Van" Manalaysay, Dave “Hiro” Hiro Miyata, Ryniel Keit "Zenki" Calvez, Chris “CTY” Ian Francis Maldo.
Prince, Zenki, dan CTY adalah roster aktif dari Omega Esports, sedangkan Van, Hiro, dan Piolz adalah roster Omega Esports musim lalu yang baru saja meninggalkan tim.
Sementara itu, nasib pemain-pemain Omega Esports yang baru saja bergabung, dimana salah satunya terdapat pemain asal Indonesia, dinyatakan tidak terlibat dalam kasus match fixing tersebut.
Ketiga pemain baru tersebut adalah Liew "Eren" Jun Jie, Ramzi "Ramz" Bayhaki, dan Lee "Forev" Sangdon kabarnya akan segera mencari pelabuhan terbarunya pasca banned yang didapatkan oleh Omega Esports.
An update on the SEA DPC teams competing in the upcoming 2021-2022 Winter Tour: pic.twitter.com/vtndhpdINP— SEA DPC League (@SEADPCLeague) November 23, 2021
Di sisi lain, hukuman yang diterima Omega Esports ini ternyata menguntungkan tim Dota 2 asal Indonesia, BOOM Esports, yang mendapat berkah menggantikan posisi Omega Esports di divisi 1.
BOOM Esports sendiri musim sebelumnya berada di posisi ketujuh dan harus terdegradasi ke divisi 2, dan Omega Esports berada satu tingkat di atas BOOM Esports.
Sehingga secara matematis membuat BOOM Esports berhak menggantikan Omega Esports di divisi 1 DPC SEA 2021-2022 mendatang.
Harga Tiket M3 World Championship 2021
Klik link untuk baca https://t.co/OW6W6DgLms— SKOR.id (@skorindonesia) November 23, 2021
Berita Dota 2 lainnya:
Evil Geniuses Perkuat Tim dengan Datangkan JerAx dan Nightfall