- Windy Cantika berpeluang dapat medali perak jika lifter Cina, Hou Zhihui benar-benar positif doping.
- Dalam sejarah, ada tiga lifter putri Indonesia yang diuntungkan dengan kasus doping negara lain.
- Citra Febrianti paling unik karena dinyatakan meraih perak kelas 53 kg putri Olimpiade 2012 London delapan tahun setelahnya.
SKOR.id - Kabar dugaan doping yang menimpa peraih emas angkat besi kelas 49 kg putri, Hou Zhihui, jadi perhatian pencinta olahraga Tanah Air.
Andai lifter asal Cina itu benar-benar terbukti menggunakan zat terlarang saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020 akan menguntungkan Indonesia.
Llifter muda kebanggaan Indonesia, Windy Cantika Aisah, akan naik ke posisi kedua atau berhak atas medali perak Olimpiade Tokyo 2020.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Menariknya, dalam sejarah keikutsertaan Indonesia, cerita lifter Merah Putih diuntungkan akibat kasus doping negara lain bukan hal baru.
Tercatat ada tiga lifter putri Indonesia, yakni Lisa Rumbewas, Sri Indriyani, dan Citra Febrianti, yang pernah "tersangkut" masalah serupa.
Lisa Rumbewas, misalnya. Saat berlaga di Olimpiade Sydney 2000, dia seharusnya meraih medali perunggu di kelas 48 kg putri.
Lalu, Sri Indriyani yang tak dapat medali di Olimpiade Sydney 2000 karena hanya berada di posisi keempat di kelas yang sama dengan Lisa Rumbewas.
Namun, seminggu kemudian, Izabela Draneva yang meraih emas, dinyatakan positif doping. Masalah ini berbuntut pada pencabutan medali.
Lifter putri asal Amerika Serikat (AS), Tara Nott, yang sebelumnya meraih perak akhirnya menyabet perak di kelas 48 kg.
Pun demikian dengan Lisa Rumbewas yang awalnya perunggu, meraih perak. Sri Indriyani dari posisi empat jadi meraih medali perunggu.
Baca Juga: LIVE UPDATE: Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020
Baca Juga: LIVE: Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Adapun satu lifter putri lainnya yang juga diuntungkan dengan adanya kasus doping negara lain adalah Citra Febrianti. Bahkan, kisahnya cukup unik.
Citra Febrianti dinyatakan meraih perak kelas 53 kg putri Olimpiade London 2012 pada 2020 atau delapan tahun kemudian.
Kala berlaga di Olimpiade London 2012, Citra Febrianti sebenarnya hanya menempati posisi keempat.
Tapi, empat tahun kemudian, Komisi Disiplin Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendiskualifikasi peraih emas, Zulfiya Chinshanlo dan perunggu, Cristina Iovu.
Hanya, kala itu, IOC tak langsung memberi perak kepada Citra Febrianti. Baru pada November 2020, Citra dinyatakan naik dari posisi keempat menjadi kedua.
Mengenai kemungkinan Windy Cantika Aisah dapat perak, Kabid Binpres PB PABSI, Hadi Wihardja mengatakan belum dapat data valid.
Kepastian hasil tes doping, baik sampe A maupun sampel B, biasanya diumumkan seminggu setelah pertandingan.
"Dan, misalnya atlet Cina ini positif, masih ada proses lagi sebelum Windy Cantika dinyatakan meraih perak," ucap Hadi Wihardja.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Terlalu Tampan, 5 Atlet Korsel di Olimpiade Tokyo 2020 Punya Tampilan bak Idol Kpop https://t.co/EhAdGj0K5s— SKOR.id (@skorindonesia) July 28, 2021
Berita Olimpiade Lainnya:
Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020: Anthony Sinisuka Ginting Menangi Laga Penentu
Pelatih Ingatkan Praveen/Melati soal Tekanan Mental Usai Gagal di Olimpiade Tokyo
Olimpiade Tokyo 2020: Kekalahan Praveen/Melati Tanggung Jawab Pelatih