SKOR.id – Dari tujuh wakil Indonesia yang berjuang dalam perempat final Thailand Open 2024, hanya dua yang melaju ke semifinal turnamen bulu tangkis BWF Super 500 di Nimibutr Stadium, Bangkok, itu.
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari jadi wakil pertama yang berhasil mengamankan tiket babak empat besar. Ini berkat kemenangan dua gim yang diraih ganda campuran Merah Putih tersebut.
Pada perempat final, Jumat (17/5/2024), mereka mesti melakoni derbi lawan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja. Rinov/Pitha mampu memenangi ‘perang saudara’ itu dengan skor 21-19, 23-21.
Dalam semifinal hari Sabtu (18/5/2024), Rinov/Pitha akan bertemu wakil Cina, Guo Xinwa/Chen Fanghui, yang mengalahkan pasangan tuan rumah Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran, 10-21, 21-14, 21-18.
“Besok lawan Cina. Meskipun belum pernah bertemu, tetapi kami sudah tahu gambaran pola permainan pasangan-pasangan Cina yang mengandalkan speed dan power. Kurang lebih kami sudah tahu,” kata Rinov soal calon lawan di semifinal.
Ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi adalah wakil kedua Indonesia yang lolos ke semifinal. Ana/Tiwi menyusul Rinov/Pitha berkat kemenangan dua gim atas Chang Ching-hui/Yang Ching-tun asal Taiwan, 21-16, 21-12.
Thailand Open 2024 menandai kali pertama Ana/Tiwi mencapai semifinal turnamen BWF Super 500. Pada laga empat besar nanti, mereka bakal menghadapi pasangan Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi.
“Senang karena bisa menang dan juga berhasil maju ke semifinal. Prestasi ini merupakan semifinal pertama kami di level Super 500. Kami memanfaatkan kesempatan yang ada dan juga memaksimalkan peluang,” tutur Tiwi.
“Meskipun begitu, kami tidak boleh cepat merasa puas sampai di sini saja. Besok masih ada pertandingan babak semifinal yang pasti lebih keras dibanding hari ini,” pebulu tangkis 22 tahun tersebut menambahkan.
Sayangnya, kesuksesan Rinov/Pitha dan Ana/Tiwi gagal diikuti wakil-wakil Indonesia lainnya, termasuk dua tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung dan Komang Ayu Cahya Dewi. Langkah mereka harus terhenti.
Gregoria tidak bisa menembus semifinal akibat kalah melawan jagoan tuan rumah Supanida Katethong lewat pertarungan rubber game yang sangat ketat, 21-14, 20-22, 20-22.
Sementara Komang mesti mengakui keunggulan tunggal putri Cina sekaligus unggulan pertama turnamen, Han Yue. Atlet asal Bali ini dipaksa menyerah dua gim langsung, 14-21, 9-21.
“Saya sangat menyesal. Kalau kalah tetapi saya bisa fight di lapangan, rasanya tetap puas. Tetapi hari ini permainan saya buruk dan tidak bisa keluar sama sekali,” ungkap Komang.
“Kondisi saya hari ini lagi banyak kendala. Telapak kaki yang kapalan mengelupas, badan lagi tidak nyaman semua. Pas lagi main paha saya juga tertarik,” ia menambahkan.
Senasib dengan Dejan/Gloria, Gregoria, dan Komang, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati pun tersandung di perempat final. Ganda campuran Merah Putih takluk dari Ruttanapak Oupthong/Jhenicha Sudjaipraparat (Thailand), 16-21, 21-16, 20-22.
Sedangkan pasangan muda Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata harus mengakui keunggulan ganda campuran tuan rumah yang juga unggulan pertama turnamen, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 17-21, 11-21.
“Di awal gim pertama sebenarnya pola permainan kami sudah berjalan oke. Tetapi juga mungkin karena lawan belum in mainnya. Di situ bisa kami manfaatkan kesempatan,” tutur Jafar.
“Cuma setelah interval, lawan sudah mulai menemukan ritme permainan dan mulai menekan terus. Pertahanannya (menjadi) lebih rapat.”