SKOR.id - Herrie Setyawan mempunyai warna baru dalam karier kepelatihanannya.
Herrie Setyawan kini ikut terlibat dalam sepak bola akar rumput. Ia masuk dalam staf pelatih Akademi Persib Cimahi.
Seperti diketahui, sebelumnya ia pernah menukangi klub profesional di Liga 1, yakni Persib Bandung dan PSM Makassar sebagai asisten pelatih.
Karier kepelatihannya juga dilengkapi dengan menjadi menakhodai salah satu klub peserta Liga 2 2020, PS Hizbul Wathan.
Visit Camp Liga TopSkor X Ortuseight belum lama ini mengintip kegiatan latihan Akademi Persib Cimahi (APC), di Cimahi, Jawa Barat.
APC merupakan salah satu akademi sepakbola yang konsisten berkompetisi di Liga TopSkor.
Herrie Setyawan terlihat tengah melatih anak-anak APC. Herrie Setyawan memberi instruksi dengan gaya melatihnya yang tegas.
"Kalau saya sedikit memang balik lagi dengan alur cerita dari Allah, saya tidak dapat tim di liga, tapi alur cerita harus saya ke sini. Tapi saya mengambil hal positifnya bahwa saya juga harus mencetak pemain, itu saja," kata Herrier Setyawan saat diwawancarai tim media Liga TopSkor.
"Karena kalau di grassroot itu kan saya harus menciptakan, bukan saya datang, saya di liga terus pemain yang datang itu mereka kan sudah jadi. Kalau di sini ada tantangannya (untuk menciptakan pemain)."
"Di samping alur cerita dari Allah, saya juga harus berani turun untuk kelas di grassroot itu," tutur Herrie Setyawan
Setelah lama menjadi pelatih Maung Bandung, Herrie Setyawan ternyata memiliki keinginan untuk menjadi pelatih di salah satu akademi Persib.
"Saya juga dengan pak Firman (owner APC) saya welcome, memang cita-cita saya juga harus masuk di salah satu akademi Persib, akhirnya bos Firman membuka keran, oke kami memang sama sama di sini," ujar Herrier Setyawan.
Pelatih asli Makassar itu membeberkan program latihannya selama melatih di APC. Teknik dasar dalam sepak bola menjadi fokus utama yang ditekankan Herrie Setyawan kepada anak-anak APC.
"Program saya, ya saya kan pernah di liga kelemahan pemain-pemain kita itu hanya di passing, makanya penekanan di sini bahwa mereka harus bisa passing kontrol passing kontrol itu saja, karena itu yang paling dominan," ucap Herrie Setyawan.
"Skill dasar sepak bola itu hanya passing dan kontrol. Saya dikasih kesempatan untuk melatih yang 2012, 2009, dan kelas 2008," jelas Herrie Setyawan.
Pelatih berkepala plontos turut meyakinkan kalau siswa-siswa di APC memiliki potensi besar menjadi pemain profesional.
"Iya banyak potensi di sini. APC ini banyak melahirkan dengan pemain yang ada di EPA, Persib dan lainnya," kata Herrie Setyawan.
"Adik-adiknya di APC ini yang berlatih di sini ada kelihatan (potensinya) pemain-pemain yang inshaallah apabila konsisten mereka akan ke atas (naik ke profesional). Apalagi kelas di 2008 banyak potensi dari mereka ini," ungkap Herrie Setyawan.