- Gregoria Mariska Tunjung sedih karena tidak bisa merayakan Paskah bersama keluarganya tahun ini.
- Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia ini memanfaatkan video call untuk menghubungi orang tuanya.
- Gregoria Mariska Tunjung khawatir dengan kesehatan orang tuanya di tengah pandemi Covid-19.
SKOR.id - Pandemi Covid-19 dan larangan keluar Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, membuat Gregoria Mariska Tunjung batal mudik ke Wonogiri, Jawa Tengah, tahun ini.
Bahkan pebulu tangkis tunggal putri kelahiran 11 Agustus 1999 itu juga harus merelakan momen Hari Raya Paskah tanpa keluarga.
Sebagai anak tunggal tentu Gregoria Mariska Tunjung sedih tidak dapat berkumpul bersama keluarga di hari yang istimewa.
Berita Gregoria Mariska Tunjung Lainnya: Gregoria Mariska Isi Masa Karantina di Cipayung dengan Hobi Baru
"Sebetulnya yang lalu-lalu juga nggak bisa ngerayain Paskah karena ada pertandingan. Kali ini nggak ada pertandingan, tapi tetap nggak bisa Paskah bareng keluarga," ujar Gregoria dilansir dari Badminton Indonesia.
"Kondisi begini bikin kangen sama orang-orang terdekat," pebulu tangkis peringkat 21 dunia tersebut menambahkan.
Untuk melepas kangen, perempuan yang akrab disapa Jorji ini memanfaatkan teknologi video call untuk menghubungi orang tuanya.
"Sekarang jadi sering video call sama bapak dan ibu, durasinya bisa sampai sejam lebih, kalau dulu paling sebentar," Jorji mengungkapkan.
"Sekarang lagi makan, nonton film, semuanya sambil video call-an sama bapak dan ibu," ujar Gregoria.
Juara dunia junior 2017 tersebut mengaku sangat khawatir dengan kondisi orang tuanya yang berada di Wonogiri.
"Ada rasa khawatir sama orang tua. Mereka kan anaknya cuma satu, saya saja, nggak ada lagi yang jagain," ujar anak didik Mutiara Cardinal Bandung tersebut.
"Apalagi mereka tinggal di daerah dan jauh dari saya. Jadi sekarang (saya) lebih sering komunikasi dan memantau kondisi mereka."
Gregoria Mariska Tunjung kemudian menceritakan kondisi isolasi di dalam Pelatnas Cipayung selama pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Kalau rasa takut pasti ada, namanya wabah. Tapi di pelatnas ini interaksi kami sama orang luar sedikit sekali. Jadi nggak setakut kalau beraktivitas normal," jelas Gregoria.
Berita Gregoria Mariska Tunjung Lainnya: Gregoria Mariska Fokus Perbaiki Mental Usai Kegagalan di Thailand
"Di pelatnas cuma ketemu teman yang mereka nggak boleh kemana-mana juga. Jadi seperti terisolasi (bersama)," atlet 20 tahun itu menambahkan.
Selain menjaga komunikasi dengan orang tua, Jorji mengisi waktu karantina di pelatnas dengan mencari hobi baru. Dari memasak hingga latihan alat musik dilakoni Gregoria.
Sebelum menjalani isolasi di pelatnas, turnamen terakhir yang diikuti oleh Gregoria Mariska Tunjung adalah All England Open 2020 pada Maret lalu.
Sejak itu, seluruh ajang bulu tangkis internasional 2020 dibekukan sementara, terhitung mulai 16 Maret hingga waktu yang tidak ditentukan.
Sejauh ini BWF belum menentukan kapan turnamen bulu tangkis 2020 akan kembali dimulai karena situasi pandemi Covid-19 tak kunjung reda.