- Mantan teknisi MotoGP, Ramon Forcada, membongkar rahasia superioritas Valentino Rossi.
- Forcada menilai Rossi piawai dalam perang urat saraf, yang membuat mental para rival terdampak.
- Lama bekerja bersama Yamaha, Forcada juga pasang badan untuk Fabio Quartararo, yang dinilainya tampil cukup bagus di MotoGP 2022.
SKOR.id - Nama Ramon Forcada tidak asing bagi para fans yang telah mengikuti MotoGP sejak lama.
Forcada sering disebut sebagai teknisi legendaris MotoGP karena berpengalaman menangani sederet pembalap juara dunia.
Nama-nama seperti Alex Criville, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, hingga Maverick Vinales pernah ditangani oleh Forcada.
Sebagai mekanik Lorenzo, Forcada sendiri pernah berbagi garasi dengan salah satu pembalap terbaik sepanjang sejarah MotoGP, Valentino Rossi.
Kepada Corsedimoto, Forcada membongkar rahasia superioritas Rossi yang pernah begitu mendominasi persaingan di MotoGP.
"Valentino adalah seorang yang ahli dalam hal perang urat saraf, sampai dia menemukan pembalap yang lebih cerdas," kata Forcada.
"Itulah mengapa dia tidak lagi menjuarai MotoGP sejak 2009, karena pembalap lainnya telah belajar."
"Valentino adalah ahli strategi nomor satu, dan kita telah melihat begitu banyak pembalap yang mentalnya hancur karena Valentino," tuturnya.
Harus diakui, kehadiran pembalap generasi baru cukup membuat pembalap senior, seperti Rossi, kewalahan.
Tak seperti pembalap angkatan The Doctor, para pembalap muda ini tak harus beradaptasi dengan perubahan elektronik motor maupun ban.
Mereka juga lebih siap menjadi pembalap dengan banyaknya akademi balap, salah satunya Akademi Balap VR46 besutan Rossi.
Salah satu pembalap mereka, Francesco Bagnaia, bahkan baru saja dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2022.
Namun, Forcada tak melihat Bagnaia sebagai satu-satunya pembalap muda yang menonjol. Ia justru menyimpan kekaguman pada Fabio Quartararo, rival utama Bagnaia musim lalu.
"Terlepas dari Pecco (sapaan Bagnaia) yang memang sangat cepat, saya tidak tahu apakah orang-orang memahami apa yang Fabio lakukan," ujar Forcada.
"Saya mengapresiasi usahanya, meski belum berhasil mempertahankan gelar. Bagaimanapun, dia dibekali motor yang sama dengan tahun sebelumnya, dengan akselerasi yang payah."
"Tanpa menggunakan aerodinamika dan sistem yang dipakai di Ducati, Fabio bisa berkompetisi dengan Pecco. Ini satu keajaiban," imbuhnya.
Berita MotoGP lainnya:
MotoGP 2023 Belum Dimulai, Pembalap Ini Sudah Amankan Gelar
Marco Bezzecchi Ungkap Dilema Jadi Pembalap MotoGP
‘Prank’ ala Pembalap MotoGP Alex Rins, Mengaku Sepakat dengan Suzuki pada 2023