- Lu Guangzu mengakui kekuatan Anthony Sinisuka Ginting di final Thomas Cup 2020.
- Menurutnya, Anthony Sinisuka Ginting sukses mengontrol permainan di dua gim terakhir.
- Anthony Sinisuka Ginting mengakui bahwa dirinya gugup di gim pertama dan baru bangkit di gim selanjutnya.
SKOR.id - Rival Anthony Sinisuka Ginting di final Thomas Cup 2020, Lu Guangzu, mengakui permainan ciamik tunggal putra Indonesia tersebut pada Minggu (17/10/2021).
Setelah unggul di gim pertama, tunggal putra pertama Cina tersebut justru kalah di dua gim selanjutnya dengan skor 21-18, 14-21, 16-21.
Hasil tersebut membuat Indonesia unggul 1-0 di partai pembuka lewat Anthony Sinisuka Ginting.
Selepas pertandingan, Lu yang sebelumnya telah dua kali berhadapan dengan Anthony mengaku kemampuan sang rival saat ini.
"Saya merasa terhormat dipercaya tampil di partai pertama. Saya sangat bersyukur atas kepercayaan dari pelatih dan tim," ucap Lu dilansir dari en.people.cn.
"Saya mencoba memberikan yang terbaik untuk mencuri poin tetapi Ginting mengontrol penuh pertandingan di gim kedua dan ketiga."
Di sisi lain, Anthony menjelaskan bahwa kekalahannya di gim pertama tak lepas dari rasa gugup dan tekanan diri sendiri.
Setelah lepas dari tekanan, Anthony sukses menemukan ritme permainan dan menang atas Lu di dua gim selanjutnya.
"Saya telah mempersiapkan diri untuk melawan Lu Guangzu atau Shi Yuqi kemarin. Saya tidak tahu siapa yang akan diturunkan di partai pembuka," kata Anthony menjelaskan.
"Saya sebelumnya sudah dua kali melawan Lu. Saya sudah menduga pertarungan akan berjalan alot sekaligus menyenangkan karena atmosfer partai final tentu berbeda."
"Saya lega bisa keluar dari tekanan. Saya cukup gugup di gim pertama. Saya coba menenangkannya dan terus bermain menekan sebisa mungkin sembari diikuti reli. Dan itu berhasil."
Ganda putra He Jiting/Zhou Haodong juga mengakui keunggulan Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian yang lebih senior dalam hal kerja sama sebagai pasangan ganda putra.
"Lawan kami adalah pasangan lawas sedangkan kami baru saja dipasangkan di turnamen ini. Mereka bermain bagus baik saat servis, menyerang, dan segalanya," ucap Zhou.
Cina gagal memperpanjang napas di final Thomas Cup 2020 setelah Li Shifeng kalah 14-21, 21-18, 14-21 dari Jonatan Christie di partai ketiga.
Indonesia menang 3-0 atas Cina dan berhak atas trofi Thomas Cup 2020, piala beregu putra yang telah dinantikan 19 tahun lamanya.
Kebangkitan Tunggal Putra Jadi Kunci Kesuksesan Indonesia Juara Thomas Cup 2020 #ThomasCup2020 https://t.co/ws1klCWHHI— SKOR.id (@skorindonesia) October 17, 2021
Berita Thomas Cup 2020 Lainnya:
Leo Carnando/Daniel Marthin, Saksi Kembalinya 2 Trofi Beregu ke Pangkuan Indonesia
Sudah Juara Thomas Cup, Hendra Setiawan Bisa Pensiun dengan Tenang