SKOR.id - Novak Djokovic merupakan petenis tunggal putra dengan performa gemilang pada musim 2023.
Sepanjang tahun ini, Novak Djokovic tercatat mengikuti 12 turnamen ATP dan membukukan rekor tanding 54 menang-6 kalah.
Pria 36 tahun itu pun sukses menyabet tujuh gelar juara yang tiga di antaranya diraih dari turnamen tenis Grand Slam, yakni Australian Open, French Open dan US Open.
Memenangi tiga turnamen Grand Slam dalam satu tahun kompetisi sebenarnya bukanlah hal yang baru bagi Novak Djokovic.
Petenis kelahiran Serbia tersebut sebelumnya pernah melakukan hal yang sama pada tahun 2011, 2015, dan 2021.
Tahun ini, Novak Djokovic sejatinya nyaris mengulang pencapaian Rod Laver (Australia) yang memenangi empat turnamen tenis Grand Slam sepanjang musim 1969.
Sayang, upaya Novak Djokovic untuk menyapu bersih empat gelar Grand Slam tahun ini buyar usai dikalahkan Carlos Alcaraz (Spanyol) pada partai final Wimbledon 2023.
Walau demikian, tambahan tiga gelar Grand Slam sepanjang musim 2023 sudah cukup untuk mempertegas status Djokovic sebagai petenis tunggal terbaik sepanjang sejarah.
Dengan koleksi 24 trofi Grand Slam, sosok yang akrab disapa Nole itu sekarang tercatat sebagai tunggal putra dengan gelar turnamen mayor terbanyak di dunia.
Ia mulai membuka jarak dengan rival terdekatnya, Rafael Nadal (Spanyol), yang tahun ini tak menambah koleksi gelar Grand Slam sehingga masih tertahan di angka 22 trofi.
Pada sisi lain, Novak Djokovic kini sejajar dengan Margaret Court (Australia) sebagai petenis tunggal pemilik gelar Grand Slam terbanyak sepanjang sejarah.
Margaret Court yang aktif bermain tenis pada periode 1960–1973 tercatat memenangi 24 gelar Grand Slam nomor tunggal putri.
Jika terus tampil stabil, Nole berpeluang menambah koleksi gelar Grand Slam pada 2024 sekaligus mempertegas status sebagai petenis tunggal terbaik sepanjang masa.
Selain dari raihan trofi, kegemilangan Novak Djokovic pada musim 2023 juga bisa dilihat dari rentetan rekor yang diukir terkait ranking dunia yang dirilis ATP.
Nole mengawali musim 2023 dengan menduduki peringkat lima dalam ranking ATP. Lalu, ia langsung melejit ke posisi pertama usai menjuarai Australian Open 2023.
Setelah itu, posisi Djokovic dalam ranking ATP sempat mengalami turun-naik karena persaingan tunggal putra yang begitu dinamis.
Djokovic akhirnya kembali jadi tunggal putra nomor satu dunia sejak 11 September 2023 atau usai menjuarai US Open. Ia pun mampu bertahan di puncak hingga akhir musim.
Bagi ayah dua anak tersebut, ini jadi tahun kedelapan dirinya sukses mengakhiri musim kompetisi ATP sebagai tunggal putra nomor satu dunia.
Ia pun sukses mempertajam rekor sebagai tunggal putra dengan jumlah pekan terlama di puncak ranking ATP.
Saat ini, Novak Djokovic secara total sudah menjalani 404 pekan sebagai tunggal putra nomor satu dunia atau unggul 94 pekan atas Roger Federer (Swiss) selaku rival terdekat.
Meski sudah bergelimang trofi dan rekor, Novak Djokovic belum merasa puas dengan kariernya sebagai petenis profesional.
Novak Djokovic masih punya hasrat untuk terus berprestasi dan medali emas Olimpiade 2024 di Paris, Prancis jadi salah satu target yang ingin digapainya pada tahun depan.
“Tentu saja, hasrat terbesar saya adalah Olimpiade. Itu adalah kesempatan unik dan saya punya medali perunggu dari Beijing 2008,” ujarnya pada akhir November lalu.
“Banyak hal berbeda di Olimpiade. Anda tak bisa membawa seluruh tim (pendukung) dan sejumlah rutinitas yang biasanya dimiliki (di turnamen ATP) jumlahnya terbatas.”
“Olimpiade juga dihadiri banyak atlet dari Cabor lain yang bisa memberi Anda energi tetapi pada sisi lain juga bisa menguras energi Anda,” Nole melanjutkan.
“Saya menginginkan semua hal yang sudah disebutkan tadi, kenapa tidak. Kita akan melihat ke mana ini akan berakhir.”