- Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, menyebut format perhitungan poin 11x5 membuat pertandingan tidak menarik.
- Menurut Susy Susanti, format poin 11x5 membuat pertandingan akan berjalan terlalu cepat.
- Susy Susanti juga mengatakan bahwa perubahan skor dapat memengaruhi kondisi pebulu tangkis.
SKOR.id - Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, tidak sepaham dengan PBSI terkait dengan pengajuan format perhitungan poin 11x5.
Sebelumnya, Indonesia melalui PBSI menjadi salah satu pihak yang mengajukan ide perubahan sistem skor bulu tangkis kepada Badminton World Federation (BWF).
Wacana penggantian sistem skor dimunculkan kembali oleh PBSI dan Badminton Maladewa setelah keinginan tersebut ditolak pada 2018 lalu.
Format perhitungan poin 11x5 dinilai akan baik buat perkembangan bulu tangkis ke depan. Usulan itu bahkan didukung oleh Badminton Asia.
Akan tetapi, perubahan sistem poin dari 21x3 menjadi 11x5 ini tak mendapat dukungan dari semua pihak. Susy Susanti adalah salah satu yang mengkritisi.
Menurut eks Kepala bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI ini, perubahan sistem skor membuat pertandingan bulu tangkis malah menjadi tidak menarik.
"Saya tidak setuju karena cepat sekali (pertandingannya). Jadi tidak bisa dilihat (dinikmati)," ujar Susy kepada pewarta.
"Ketegangan bulu tangkis kan bisa dilihat saat permainan 21 poin, sedangkan 11 poin terlalu cepat. Saat (pemain) mau berkembang bisa jadi malah sudah kalah."
Susy Susanti mengatakan bahwa perubahan skor juga dapat memengaruhi kondisi pebulu tangkis.
"Dengan 11 poin, bisa jadi (satu gim) tidak sampai lima menit. Sekarang kalau All England atau Olimpiade (dengan sistem skor itu) apa menariknya?" ucap Susy mempertanyakan.
"Kenapa tidak seperti tenis saja yang sudah berabad-abad tidak berubah (sistem poinnya)."
Perubahan sistem skor yang diajukan Indonesia dan Maladewa ini akan dikaji kembali pada rapat umum tahunan BWF ke-82 pada 22 Mei 2021.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Ajukan Perubahan Sistem Skor ke BWF, Ini Alasan PBSI
PBSI Resmi Batalkan Indonesia Masters Super 100, Pandemi Covid-19 Jadi Alasan