- Shooting Guard Prawira Bandung, Diftha Pratama, menjadi salah satu orang yang sangat kehilangan atas kepergian Giedrius Zibenas.
- Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pria Lithuania tersebut, terutama soal kedisplinan.
- Sebelum IBL 2020 hiatus, prestasi Prawira bersama Giedrius Zibenas kurang menggembirakan karena hanya menempati peringkat kedelapan.
SKOR.id - Kapten Prawira Bandung, Diftha Pratama, mengaku cukup kehilangan sosok Giedrius Zibenas. Sebab, pelatih asal Lithuania itu adalah sosok yang sangat dikaguminya.
Bagi Diftha Pratama, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari seorang Giedrius Zibenas. Menurutnya, pelatih yang akrab disapa Gibbi tersebut adalah sosok yang sangat disiplin.
Masih menurut Diftha Pratama, Giedrius Zibenas merupakan orang yang mementingkan detail. Ketidakdisiplinan sekecil apa pun bisa terlihat oleh sang pelatih.
Baca Juga: Prawira Bandung dan Giedrius Zibenas Resmi Berpisah
"Senang rasanya bisa dilatih oleh Coach Gibbi. Hal kecil pun kelihatan kalau tidak disiplin. Disiplin itu menjadi kebiasaan bagi beliau," kata pria 30 tahun itu.
"Coach Gibbi juga seseorang yang sangat adil bagi semua pemain. Perlakuan kepada para pebasket di tim sama," Diftha mengungkapkan.
Semula, Diftha mengaku para pemain Prawira Bandung sempat kesulitan saat awal ditangani Giedrius Zibenas. Bukan karena metode latihan keras dan disilin, melainkan faktor bahasa.
Giedrius Zibenas memang seorang penutur Bahasa Inggris yang bagus. Namun, dialeknya terkadang membuat pemain bingung.
"Pemain sempat banyak salah komunikasi dengan Coach Gibbi. Namun lama-lama kami bisa juga adaptasi soal masalah itu," ayah satu anak ini mengungkapkan.
Prestasi Prawira Bandung di tangan Gibbi sebenarnya bisa dibilang tidak terlalu bagus.
Hingga sebelum kompetisi IBL 2020 dihentikan, Prawira Banding masih terdampar di peringkat delapan dengan catatan empat kemenangan dan sembilan kekalahan.
Akan tetapi, berakhirnya masa tugas Giedrius Zibenas di Prawira Bandung bukan karena prestasi buruk.
Kontrak pelatih asal Lithuania itu disebut telah berakhir pada awal Juni dan tidak diperpanjang oleh manajamen Prawira Bandung.
Baca Juga: Pemain IBL Ikut Bersuara soal Kematian George Floyd