- Raja Sapta Oktohari yakin Indonesia lebih siap gelar Olimpiade ketimbang Brisbane.
- Keberhasilan menggelar Asian Games dan Para Games 2018 menjadi dasar ketua NOC Indonesia itu begitu yakin.
- Raja Sapta Oktohari berharap dukungan mediau untuk mewujudkan ambisi tuan rumah Olimpiade 2032.
SKOR.id - Kehadiran Brisbane sebagai lawan tangguh dalam proses bidding tuan rumah Olimpiade 2032 membuat Indonesia makin bersemangat.
Pada Rabu (24/2/2021), Brisbane resmi ditunjuk sebagai preferred host atau kota yang diutamakan dalam proses bidding Olimpiade 11 tahun mendatang.
Kabar ini ditanggapi Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, ketika menghadiri jumpa pers di sela vaksinasi atlet gelombang pertama di Istora Senayan pada Jumat (26/2/2021).
Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa NOC Indonesia kemarin telah menerima surat dari panitia bidding Olimpiade 2032 yang berisi pelurusan kabar terkait status Brisbane.
"Belum ada satu pun kota yang dipilih. Yang ada adalah kota-kota yang mulai dikomunikasikan dalam tahapan-tahapan," kata pria yang akrab disapa Okto tersebut.
Menurut Okto, Indonesia masih memiliki peluang besar untuk memenangi bidding meskipun IOC memberi pemeringkatan yang lebih tinggi kepada Brisbane.
Indonesia saat ini juga telah naik tingkat ke level continuous dialogue process atau berada tepat di belakang Brisbane.
Okto pun yakin jika Indonesia memiliki kesiapan yang lebih baik untuk menggelar ajang empat tahunan tersebut.
Menurutnya, Indonesia siap jika harus menggelar Olimpiade dalam waktu dekat karena fasilitas olahraga mumpuni seperti yang terlihat saat Asian Games dan Para Games 2018.
"Kami sangat percaya diri jika Indonesia diadu kesiapannya dengan Brisbane, Insyaallah Indonesia lebih siap," Okto berkata dengan lantang.
"Kalau hari ini Olimpiade mau dilaksanakan di Indonesia, Indonesia siap. Kenapa? karena Asian Games dan Asian Para Games (2018) kemarin kita dapat banyak apresiasi," katanya.
"Kalau dilihat dari ukurannya, jumlah atlet Olimpiade lebih sedikit. Walau jumlah negara dan nomor yang dipertandingkan lebih banyak ketimbang Asian Games dan Para Games."
"Namun, jumlah atlet Olimpiade lebih sedikit sehingga penanganannya pun pasti kurang lebih sama dengan Asian Games maupun Asian Para Games," ia menganalisis.
Untuk itulah, Okto berharap bahwa ambisi menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama media massa.
"Kami butuh dukungan teman-teman media karena yang dilakukan oleh Brisbane cukup provokatif. Youtube-nya setiap enam jam keluar dengan materi baru," Okto menerangkan.
"Media (di Brisbane) pun cukup masif dan provokatif. Bahkan ada satu media yang menyampaikan bahwa seolah-olah Indonesia enggak pantes (jadi tuan rumah Olimpiade)."
"Itu mereka lakukan karena mereka benar-benar mau menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Indonesia pun juga demikian," ia memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Apakah kalian sudah siap? Gelaran J.League akan dimulai hari ini!
Derbi para juara akan tersaji sebagai laga pembuka. Bagaimana peluang keduanya?
https://t.co/1qEJYXl96B— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 26, 2021
Berita Olimpiade 2032 Lainnya:
Venue PON 2024 di Sumut Diproyeksikan untuk Olimpiade 2032
Rival Bidding Indonesia untuk Olimpiade 2032 Dekati Presiden IOC