Suara Franz Beckenbauer Tak Seburuk Perkiraan Orang

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Saat masih berusia 21 tahun pada era 1960-an, Franz Beckenbauer ternyata pernah merilis dua lagu. Salah satunya Gute Freunde Kann Niemand Trennen yang cukup terkenal hingga saat ini. (Hendy AS/Skor.id)
Saat masih berusia 21 tahun pada era 1960-an, Franz Beckenbauer ternyata pernah merilis dua lagu. Salah satunya Gute Freunde Kann Niemand Trennen yang cukup terkenal hingga saat ini. (Hendy AS/Skor.id)

SKOR.id – Di ranah sepak bola, tidak ada yang menyangsikan kehebatan Franz Beckenbauer. Der Kaiser yang wafat pada Minggu (7/1/2024) lalu dalam usia 78 tahun itu tidak hanya sukses sebagai pemain namun juga pelatih. 

Saat menjadi pemain, di level klub bersama FC Bayern Munchen, Beckenbauer memenangi Piala Winners (kini Liga Europa) 1967 dan tiga kali beruntun Piala Champions Eropa (sejak 1992 menjadi Liga Champions) dari 1974 sampai 1976.

Beckenbauer adalah pemain serba bisa yang memulai karier sebagai gelandang, namun kemudian terkenal sebagai bek tengah. Ia sering dianggap sebagai penemu peran sweper modern (libero). 

Beckenbauer juga salah satu dari hanya sembilan pemain yang berhasil memenangi Piala Dunia FIFA, Piala Champions Eropa, dan Ballon d’Or. 

Bersama Timnas Jerman Barat (antara 1949 sampai 1990, Jerman masih terbagi dua, Barat dan Timur), Beckenbauer merebut Euro (Piala Eropa) 1972 dan Piala Dunia 1974. 

Sementara sebagai pelatih, Beckenbauer memenangi Piala Dunia 1990 bersama Jerman Barat. Dia satu dari tiga pria, bersama Mario Zagallo dari Brasil dan Didier Deschamps dari Prancis, yang memenangi Piala Dunia sebagai pemain dan manajer. 

Di tingkat klub, Beckenbauer membantu Olympique de Marseille juara Liga Prancis 1990–1991 serta membawa Munchen mengangkat trofi Liga Jerman 1993–1994 dan Piala UEFA (kini Liga Europa) 1995–1996.

Jika di lapangan hijau tidak ada yang meragukan kapasitas Beckenbauer, sebaliknya di bidang lain. Hingga akhir hayatnya, mungkin tidak banyak yang tahu bila Der Kaiser adalah pesepak bola yang pertama yang menjadi bintang iklan. 

Di era tahun 1960-an, saat televisi masih dalam masa pertumbuhan, Beckenbauer ternyata tidak hanya dikenal sebagai libero hebat di lapangan hijau namun juga menjadi tokoh periklanan, dan kadang-kadang bahkan sebagai bintang pop. 

Bukan hanya iklan supnya dengan slogan: “Power in the plateKnorr on the table” yang menjadi legenda. Sebuah lagu ternyata juga membuat Beckenbauer mencapai ketenaran abadi. Pasalnya, Der Kaiser menjadi salah satu penyanyi di usianya yang baru 20 tahun.

Seperti dikutip media Jerman T-Online, Franz Beckenbauer pernah merilis single dengan judul Gute Freunde Kann Niemand Trennen (Tak Ada yang Bisa Memisahkan Sahabat) pada tahun 1966. 

Itu dilakukan Beckenbauer saat masih berusia 21 tahun, namun sudah berkarier di Die Bayern dan Timnas Jerman Barat.

Lirik lagu Gute Freunde Kann Niemand Trennen digarap oleh Kurth Hertha dan Rolf Arland, dua penulis lagu hit paling sukses saat itu. Mereka juga menulis lagu untuk orang-orang hebat seperti Roy Black dan lain-lain. 

Gute Freunde Kann Niemand Trennen menceritakan tentang ikatan yang tak pernah mati di antara para sahabat.  Lagu ini di luar dugaan mampu menembus tangga lagu Jerman Barat pada Desember 1966 di posisi ke-32, sebelum naik satu tingkat ke urutan 31.

Sukses tersebut membuat Beckenbauer lantas mengeluarkan lagu berikutnya 1:0 fur die Liebe (1:0 untuk Cinta). Namun, lagu ini tak mampu mengikuti kesuksesan Gute Freunde Kann Niemand Trennen menembus charts Jerman.

“Saya sempat menyanyi untuk dua lagu rekaman. Saya kira saya tak menyanyi seburuk yang orang-orang kira kok,” kata Franz Beckenbauer saat diwawancara majalah Bravo.

Terlepas dari penilaian publik, faktanya lagu Gute Freunde Kann Niemand Trennen juga dikenal di sepak bola. Penggemar fanatik Hertha Berlin beberapa kali menyanyikan lagu itu dalam pertandingan kandang mereka. 

Terakhir, fans Hertha dilakukan saat menjamu Karlsruher SC di Olympiastadion Berlin pada laga pekan ke-13 2 Bundesliga, 11 November 2023 lalu yang berkesudahan 2-2.  

RELATED STORIES

Der Kaiser Franz Beckenbauer, sang Libero, Meninggal Dunia

Der Kaiser Franz Beckenbauer, sang Libero, Meninggal Dunia

Franz Beckenbauer meninggal dunia dalam usia 78 tahun pada Senin (8/1/2024) atau Selasa dini hari WIB.

5 Momen Mengenang Franz Beckenbauer

5 Momen Mengenang Franz Beckenbauer

Franz Beckenbauer telah pergi namun meninggalkan warisan dalam sepak bola tentang fungsi pemain belakang yang harus aktif dalam menyerang.

Kisah Pelatih Persib Berkenalan dengan ''Der Kaiser'' Franz Beckenbauer

Kisah pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts berkenalan dengan pesepak bola legendaris Jerman Franz Beckenbauer.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

RRQ(Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Roster RRQ Ryu PMSL SEA Fall 2025, Ada Dua Wajah Baru

Pengumuman ini disampaikan langsung melalui akun Instagram resmi tim pada Minggu, 31 Agustus 2025.

Gangga Basudewa | 03 Sep, 03:36

Adrian Wibowo, pemain keturunan Indonesia yang membela LA FC. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Timnas Indonesia

Timnas Indonesia Panggil Pemain LAFC, Adrian Wibowo

Kabar tersebut didapat dari pengumuman LAFC terkait pemain mereka yang dipanggil ke Tim Nasionalnya masing-masing.

Gangga Basudewa | 03 Sep, 00:55

Kolaborasi Honor of Kings dan Jujutsu Kaisen. (Honor of Kings)

Esports

Honor of Kings Kembali Hadirkan Kolaborasi dengan Jujutsu Kaisen

Kolaborasi Honor of Kings dengan Jujutsu Kaisen akan hadir mulai 1 hingga 30 September 2025.

Gangga Basudewa | 02 Sep, 23:00

Athletic Bilbao bersaing ketat di La Liga 2025-2026. (Foto: Foto La Liga, Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Athletic Bilbao Mengesankan, Penantang Serius La Liga 2025-2026

Athletic Bilbao tampil mengesankan di awal musim La Liga 2025-2026, bersaing ketat dengan Real Madrid

Pradipta Indra Kumara | 02 Sep, 16:15

Penjaga gawang Timnas Italia, Gianluigi Donnarumma. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Gianluigi Donnarumma, Pemain Italia Pertama Manchester City sejak Mario Balotelli

Gianluigi Donnarumma, pemain Italia pertama yang membela Manchester City setelah Mario Balotelli.

Pradipta Indra Kumara | 02 Sep, 14:37

Kiper Timnas Indonesia, Emil Audero. (Grafis: Yusuf/Skor.id)

Timnas Indonesia

Skuad Garuda Serukan Pesan Perdamaian untuk Indonesia

Skuad Garuda serukan pesan perdamaian jaga bersama Indonesia, di tengah situasi yang sedang memanas.

Pradipta Indra Kumara | 02 Sep, 13:20

Ronaldo Nazario dan Sergio Ramos di Real Madrid. (Foto: La Liga/Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id).

La Liga

Transfer Menit Terakhir La Liga yang Paling Berkesan dari Ronaldo Nazario hingga Sergio Ramos

Berikut ini daftar rekrutan menit trakhir paling berkesan di La Liga pada bursa transfer musim panas, dari Ronaldo Nazario hingga Sergio Ramos.

Pradipta Indra Kumara | 02 Sep, 12:12

Elkan Baggott

National

Jelang Tenggat Transfer, Elkan Baggott Diincar Klub League One

Klub EFL League One, Peterborough United dikabarkan ingin meminjam Elkan Baggott dari Ipswich Town.

Rais Adnan | 02 Sep, 11:38

Deretan pelatih Manchester United (kiri ke kanan): Louis van Gaal, David Moyes, Jose Mourinho (tengah), Ole Gunnar Solksjaer, dan Erik ten Hag. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

World

Nasib Buruk 3 Mantan Pelatih Manchester United di Awal Musim 2025-2026

Tiga mantan pelatih Manchester United dipecat di awal musim 2025-2026, terbaru Erik ten Hag.

Pradipta Indra Kumara | 02 Sep, 10:45

Pelatih dan Pemain Laos U-23, Ha Hyeok-jun dan Anantaza Siphongphan. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Pemain Laos U-23 Antisipasi Lemparan ke Dalam Timnas U-23 Indonesia

Laos U-23 menjadi lawan perdana Timnas U-23 Indonesia pada Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Rais Adnan | 02 Sep, 10:28

Load More Articles